- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Alasan Yusuf Ajak Bayi Tinggal di Kolong Jembatan daripada Pulang Kampung


TS
mabdulkarim
Alasan Yusuf Ajak Bayi Tinggal di Kolong Jembatan daripada Pulang Kampung

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 02 Jun 2025 13:45 WIB
Yusuf kini berada di Jombang usai viral tinggal di kolong jembatan (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang - Achmad Yusuf Afandi (32) memilih tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo bersama bayinya yang berusia 11 bulan sejak 2023. Padahal, ia mempunyai keluarga di Jombang. Apa alasan Yusuf enggan pulang kampung saat kondisinya kesulitan?
Perasaan tidak lagi mempunyai keluarga tertanam cukup kuat di benak Yusuf. Sejak kecil, ia sudah merasa terbuang dari keluarganya. Sebab, ayah dan ibunya kala itu bercerai.
"Saya kurang paham (keberadaan ibu) karena dari kecil saya sudah dibuang. Saya dan saudara (kakak kandungnya) sejak kecil korban perceraian orang tua," terangnya kepada wartawan di rumah kakak kandungnya di Dusun/Desa Seketi, Mojoagung, Jombang, Senin (2/6/2025).
Sejak bercerai, ayah Yusuf menikah kembali dan tinggal di Dusun Kepindon, Desa Japan, Sooko, Mojokerto. Namun, Yusuf sangat enggan tinggal bersama ibu tirinya karena ia merasa dibenci.
Yusuf memilih merantau lebih dari 10 tahun lalu. Sejak saat itu, ia berpisah dengan kakak kandungnya, Naziatul Lailiah (35). Singkat cerita dalam perantauannya itu, ia menikah dengan Idatul tahun 2023. Selama ini, ia tak pernah berkunjung maupun memberi kabar keluarganya.
"Namanya ibu tiri ya, kan sudah umum. Saya baru tahu kemarin kalau saya dikabarkan sudah meninggal oleh ibu tiri, diinfokan di grup (WhatsApp) keluarga besar. Kan emang benci," ungkapnya.
Tahun 2023 pula, Yusuf sempat bekerja di tempat cuci mobil dan motor di Sidoarjo dengan upah hanya Rp 150.000/minggu. Ketika itu, ia dan Idatul ngekos di Buduran. Namun, kehidupan pas-pasan itu hanya berjalan sekitar 6 bulan karena tempat kerjanya gulung tikar.
Jerih payah Yusuf mencari pekerjaan dan tempat tinggal tak membuahkan hasil. Bahkan, ia sempat merantau ke Cirebon dan Bandung, Jabar bersama Idatul. Masih di tahun 2023, mereka akhirnya kembali ke Sidoarjo menjadi pemulung dan tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan, Sidoarjo.
Meski hidupnya sangat berat, Yusuf enggan pulang ke keluarganya. Sampai mempunyai bayi perempuan bernama Zafa Zumroh Arrohma sekitar Juli 2024, ia tetap tinggal di kolong jembatan. Bahkan, ketika bebannya kian berat saat istrinya meninggal dunia pada September 2024. Saat itu, Zafa baru berusia 2 bulan.
"Di Mojokerto sudah tidak ada rumah. Ayah tinggal dengan istri sambung," jelasnya menjawab alasannya enggan pulang ke keluarganya.
Yusuf akhirnya mengakhiri hidup di kolong jembatan bersama Zafa yang kini berusia 11 bulan. Sebab, kehidupannya yang memilukan ini viral di medsos. Sang kakak, Naziatul pun membawa adik dan ponakannya ini pulang ke Dusun/Desa Seketi, Mojoagung, Jombang pada Jumat (30/5).
"Karena tidak ada pilihan lain, keluarga yang lain tidak tahu alamatnya," ujar Yusuf ihwal alasannya bersedia pulang ke rumah kakaknya.
Naziatul tak menyangka adiknya yang pamit merantau, ternyata hidup menyedihkan di kolong jembatan. Sebab ia tak pernah menerima kabar dari Yusuf. Bahkan saat adiknya itu menikah sampai mempunyai anak. Perasaan sedih dan iba tak mampu ia bendung. Apalagi Yusuf satu-satunya saudara kandungnya.
Oleh sebab itu, ia rela menampung Yusuf dan Zafa meski ekonominya juga pas-pasan. Ayah kandungnya telah tiada sekitar 5 tahun lalu. Sedangkan ibu tirinya kini tinggal di Sidoarjo. Naziatul tak memahami alasan Yusuf enggan pulang meski hidupnya kesusahan.
"Saya tidak sempat tanya, mungkin dia frustrasi atau ada masalah apa yang tidak mau dia ceritakan ke saya sebagai saudara kandungnya. Mungkin juga ada trauma," cetusnya.
Naziatul membenarkan Yusuf diisukan sudah meninggal dunia. Namun, ia mengaku tidak tahu siapa yang pertama kali melontarkan kabar tersebut. Kini, tinggal kabar ibu kandungnya yang belum jelas rimbanya. Sebab, sang ibu juga merantau sejak ia masih kecil.
"Pokoknya dulu sempat saya mencari, cuma dibilang gitu (Yusuf sudah mati), saya lepas. Tapi feeling kakak ga mungkin ya (kalau Yusuf sudah mati). Ibu kandung saya juga pamitnya merantau jadi buruh ke Aceh. Sampai sekarang saya bertanya-tanya ibu masih hidup atau susah meninggal," tandasnya.
https://www.detik.com/jatim/berita/d...ulang-kampung.
Keikhlasan Idatul Dampingi Yusuf hingga Wafat Saat Sujud Salat Subuh

Auliyau Rohman - detikJatim
Rabu, 04 Jun 2025 10:45 WIB
Yusuf kini berada di Jombang usai viral tinggal di kolong jembatan (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Jombang - Di balik kisah pilu Achmad Yusuf Afandi (32) yang viral karena tinggal di kolong jembatan bersama bayinya, tersimpan cerita cinta yang menguras air mata. Sang istri, Idatul, wafat dalam keadaan bersujud saat salat subuh, setelah setia menemani hidup Yusuf.
Yusuf menceritakan, pertemuannya dengan Idatul terjadi pada 2019 lewat perantara kiai mereka masing-masing. Saat itu, Yusuf merupakan santri di sebuah pesantren di Tawangsari, Trowulan, Mojokerto. Sedangkan Idatul, ustazah sekaligus santri di Jember.
"Kalau istri gelarnya sudah ustazah, saya santri. Jadi, sama-sama dari pondok. Kiai sama kiai kan kenal, kami taaruf beberapa tahun," terangnya kepada wartawan, Senin (2/6/2025).
Keduanya menikah pada 2023. Meski hidup pas-pasan, Idatul tak pernah meninggalkan Yusuf. Mereka sempat tinggal di kos kawasan Buduran, Sidoarjo, saat Yusuf bekerja sebagai pencuci mobil dan motor dengan upah Rp 150 ribu per minggu.
Namun, pekerjaan itu tak bertahan lama. Usaha tempatnya bekerja bangkrut. Yusuf pun mencoba peruntungan di Cirebon dan Bandung, namun gagal. Bersama Idatul, ia kembali ke Sidoarjo dan memilih jadi pemulung. Mereka tinggal di kolong jembatan frontage Gedangan. Idatul tetap setia menemani suaminya.
Sampai mempunyai bayi perempuan bernama Zafa Zumroh Arrohma sekitar Juli 2024, mereka tetap tinggal di kolong jembatan. Perjuangan Idatul menjadi pendamping hidup Yusuf berakhir pada September 2024. Sang ustazah meninggal di usia 25 tahun.
Pagi itu, ia menunaikan salat subuh berjamaah dengan Yusuf. Ketika sujud rakaat terakhir, ia tak pernah bangun. Ibu anak satu ini mengembuskan napas terakhir di kolong jembatan frontage Gedangan. Ia meninggalkan Zafa yang baru berusia 2 bulan.
"Jadi, meninggal saat sujud. Tidak sampai dibawa ke rumah sakit. Cuma dibawain mobil untuk mengantar ke Bangsalsari, Jember, dari sana sudah tidak ada (menìnggal)," ungkap Yusuf.
Praktis selain memulung, Yusuf juga harus merawat bayinya di kolong jembatan. Kondisinya yang memilukan akhirnya viral setelah diposting akun TikTok @najib_spbu. Postingan tersebut juga membuat pemerintah yang selama ini diam, akhirnya tergerak. Yusuf dan Zafa dievakuasi ke Liponsos Dinsos Sidoarjo pada Kamis (29/5).
Keesokan harinya, Jumat (30/5), Yusuf dan Zafa dijemput kakak kandungnya, Naziatul Lailiah (35). Bapak dan bayi berusia 11 bulan itu tinggal sementara di rumah Naziatul di Dusun/Desa Seketi, Mojoagung, Jombang. Bantuan dari para dermawan pun berdatangan untuk mereka.
https://www.detik.com/jatim/berita/d...d-salat-subuh.
Cerita Emil Dardak Soal Yusuf yang Tinggal di Kolong Jembatan

Fima Purwanti - detikJatim
Senin, 02 Jun 2025 21:15 WIB
Plt Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat berkunjung ke Blitar. (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar - Kisah Yusuf dan bayinya yang tinggal di kolong jembatan di Gedangan, Sidoarjo menjadi sorotan. Meski telah bertemu keluarganya di Jombang, Pemprov Jatim berjanji tetap akan memberikan pendampingan kepada Yusuf dan putrinya.
Plt Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak memastikan pihaknya telah bergerak cepat terkait warga yang tinggal di kolong jembatan itu. Meski Yusuf sempat mengaku warga Jawa Barat pihaknya tidak serta lepas tangan. Untuk itu dilakukan pengamatan lebih jauh tentang informasi dari Yusuf dan balitanya.
"Meskipun sudah dilakukan reunifikasi dengan keluarganya, tapi kami tidak lepas tangan. Setiap keputusan kami lakukan verifikasi, seperti misalnya yang bersangkutan sempat mengaku sebagai warga Jawa Barat tapi kami tetap lakukan verifikasi. Dan diketahui sebagai warga Mojokerto dengan keluarga di Jombang," ujarnya kepada detikJatim di Blitar, Senin (2/6/2025).
Emil menegaskan Pemprov Jatim tidak akan lepas tangan terhadap peristiwa yang menimpa Yusuf dan balitanya. Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial tetap akan melakukan pendampingan, khususnya secara psikologis.
"Tentu kami tidak berhenti di sini, tetap akan dilakukan pendampingan psikologis. Termasuk tentang istri yang bersangkutan, kami masih mencari waktu untuk memperoleh informasi tersebut," jelasnya.
Kepala Dinsos Jatim Restu Novi Widiani membenarkan Yusuf telah bersama keluarganya di Jombang. Itu setelah kakak Yusuf yang datang ke Sidoarjo untuk verifikasi terhadap anggota keluarganya.
"Ternyata Pak Yusuf ini orang Mojokerto, kemudian kakak kandungnya datang ke Sidoarjo untuk verifikasi. Selanjutnya Pak Yusuf memilih untuk tinggal bersama keluarga di Jombang, kami antarkan beliau saat itu juga," katanya.
Menurut Novi, Yusuf dan saudara kandungnya hidup terpisah dan mencari kehidupan masing-masing. Mereka merupakan anak yatim piatu.
"Sampai di Jombang tetap kami dampingi, termasuk beliau punya ketrampilan tentang sepeda motor. Untuk itu kami akan koordinasikan dengan pantai sosial Jombang untuk keberlanjutan kehidupan Pak Yusuf dan balitanya," tandasnya.
https://www.detik.com/jatim/berita/d...long-jembatan.
semoga kehidupannya jadi lebih baik


orangemonkey memberi reputasi
1
557
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan