KOMUNITAS
Home / FORUM / All / Food & Travel / ... / The KASKUS Bar /
SCAK (Specialty Coffee Association of Kaskus) - Part 1
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/56df41b992523320308b4568/scak-specialty-coffee-association-of-kaskus---part-1

SCAK (Specialty Coffee Association of Kaskus)

Quote:



Introduction


How To

Tips n Trick

SCAK (Specialty Coffee Association of Kaskus) - Part 1


Buying Guide


Quote:



Quote:


Quote:


:nyantai


Quote:
profile-picture
profile-picture
profile-picture
masakwithismi dan 33 lainnya memberi reputasi
Diubah oleh gembelngehe
30
Biasa minum teh, baru nyoba minum kopi. Kok saya ga bisa membedakan antara kopi yang satu dengan yang lain. Misalnya Kapal Api Special, Excelso Kalosi Toraja, Starbucks Espresso Roast. Rasanya sama saja, pahit. Ga ada aroma/taste unik yang keluar dan bisa dirasakan.

Peralatan brewing sudah punya Daiso Flat Bottom dan Hario V60.

Grinder belum punya. Rencana ambil Timemore C2.
Kettle juga belum punya gooseneck. Di marketplace ada yang jual dengan harga Rp 160.000 dan Rp 390.000 untuk yang ada termometernya, 1200ml. Itu apa bedanya, bisa selisih Rp 230.000?
profile-picture
orang sakit memberi reputasi
profile picture
riclord
kaskus addict
Sepertinya itu kopi bubuk semua ya gan? Lalu sepertinya pure robusta atau dark blend, makanya rasanya pahit.

Coba beli dulu timemorenya, lalu beli dua-tiga jenis biji kopi arabika, dengan medium roast. Coba baca2 karakter rasa dan notes di kemasan kopinya atau iklannya. Coba brew pake V60-nya. Kalo tekniknya benar, rasa-rasa unik pasti bisa terasa.

Untuk ketelnya, fasilitas termometer bagus juga sih, tapi tetep lebih penting gooseneck. Buat awal-awal beli yg paling murah aja. Kalo cocok dengan teknik manual brewing, nanti baru beli alat-alat yg mahal dan centil-centil, hihihi
profile picture
warnacemerlang
KASKUS Addict
@riclord iya, yang Starbucks dari beans, kata baristanya digrind no 6 mesinnya dia (Ditting) dari skala 1-9. Kapal Api Special katanya blend arabica+robusta. Excelso Kalosi Toraja jelas arabica, tapi yang sachet bubuk supaya bisa 1 minggu sekali bikin, ga perlu menghabiskan < 2 minggu.

Starbucks dark roast, Excelso medium-dark sepertinya, dan Kapal Api sepertinya sudah banyak yang tau ya. Suhu biasa pakai 90C, apa terlalu tinggi jadi pahit?

Karena fine jadi sampai 5:00 brewing time. Yang Starbucks sepertinya terlalu kasar jadi bloomingnya ga kena semua akhirnya malah air = 3x berat kopi, rekomennya kan 2x berat kopi. Karena ga punya gooseneck jadinya channeling lalu saya aduk dan jadi lama 3:40 brewing time.

Malah yang Excelso fine grind dibikin latte jadi enak, kopinya berasa tebal.

Setelah baca2 review malah jadi kepengen Aeropress karena keliatannya gampang dan bisa dibuat untuk latte/cappuccino/mocha.
profile picture
bh1nn3k4
Auto Banned
@riclord @warnacemerlang What? what the hell are you doing?

bray, loe tau kopi kapal api, nescafe, dll .. itu ngambil kopi darimana? itu kopi2 robusta yang dijemur di depan2 rumah, di jalan2 raya yagn ada di desa2 di lampung dan sumsel sana .. loe mau cupping kopi kayak gitu?

bisa saja sih, tapi kopi kayak gitu bukan untuk dinikmati citarasa kopinya tapi citarasa PAHITnya emoticon-Big Grin plus biasanya loe harus pakai gula atau susu supaya mengurangi rasa pahitnya.

dan loe tau gak kenapa kopi2 tersebut sangat pahit? emoticon-Big Grin karena kualitasnya jelek emoticon-Big Grin pertama, hampir pasti itu robusta. Kedua, robusta itu hampir pasti bukan specialty, tapi bulk ..itu salah satu komoditas kopi yang harganya paling bawah. Harga kopi robusta di tingkat petani bisa Rp 15 ribu sd 20 ribuan, sedangkan kopi arabica di tingkat petani bisa sampai di atas 70 ribuan per kg. Bisa loe bandingkan emoticon-Big Grin

nah karena kualitas jelek, satu2nya cara untuk bisa menikmatinya adalah dengan digoreng/diroasting menjadi sangat hitam emoticon-Big Grin snagat gosong emoticon-Big Grin sudah tidak ada lagi citarasa kopi yagn lain selain rasa pahit, karena (1) cita rasa kopi asalnya memang tidak bagus, standar robusat dan (2) pengolahan pasca panen yang tidak standar.

jadi bahan mentahnya (biji kopinya) saja sudah jelas kualitas jelek emoticon-Big Grin bagaimana loe mau berharap rasanya emoticon-Big Grin

apakah ada Arabica di dalamnya? bisa jadi .. kayak yagn namanya Torabica (Robusta + Arabica).. tapi loe tau arabica mereka ambil darimana? emoticon-Big Grin nih gw ceritain emoticon-Big Grin

dalam memproses kopi dari cherry menjadi beans, maka salah satu standarnya adalah melakuakn rimbang yaitu memasukkan cherry kopi yagn baru dipetik ke dalam bak yagn berisi air, tujuannya untuk memfilter kualitas. Kopi yang bagus akan tenggelam karena ada isinya/berat, sedangkan cherry/kopi dengan kualitas jelak akan mengambang karena tidak ada beratnya (kopong).. nah cherry2 kopi arabica yang mengambanng ini tetap diproses walaupun terpisah .. nah inilah yang dijual kepada pabrik2 kopi yang bilang bahwa kopinya campuran arabica emoticon-Big Grin

terakhir ..
hampir pasti loe beli kopi itu dalam keadaan bubuk emoticon-Big Grin (kecuali kalau loe beli excelso atau starbuck) .. kopi2 seperti kopi kapal api, dlsb itu semuanya bubuk. sayangnya kopi bubuk itu freshnessnya sudah tidak bisa dijaga lagi, kesegaran kopi akan menurun setalah kopi digiling (grinding) .. dan saat sampai ke tangan konsumen, hampir pasti kopi bubuk tersebut sudah basi (stale). sudah sulit mendapatkan citarasa yang baik.



Note khusus untuk Starbuck:
- kop2 starbucks itu terkenal bukan karena kopi hitamnya tapi kopi espresso based nya (jadi kopi dibuatkan espresso dan dicampur dengan coklat, gula, dll) .. kenapa? karena starbucks walaupun membeli kopi arabica (dan robusta) tapi dia beli arabica dalam jumlah banyak yagn tidak terlalu mementingkan kualitas .. makanya biasanya starbucks akan cenderung menggoreng kopinya (roasting) ke level dark roast, supaya apa? supaya cacat2 citarasa kopinya tertutup dan rasa pahit menjadi dominan. Kenapa starbucks pengen rasa pahit dominan? karena keunggulan mereka adalah espresso based, bukan kopi specialty yang bisa dinikmati pakai V60 dll ..


===========

saran gw, fokus grinder dan biji kopi arabica (atau fine robusta) yang dibeli dari roaster terpercaya.

tanpa perlu V60 atau gooseneck, tetap bisa buat kopi tubruk.

kalau bisa, coba arabica yagn ditanam di atas ketinggian 1.200 m dpl darimanapun asalnya kopi tersebut. dan roasternya pastikan bukan roaster abal2 .. kalau bisa ambil yang light roast atau medim roast .. jangna terlalu dark kalau untuk kopi hitam, biar citarasa yagn lain seperti acidity nya masih terasa.

fokus utama : grinder
gak harus electric grinder, bisa juga manual grinder
gw sekrang beli electric grinder tapi gw selalu beli yagn bekas, gak beli baru .. sayang duitnya.

untuk gooseneck kettle
beli gooseneck kalau loe udah beli grinder, tanpa gooseneck juga gak masalah kok
tapi kalau nanti loe harus beli gooseneck, gw saranin beli yagn electric yang ada temperaturnya
karena itu jauh lebih mudah, loe bisa langsung set ke suhu yagn loe inginkan ..
kalau yang ini gw dulu beli baru, tapi gw ambil merk cina yang haganaya lebih terjangkau tapi fungsinya tetap memuaskan dan bukan merk2 terkenal, dan sampai sekarang gw merasa puas ..
profile picture
warnacemerlang
KASKUS Addict
@riclord @bh1nn3k4 Iya, saya sudah tau informasi seperti Kapal Api, dan sejenisnya yang memakai trase biji yang sudah rusak, karena ga berani jual biji. Selalu bubuk.

Saya baru coba2 minum kopi belakangan, sebelumnya ga pernah, lebih suka teh. Dan setiap kali minum kopi instan, kopi bubuk, dan kopi sachet rasa macam2, saya ga suka. Masih lebih enak Teh Tong Tji.

Starbucks Espresso Roast yang saya beli dari biji, grind di tokonya. Baunya saya kurang suka, entah apakah memang aslinya seperti itu, atau karena sekarang pandemi, lalu bijinya sudah lama karena ga bisa impor. Saya coba pakai V60 tetap pahit karena dark roast. Saya pernah coba Starbucks Espresso Roast dibikin cafe au lait (50% brewed coffee + 50% milk), masih lebih enak versi Excelso Kalosi Toraja + milk, pakai V60. Tapi Starbucks juga ada jual biji medium roast (Colombia, Kenya, Guatemala), dan blonde roast, meskipun sekarang lagi kosong karena pandemi Covid19.

Untuk roaster terpercaya itu bagaimana cara mencarinya? Dari Google? Apakah ada tanda2 khusus untuk mengetahuinya? Tanamera & Anomali bagus?

Kalau Excelso beans itu specialty grade atau commercial grade? Soalnya ga ada tanggal roastingnya, tapi pakai expired date 12 bulan sepertinya, soalnya saya lihat produk yang baru masuk expirednya 7/21, tahun depan.

Grinder yang bagus mahal, saat ini yang saya tau, terbaik dan termurah Timemore C2, di atas Rp 700.000. Kalau grinder murah yang harga 150.000 apakah masih lebih baik dibanding beli biji lalu pakai grinder tokonya?
profile picture
Iniduri.
KASKUS Maniac
@riclord @bh1nn3k4 @warnacemerlang

Nah betul kata om2 diatas..
Kalo mo coba kopi segala macem rasa (bukan pahit doang) kalo ane biasanya ambil arabica yang light roast trs di brew via v60.. bbrpa kopi dimarket place malah bisa lebih murah dibanding yang dijual distarbuck exelso dkk.. trs bisa tau juga kapan diroastingnya bahkan ada yang jual roast from order.. makin fresh roastingnya makin keluar notes kopinya (cmiiw)..


Kalo ada bugdet untuk timermore ambil aja om tp biasanya sih mulai dari grinder sumba dan sejenisnya..

Kalo ane dulu sih nyicip kopi yang beli dipasar dan minta digiling sama mereka tp lama kelamaan beli grinder krna kita bisa ngatur grind sizenya.. krna setau ane grind size juga bisa mempengaruhi cupping notesnya (cmiiw lagi)
Ane juga kalo buat v60 ga pake goose neck kettle tp masih bisa nemu cupping notes biji kopinya hehe..

Good luck buat coffee exploringnya om..
Ane sih cuma sekali beli gourment coffee even yang masih beberntuk biji ya lebih baik langsung beli ke local roaster biasanya mereka lebih care sama penyajian kopinya hehe
profile picture
warnacemerlang
KASKUS Addict
@riclord @yan91 @Iniduri.

Wah saya beli yg 50gr Starbucks harga Rp 25rb, bukan kemasan utuh. Dilebihkan jadi 60gr, dia rekomendasi grind 6/9 grinder Ditting punya Starbucks. Dapat bonus segenggam biji Espresso Roast, soalnya katanya mau dibuang karena sudah dibuka kemasannya. Tapi saya lebih suka aroma Kalosi Toraja Excelso.

Beberapa gerai Starbucks bisa beli biji kopi eceran.

Oke thanks rekomendasi di marketplace. Kalau minum ke specialty coffee belum pernah, biasanya yg kopi susu populer seperti Starbucks Excelso Kenangan Fore, pas ada diskon haha. Jadi belum pernah tau rasa kopi arabica asli 100% baru dipanggang dan baru digrind, tanpa gula. Memang sudah manis ya?

Karena itu nanti kalau langsung beli Timemore lalu ga suka kopi jadinya ga kepake. Jadi sayang kan, masih nyoba2 ngopi, tapi katanya Latina Sumba ga konsisten dan cepat rusak (?), akhirnya ga keluar notes kopi yang ada di kemasannya.

Begitu juga gooseneck kettle yang fungsinya cuma untuk pour-over. Bikin teh yang aku suka ga perlu gooseneck. Seduhan kopi lain juga ga perlu gooseneck. Mungkin kalau ga kepake, goosenecknya bisa dipake buat nyiram tanaman bunga atau hidroponik yang sekarang sedang tren karena pandemi Covid19 haha.
profile picture
metalic1203
kaskus addict
@riclord @yan91 @Iniduri. @warnacemerlang

jgn asumsi manis gula ya bro,mbe ama kuda jadinya. beda

kalo takut ga cocok dan ga suka kopi, bener kata iyan
ente datengin aja sering sering kedai kopi yg jualan kopi spesialti
rasain kopi kek ape,kalo udah ga suka y udah jgn invest di alat kopi 😁
Memuat data ...
1 - 7 dari 7 balasan
×
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved
Ikuti KASKUS di