- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jubir PSI: Untung Ada Jokowi, Kalau Tidak Republik Ini Nggak Punya Apa-apa
TS
putraFH
Jubir PSI: Untung Ada Jokowi, Kalau Tidak Republik Ini Nggak Punya Apa-apa
JAKARTA -- Dian Sandi Utama, kembali berkomentar mengenai Kereta Cepat yang terus menuai pro kontra belakangan ini.
Bukan hanya soal utangnya yang disebut baru akan lunas 60 tahun yang akan datang, tapi juga dugaan markup besar-besaran yang sempat disinggung Prof. Mahfud MD.
"Kami PSI berpendapat bahwa belakangan ini terlalu banyak opini yang beredar di sosial media," ujar Dian kepada fajar.co.id, Kamis (23/10/2025).
Dikatakan Dian, opini yang terus berkembang di medsos itu seakan sengaja diframing untuk menjatuhkan citra mantan Presiden Jokowi.
"Opini-opini yang menyesatkan tentang Whoosh. Semua opini tersebut adalah serangan politik ke Pak Jokowi," sesalnya.
Lanjut Dian, jika publik membuka pandangan mata lebih luas, maka akan mendapatkan fakta lain terkait kereta cepat.
"Padahal dimana-mana kereta cepat ini situasi dan kondisinya sama, baik di Asia sampai Erop," Dian menuturkan.
Blak-blakan, Dian menegaskan, jika pola pikir pihak yang terus menjatuhkan Jokowi dipaksakan, maka pemerintah tidak akan bisa mempersembahkan infrastruktur bagi rakyat.
"Kalau dipaksakan, tidak akan punya apa-apa Republik ini sampai kiamat, untung Pak Jokowi berani memulainya," tandasnya.
Seperti diketahui, Luhut sebelumnya menyampaikan bahwa utang proyek Kereta Cepat akan direstrukturisasi hingga 60 tahun.
Alasannya, agar beban pembayaran bisa lebih ringan dan proyek tetap berkelanjutan.
"Kemarin kita bicara dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), tidak ada masalah. Karena kalau kita restructuring 60 tahun, itu kan jadi lebih kecil," ujar Luhut dalam acara 1 Tahun Prabowo-Gibran, kemarin.
Luhut mencontohkan, melalui skema baru ini, kewajiban pembayaran tahunan bisa ditekan menjadi sekitar Rp2 triliun per tahun.
"Jadi kita misalnya (bayar) Rp2 triliun kira-kira satu tahun, dan kemudian penerimaan (dari operasional) Rp1,5 triliun," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kesepakatan restrukturisasi dengan Tiongkok sebenarnya telah dicapai sejak beberapa waktu lalu. Namun, pelaksanaannya sempat tertunda karena adanya pergantian pemerintahan.
"Kita mau lakukan tadi restructuring dengan pihak Tiongkok. Dan itu mereka sudah setuju," tambahnya.
Lebih lanjut, Luhut menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak hanya berdampak pada peningkatan konektivitas transportasi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Kata Luhut, proyek ini berkontribusi terhadap pengurangan polusi dan kemacetan di wilayah penyangga ibu kota.
“Proyek ini sudah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, tidak hanya dari sisi transportasi, tetapi juga dari efisiensi waktu dan lingkungan,” kuncinya.
https://fajar.co.id/2025/10/23/jubir...nya-apa-apa/2/
Berkat jokowi, indonesia jadi negara adidaya.
Hidup jokowi
Hidup jokowi
Hidup jokowi
Bukan hanya soal utangnya yang disebut baru akan lunas 60 tahun yang akan datang, tapi juga dugaan markup besar-besaran yang sempat disinggung Prof. Mahfud MD.
"Kami PSI berpendapat bahwa belakangan ini terlalu banyak opini yang beredar di sosial media," ujar Dian kepada fajar.co.id, Kamis (23/10/2025).
Dikatakan Dian, opini yang terus berkembang di medsos itu seakan sengaja diframing untuk menjatuhkan citra mantan Presiden Jokowi.
"Opini-opini yang menyesatkan tentang Whoosh. Semua opini tersebut adalah serangan politik ke Pak Jokowi," sesalnya.
Lanjut Dian, jika publik membuka pandangan mata lebih luas, maka akan mendapatkan fakta lain terkait kereta cepat.
"Padahal dimana-mana kereta cepat ini situasi dan kondisinya sama, baik di Asia sampai Erop," Dian menuturkan.
Blak-blakan, Dian menegaskan, jika pola pikir pihak yang terus menjatuhkan Jokowi dipaksakan, maka pemerintah tidak akan bisa mempersembahkan infrastruktur bagi rakyat.
"Kalau dipaksakan, tidak akan punya apa-apa Republik ini sampai kiamat, untung Pak Jokowi berani memulainya," tandasnya.
Seperti diketahui, Luhut sebelumnya menyampaikan bahwa utang proyek Kereta Cepat akan direstrukturisasi hingga 60 tahun.
Alasannya, agar beban pembayaran bisa lebih ringan dan proyek tetap berkelanjutan.
"Kemarin kita bicara dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), tidak ada masalah. Karena kalau kita restructuring 60 tahun, itu kan jadi lebih kecil," ujar Luhut dalam acara 1 Tahun Prabowo-Gibran, kemarin.
Luhut mencontohkan, melalui skema baru ini, kewajiban pembayaran tahunan bisa ditekan menjadi sekitar Rp2 triliun per tahun.
"Jadi kita misalnya (bayar) Rp2 triliun kira-kira satu tahun, dan kemudian penerimaan (dari operasional) Rp1,5 triliun," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kesepakatan restrukturisasi dengan Tiongkok sebenarnya telah dicapai sejak beberapa waktu lalu. Namun, pelaksanaannya sempat tertunda karena adanya pergantian pemerintahan.
"Kita mau lakukan tadi restructuring dengan pihak Tiongkok. Dan itu mereka sudah setuju," tambahnya.
Lebih lanjut, Luhut menegaskan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak hanya berdampak pada peningkatan konektivitas transportasi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Kata Luhut, proyek ini berkontribusi terhadap pengurangan polusi dan kemacetan di wilayah penyangga ibu kota.
“Proyek ini sudah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, tidak hanya dari sisi transportasi, tetapi juga dari efisiensi waktu dan lingkungan,” kuncinya.
https://fajar.co.id/2025/10/23/jubir...nya-apa-apa/2/
Berkat jokowi, indonesia jadi negara adidaya.
Hidup jokowi
Hidup jokowi
Hidup jokowi
aldonistic dan 3 lainnya memberi reputasi
4
508
40
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan