KOMUNITAS
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/5e9af174a2d195283b1cac3c/di-antara-dua-duda

Di Antara Dua Duda

Cerita ini nyata adanya, aku tulis spesial untuk kamu yang kini jadi suamiku dan juga untuk kamu yang kini menjadi sahabat kami.

Cerita ini tentang bagaimana awalnya aku dengan kalian hingga akhirnya salah satu dari kalian berhasil meyakinkan dan menjadikanku seorang istri.

Apapun isi cerita ini nantinya tidak akan membuat tokoh tokoh dalam cerita merasa tidak enak, risih, marah dan sebagainya karena kami sudah saling tahu dan berdamai dengan masa itu.

Namaku Lisna dan atas dasar mengenang kenangan, cerita ini ku mulai...


Di Antara Dua Duda

Di Antara Dua Duda


Pertengahan tahun 2013, hari ini aku wisuda di salah satu PTN di Sumatra. Tak bisa senang aku hari ini karena tepat hari ini juga mama dan papaku resmi bercerai karena suatu alasan.

Usiaku 22 tahun dan itu tak cukup buatku ingin mengerti siapa yang salah dalam perceraian orang tuaku. Yang jelas akibat kejadian itu mama harus angkat kaki dari tanah Sumatra dan aku memilih ikut dengannya.

Hari hari terakhir di Sumatra sengaja tak ku ceritakan karena aku pribadi memilih untuk melupakannya.
***

Seminggu setelah wisuda plus perceraian itu mama mengajakku pergi dari kota tempatku lahir dan tumbuh besar di Sumatra. Pulau Jawa adalah tujuan kami dan Surabaya adalah kotanya. Rabu pagi jam 9an tanggal 14 Agustus 2013 kami sampai di Juanda. Aku masih ingat betul harinya karena ini merupakan pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Pulau Jawa.

"Ma, kita tinggal di sini?" Tanyaku ke mama saat kami menunggu jemputan di tempat Kedatangan.

"Belum tahu sayang, lihat kek mana nanti ya Lis." Jawab mama sembari mengeluarkan hpnya. Dia nampak akan menelpon lagi orang yang akan menjemput kami.

Sebelumnya mama bercerita bahwa di kota ini ada saudara jauh mama, rumahnya ada di daerah Wiyung. Aku tak kenal dan tak pernah tahu tapi semoga saja orangnya baik.

Beberapa saat menunggu orang yang kami tunggu tunggu datang. Seorang ibu ibu yang nampak seumuran dengan mama. Ibu itu yang belakangan kupanggil budhe saat bertemu mama begitu heboh. Layaknya kawan lama yang sudah lama tak berjumpa, ada saja yang mereka bicarakan termasuk mengenai diriku ini. Satu hal yang membuatku merasa heran sekaligus salut sama budhe ini, dia sama sekali tak menyinggung masalah perceraian mama dan papa.

Singkat kata budhe mengajak kami ke rumahnya dengan mengendarai Avansa putih miliknya. Di perjalanan mama dan budhe masih terus saling cerita sementara aku memilih menyimak saja sambil memperhatikan jalanan Kota Surabaya ini.

Dari percakapan mereka aku dengar kalau mama hanya akan sehari dua hari saja nginep di rumah budhe. Selanjutnya rencana mama adalah Jember. Kata mama di sana ada kerjaan dan karena penasaran aku bertanya,

"Ma Jember itu di mana?"
profile-picture
profile-picture
profile-picture
nona212 dan 44 lainnya memberi reputasi
45
Bagian 14


Di kosan malam ini aku dan mama bagi tugas, beliau mencuci pakaian dan aku nanti yang menjemurnya. Sambil menunggu kubaca lagi apa yang tadi kucatat di kantor. Ada beberapa poinnya dan yang paling cepat kuingat adalah Always Be Up yang dijelaskan mengandung arti...

Quote:


Benar juga pikirku apa yang dijelaskan Always Be Up ini karena selama ini kalo diingat ingat kegagalan yang sudah sudah malah membuatku takut untuk memulai sesuatu ibaratnya balita yang mau belajar berjalan saja tak pernah kapok walau beberapa kali terjatuh hingga akhirnya dia bisa berjalan bahkan berlari masa aku yang sudah gede ini kalah sama balita, hehe no way!

"Lis sudah nih, sekarang tolong kamu jemur pakean ya." Kata mama.

"Iya beres ma, oiya tapi jemurnya dimana?"

"Di lantai 3, lantai paling atas. Tadi mama sudah tanya pak kos dan lihat sendiri. Tempatnya lapang banget, di sana juga udah ada tali buat jemur."

"Kesananya lewat mana ma?"

"Itu sebelah kamar no 1 ada gerbang nah disebelah gerbangnya itu ada tangga, kau naiklah sana."

"Oh iya ma."

Kuambil ember berisi cucian dari kamar mandi lalu segera menuju tempat jemuran yang mama tujukan tadi melewati kamar no 2 dan no 1 lalu naik lewat tangga yang ada di sebelah gerbang. Sepi disini tapi justru aku suka apalagi ketika aku sudah sampai di lantai paling atas bangunan kosan tempatku menjemur pakean ini. Tempatnya luas, ada beberapa tanki air kulihat dan tali jemurannya terikat diantara besi yang ada di tanki air yang satu dengan yang lainnya. Tak ada lampunya sama sekali disini namun suasana sekitar masih bisa terlihat jelas apalagi ada sinar bulan yang cukup menerangi tempat ini.

Selesai menjemur pakean aku tak langsung kembali ke kamar karena aku suka, aku betah di atas sini walau dingin angin malam. Kuputuskan untuk duduk sejenak di bawah tower paling ujung barat untuk memandangi sekitar. Timur, barat, utara sejauh mata memandang hanya gelap tapi dari arah selatan nampak banyak lampu dari kejauhan. Mungkin di selatan itu pusat kota Jembernya pikirku.

Sambil duduk menikmati suasana yang sangat kusuka ini pikirku kembali mengingat tentang Always Be Up tadi, tentang balita yang sedang belajar berjalan. Muncul tanya dalam benakku, jika balita yang menjadi contoh kebangkitan itu bukankah mereka saat sedang mencoba berjalan itu ada yang membimbingnya, bah! Berarti aku harus ada orang yang membimbing ini..hm...

Mama sudah pasti akan selalu membimbing, mendampingiku tapi.. Oh Tuhan semoga aku bisa bertemu dengan orang yang bisa membimbingku kelak.. Saat sedang melamun seperti itu ada suara sepeda motor kudengar dari bawah memasuki halaman kosan ini. Refleks aku berdiri menuju ke tepian untuk melihat siapa yang datang. Tak jelas nampak wajah siapa yang datang dari atas sini namun yang pasti kulihat dia adalah seorang laki laki dan masuk ke kamar kos no. 1.
profile-picture
profile-picture
profile-picture
nyahprenjak dan 2 lainnya memberi reputasi
profile picture
jiyanq
KASKUS Addict
Duuh,kemana aja nih,sis?
Lama gak updet,pas updet berasa kurang banyak nih..
Memuat data ...
1 - 1 dari 1 balasan
×
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved
Ikuti KASKUS di