Gegara virus corona, urusannya makin panjang lebar sampe kemana-mana. Sekarang ini muncul lagi polemik yang merupakan efek samping dari pandemi virus corona tentang kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang mengatur pengendalian arus keluar masuk moda transportasi dengan sistem ganjil genap dalam rangka menyongsong penerapan masa PSBB transisi. Salah satu yang menjadi perdebatan bagi masyarakat adalah karena kendaraan jenis sepeda motor juga termasuk kedalam salah satu moda transportasi yang diatur.
Untuk lebih jelasnya berikut bunyi aturan yang tertuang dalam Pasal 17 Bab VI Pergub yang diteken oleh Gubernur Anies Baswedan:
“Pengendalian moda transportasi sesuai dengan tahapan masa transisi kendaraan bermotor pribadi berupa sepeda motor dan mobil beroperasi dengan prinsip ganjil genap pada kawasan pengendalian lalu lintas,”
Gak cuma sampai disitu aja, di Pasal 18 juga semakin dipertegas penjelasannya yang menyebut kalay kendaraan roda dua maupun roda empat dengan pelat genap hanya boleh melintas di ruas jalan di DKI Jakarta pada tanggal genap. Begitu pun sebaliknya.
KONTRA
Melihat kebijakan tersebut, tentunya reaksi masyarakat pun beragam. Sebagian pengendara motor yang rutin beraktivitas ataupun bekerja di wilayah DKI Jakarta merasa keberatan dengan adanya kebijakan ini. Mereka merasa pengendara sepeda motor tidak perlu dicurigai secara berlebihan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona asalkan sudah memakai atribut kendaraan yang sesuai dengan protokol kesehatan.
Selain itu masyarakat yang kontra dengan kebijakan ganjil genap terhadap sepeda motor ini pun juga merasa semakin khawatir jika nantinya harus menggunakan kendaraan umum agar tetap bisa berangkat kerja ke wilayah DKI Jakarta. Tentunya dengan pembatasan ini juga akan sangat berpotensi terhadap jumlah penumpang moda transportasi umum selama masa PSBB transisi.
Apalagi masih banyak juga beberapa kawasan di DKI Jakarta yang tidak memiliki akses moda transportasi umum yang cukup memadai untuk mengantarkan para pekerja ke tempatnya bekerja.
PRO
Tapi tidak semuanya kontra dengan kebijakan ini. Di sisi lain juga masih ada sebagian masyarakat yang pro dengan aturan ganjil genap yang diberlakukan untuk sepeda motor.
Salah satu alasan masyarakat yang pro dengan kebijakan ini adalah karena aturan tersebut merupakan hal yang mau tidak mau harus diterapkan selama masa pandemi virus corona. Dalam menghentikan penyebaran virus, pastinya akan selalu ada pihak yang dirugikan, dan itu sudah menjadi semacam konsekuensi yang sangatlah realistis.
Apalagi arus transportasi berjenis sepeda motor yang masuk dan keluar di wilayah DKI Jakarta jumlahnya sangat banyak. Dengan adanya pembatasan melalui sistem ganjil genap, diharapkan dapat membuat jumlah kerumunan sepeda motor bisa ditekan hingga setengahnya saja. Soalnya udah gak heran kan pasti dengan kemacetan di DKI Jakarta yang kerapkali memperlihatkan jarak antara sepeda motor sangatlah berdekatan? Dengan adanya kebijakan ini masyarakat yang pro berharap upaya physical distancing saat berkendara bisa tetap terjaga.
CATATAN
Jika kebijakan ganjil genap terhadap sepeda motor sudah bersifat final dan tidak ada revisi, diharapkan Pemprov DKI Jakarta harus mengoptimalkan moda transportasi umum agar tetap memperhatikan secara serius physical distancing antar penumpang di dalam kendaraan. Mungkin bisa dengan cara menambahkan armada kendaraan serta memperluas rute perjalanan untuk memudahkan akses masyarakat yang bertujuan ke kantornya.
Namun jika kebijakan ganjil genap sepeda motor ini direvisi, Pemprov DKI Jakarta nampaknya harus menerjunkan lebih banyak lagi jumlah aparat yang berjaga di berbagai ruas jalan di sekitaran wilayah DKI Jakarta. Dengan catatan harus memastikan arus lalu lintas berjalan lancar dan meminimalisir potensi kemacetan yang dapat menyebabkan kerumunan kendaraan. Honestly, nampaknya pada bagian ini agak sulit jika berbicara tentang arus lalu lintas di DKI Jakarta.
So, kalian berada di pihak yang mana nih Gan?
Setuju atau tidak setuju dengan penerapan aturan ganjil genap terhadap sepeda motor?
Quote:
