KOMUNITAS
Home / FORUM / All / News / Berita dan Politik /
Survei Kesenjangan Tuhan, Indonesia Paling Religius?
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/5f18d5bb82d495516d07b392/survei-kesenjangan-tuhan-indonesia-paling-religius

Survei Kesenjangan Tuhan, Indonesia Paling Religius?

Survei Kesenjangan Tuhan, Indonesia Paling Religius?


Jakarta - Bisakah traveler menjadi orang yang baik tanpa memiliki Tuhan? Apakah jawabannya berkaitan dengan tingkat pendidikan dan kekayaan? Bagaimana dengan Indonesia?

Sebuah survei yang dirilis oleh Pusat Penelitian Pew pada Senin lalu dan dikutip CNN menunjukkan ada kesenjangan besar atas kepercayaan pada Tuhan antara negara-negara yang relatif kaya dan miskin.

Orang-orang berpendidikan yang tinggal di negara-negara kaya kemungkinannya jauh lebih kecil untuk mengatakan bahwa kepercayaan kepada Tuhan diperlukan untuk memiliki moral yang baik. menurut survei baru besar-besaran terhadap 38.000 orang di 34 negara. Survei itu dilakukan terhadap 38.000 orang di 34 negara tanpa mengelompokkan responden menurut agamanya.

Di Kenya misalnya, negara dengan produk domestik bruto terendah dalam survei, 95 persen responden mengatakan kepercayaan pada Tuhan diperlukan agar seseorang bermoral. Di Swedia, negara terkaya, hanya 9 persen responden yang menghubungkan Tuhan dengan moral yang baik.

Si kaya dan si miskin tidak sepakat tentang Tuhan dan moralitas, kata survei itu.

Di Amerika Serikat, ada kesenjangan 24 persen antara orang Amerika berpenghasilan tinggi dan rendah. Orang miskin jauh lebih mungkin untuk mengatakan percaya pada Tuhan diperlukan untuk menjadi pribadi baik.

"Orang-orang di negara berkembang yang termasuk dalam survei ini cenderung lebih religius dan cenderung menganggap agama penting dalam kehidupan mereka," tulis penulis di studi tersebut.


Studi Pew memiliki gagasan bahwa negara-negara menjadi kurang religius ketika rakyat menjadi lebih kaya dan berpendidikan.

Selama beberapa dekade, Amerika Serikat menentang teori ini dengan menjadi kaya sekaligus religius. Namun hal itu secara pasti telah berubah, menurut sejumlah penelitian lain.

Pada tahun 2002, 58 persen orang Amerika mengatakan kepercayaan pada Tuhan diperlukan untuk menjadi baik. Pada 2019, jumlah itu merosot menjadi 44 persen.

Namun, hampir setengah orang Amerika mengatakan bahwa agama sangat penting bagi mereka. Agama tetap menjadi kekuatan utama dalam kehidupan orang-orang di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.

Mayoritas orang di 23 dari 34 negara yang disurvei mengatakan bahwa agama sangat atau agak penting bagi mereka. Di Amerika Serikat hampir setengah responden, 47 persen menyebutnya sangat penting.

Berikut negara-negara sangat menghubungkan Tuhan dan kebaikan:

1. Indonesia: 96%
2. Filipina: 96%
3. Kenya: 95%
4. Nigeria: 93%
5. Brasil, Afrika Selatan Tunisia: 84%.

Negara-negara yang tidak mungkin menghubungkan Tuhan dan moralitas:

1. Swedia: 9%
2. Republik Ceko: 14%
3. Prancis: 15%
4. Inggris Raya: 20%
5. Belanda/Spanyol: 22%.


https://travel.detik.com/travel-news...from=wp_nhl_17



profile-picture
profile-picture
profile-picture
yusuf2210 dan 41 lainnya memberi reputasi
Diubah oleh KS06
42
emoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Hi

Intinya kalau hidup sejahtera gak butuh dorongan bayangan akan hidup sejahtera atau ketakutan terhadap bayangan untuk hidup menderita untuk menjadi baik,


beda dengan yang miskin,

mereka kepingin hidup sejahtera tapi sulit,
mau ambil jalan pintas tapi nanti jadi orang tidak baik,
makanya butuh dorongan bayangan hidup sejahtera di surga ataupun ketakutan terhadap kehidupan yang jauh lebih menderita di neraka supaya mereka menahan diri untuk berbuat jahat atau mendorong diri untuk berbuat baik.

Kalau kenyang, aman, dan nyaman ya tentu berbuat baik lebih mudah dibanding yang lapar, tidak aman, dan tidak nyaman.


Artinya
bukan karena religius lalu menjadi miskin
tidak religius maka menjadi sejahtera

kebalikannya religius atau tidak religius bisa jadi adalah konsekuensi dari tingkat perekonomian masyarakatnya. Tapi perlu diingat lingkungan saat dibesarkan itu sangat berpengaruh terhadap relijiusitas seseorang. Eropa tentu bukan kemaren sore menjadi tidak relijius tapi tentu perlahan dari generasi ke generasi. Maka dari itu, para pemuka agama di sini tentu berupaya supaya sedari dini ajaran agama sudah ditanamkan ke anak-anak. Maka ndak heran muncul pendidikan2 usia dini sudah berlandaskan agama tertentu. Kalau ndak seperti itu, nanti lama2 pudar seiring dengan tingkat kesejahteraan yang membaik.



___________emoticon-Ngacir
profile-picture
profile-picture
profile-picture
KurohinaM1911 dan 12 lainnya memberi reputasi
profile picture
Toh sebenernya mau pake syariah kok

Cuman tengsin ama jong" yg dari indonesia timur
Memuat data ...
1 - 1 dari 1 balasan
×
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved
Ikuti KASKUS di