Quote:
Momen Ruben Onsu Gemetar Saat Bertemu Habib Umar dan Curhat Perjalanan Mualafnya
Anisa Bahril Wahdah
Senin, 20 Oktober 2025 | 16:00 WIB
Momen Ruben Onsu mengadiri kajian bersama Habib Umar bin Hafidz.
PRESENTER Ruben Onsu membagikan momen spiritual di kanal YouTube saat pertemuannya bersama Habib Umar bin Hafidz saat mengikuti kajian.
Pada momen itu, Ruben mendapatkan kehormatan untuk mengajukan pertanyaan kepada sang pendakwah.
Tidak melewatkan kesempatan, Ruben berdiri di atas panggung dan memegang mikrofon dengan tangan gemetar.
Awalnya ia curhat mengenai perjalanannya sebagai seorang mualaf yang masih terus belajar.
Ayah tiga anak itu kemudian mengajukan sebuah pertanyaan yang menyentuh hati pada hadirin.
Pertanyaan itu menyinggung tentang cara untuk menjaga kedamaian batin di tengah berbagai ujian hidup, terutama karena dunia seringkali menawarkan godaan yang mengguncang hati.
"Bagaimana agar seorang mualaf seperti saya bisa menjaga kedamaian batin meski hidup penuh ujian? Saya memang mulai merasakannya, tapi terkadang dunia tetap mengguncang hati," tutur Ruben Onsu pada momen itu, mengutip insertlive.
Menanggapi hal tersebut, Habib Umar bin Hafidz kemudian memberikan nasihat yang menyejukkan kepada Ruben Onsu.
Ia mengingatkan sang presenter agar senantiasa berzikir dan membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW untuk menjaga ketenangan jiwa.
"Perbanyak selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, dan sebisa mungkin buat gembira orang-orang yang ada di sekelilingmu serta ingatlah keagungan Allah SWT dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya," ungkap Habib Umar.
Habib Umar bin Hafidz mengungkapkan bahwa senantiasa berzikir kepada Allah SWT serta memperbanyak selawat kepada Nabi Muhammad SAW bisa melapangkan hati dan memberikan kedamaian batin.
Momen ini kemudian juga menunjukkan dedikasi Ruben Onsu untuk semakin memperdalam ajaran Islam usai resmi menjadi seorang mualaf beberapa waktu lalu. (net/abw)
Editor: Ayu Oktaviana
https://www.google.com/url?sa=t&sour...zCLY5BuNkWBD6Q
"Wahai kaum muslimin, jauhkanlah dirimu dan keluargamu dari api neraka!"
Jadi mualaf itu bukan tugas akhir, itu justru permulaan