- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Penurunan Elektabilitas Ganjar-PDIP dan Kejutan Pengumuman Capres


TS
dharma8888
Penurunan Elektabilitas Ganjar-PDIP dan Kejutan Pengumuman Capres
Elektabilitas Ganjar Pranowo dalam beberapa survei terakhir stagnan dan malah cenderung menurun. Namun secara mengejutkan PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu sebagai calon presiden (capres) menatap 2024. Ada apa gerangan?
Dalam catatan detikcom, Sabtu (22/4/2023), hasil terbaru survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas calon presiden 2024, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi yakni 22,2%, diikuti oleh Ganjar Pranowo dan capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Survei ini digelar pada 8 hingga 13 April 2023 terhadap 1.221 responden. Survei dilakukan dengan cara wawancara via telepon. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digital dialing atau RDD. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei dengan pertanyaan tertutup dengan menyodorkan 19 nama. Hasilnya, nama Prabowo Subianto berada paling atas, diikuti Ganjar dan Anies Baswedan.
Berikut ini elektabilitas 19 nama capres:
Prabowo Subianto 22,2%
Ganjar Pranowo 19,8%
Anies Baswedan 15,9%
Ridwan Kamil 4,8%
AHY 3,1%
Mahfud Md 2,1%
Erick Thohir 2%
Sandiaga Uno 1,8%
Gibran Rakabuming 1,6%
Risma 1,4%
Ma'ruf Amin 1,3%
Puan Maharani 1,2%
Airlangga Hartarto 1,2%
Cak Imin 0,5%
Khofifah I Parawansa 0,4%
Gatot Nurmantyo 0,4%
Budi Gunawan 0,3%
Bamsoet 0,1%
Tito Karnavian 0%
TT/TJ 19,9%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, lalu membahas temuan tersebut. Dia mengatakan baru kali ini di survei telepon lembaganya Prabowo Subianto menyalip Ganjar Pranowo.
"Di surtel (survei telepon) kami baru kali ini ya Pak Prabowo dalam setahun terakhir itu kembali menyalip Ganjar Pranowo, survei kami telepon ya, survei tatap muka wallahualam, nah survei telepon bulan Maret Ganjar Pranowo masih pertama, tapi survei April ini di tanggal 8 sampai 13, Pak Prabowo sudah lewati Ganjar meski masih dalam margin of error," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei, Rabu (19/4).
Para responden turut ditanyakan 'jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu atau bapak pilih?'. Hasilnya, elektabilitas PDIP tetap tertinggi tetapi hanya berbeda tipis dengan Gerindra, kemudian di posisi ketiga diisi Golkar.
PDIP 15,2%
Gerindra 14,7%
Golkar 8,8%
Demokrat 6,3%
NasDem 6,3%
PKB 6,2%
PKS 5,2%
Perindo 3,6%
PAN 2,1%
PPP 1,9%
PSI 0,8%
Partai Ummat 0,8%
Partai Buruh 0,5%
Gelora 0,5%
PKN 0,4%
Garuda 0,4%
PBB 0,3%
Hanura 0,2%
TT/TJ 25,7%
Baca juga:
Ganjar Pranowo Capres PDIP, Cak Imin: Tantangan Koalisi PKB-Gerindra
Kemudian, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi membahas secara khusus elektabilitas PDIP. Dia memetakan PDIP yang ternyata mengalami penurunan elektabilitas 2,5% dibandingkan awal April 2023.
"Jadi sebelum ini, survei kami Maret 2023, waktu itu (PDIP) 19%, kemudian awal April LSI 17,7%, sekarang 15,2%, jadi memang ada trend penurunan PDIP, nah apakah itu berkaitan dengan drama Piala Dunia? Kita bisa cek," kata Burhanuddin.
Burhanuddin lalu mengaitkan temuannya terkait elektabilitas partai politik dengan survei responden yang tahu soal isu Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dia mengatakan, berdasarkan hasil surveinya, responden yang tahu isu Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 cenderung tidak memilih PDIP.
"Gimana dengan sikap terhadap Piala Dunia dan elektabilitas partai-partai? Nah pertama kalau kita lihat di sini, ada beberapa hal yang menarik ya, mereka yang tahu, yang tahu kan sekitar 63,4% mayoritas Indonesia sebagai tuan rumah, itu elektabilitas PDIP beda sangat tipis dengan Gerindra, itu artinya di antara mereka yang tahu, itu Gerindra mendapatkan keuntungan dari sikap PDIP yang menolak kehadiran Timnas Israel," ucap Burhanuddin.
Burhanuddin menyampaikan semakin tahu responden dengan isu Piala Dunia U-20, maka suara terhadap PDIP akan semakin tertekan. Menurutnya, ini berarti sikap PDIP berdampak pada elektabilitasnya.
"Kemudian elektabiltias PDIP lebih besar di kalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah, semakin tahu FIFA membatalkan status tuan rumah RI sebagai tuan rumah pildun, elektabilitas PDIP semakin tertekan. Artinya ada efek pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 itu. Ini membuktikan ada indikasi pembatalan FIFA terhadap elektabilitas PDIP," ujar dia.
Megawati Soekarnoputri sebelumnya resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP. Megawati mengungkapkan bahwa sebelum mengumumkan Ganjar Pranowo capres PDIP, dia menggunakan akal budi dan mata hati.
Hal itu diungkapkan Megawati saat mengumumkan Ganjar Pranowo capres PDIP di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4). Menurut Megawati, pengumuman capres PDIP merupakan tanggung jawab terhadap sejarah, mandat dan hak prerogatif berdasarkan keputusan Kongres ke-V PDIP.
news news
Megawati cari calon yang taat perintah dia.
model petugas partai
Dalam catatan detikcom, Sabtu (22/4/2023), hasil terbaru survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas calon presiden 2024, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi yakni 22,2%, diikuti oleh Ganjar Pranowo dan capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Survei ini digelar pada 8 hingga 13 April 2023 terhadap 1.221 responden. Survei dilakukan dengan cara wawancara via telepon. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digital dialing atau RDD. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei dengan pertanyaan tertutup dengan menyodorkan 19 nama. Hasilnya, nama Prabowo Subianto berada paling atas, diikuti Ganjar dan Anies Baswedan.
Berikut ini elektabilitas 19 nama capres:
Prabowo Subianto 22,2%
Ganjar Pranowo 19,8%
Anies Baswedan 15,9%
Ridwan Kamil 4,8%
AHY 3,1%
Mahfud Md 2,1%
Erick Thohir 2%
Sandiaga Uno 1,8%
Gibran Rakabuming 1,6%
Risma 1,4%
Ma'ruf Amin 1,3%
Puan Maharani 1,2%
Airlangga Hartarto 1,2%
Cak Imin 0,5%
Khofifah I Parawansa 0,4%
Gatot Nurmantyo 0,4%
Budi Gunawan 0,3%
Bamsoet 0,1%
Tito Karnavian 0%
TT/TJ 19,9%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, lalu membahas temuan tersebut. Dia mengatakan baru kali ini di survei telepon lembaganya Prabowo Subianto menyalip Ganjar Pranowo.
"Di surtel (survei telepon) kami baru kali ini ya Pak Prabowo dalam setahun terakhir itu kembali menyalip Ganjar Pranowo, survei kami telepon ya, survei tatap muka wallahualam, nah survei telepon bulan Maret Ganjar Pranowo masih pertama, tapi survei April ini di tanggal 8 sampai 13, Pak Prabowo sudah lewati Ganjar meski masih dalam margin of error," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei, Rabu (19/4).
Para responden turut ditanyakan 'jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu atau bapak pilih?'. Hasilnya, elektabilitas PDIP tetap tertinggi tetapi hanya berbeda tipis dengan Gerindra, kemudian di posisi ketiga diisi Golkar.
PDIP 15,2%
Gerindra 14,7%
Golkar 8,8%
Demokrat 6,3%
NasDem 6,3%
PKB 6,2%
PKS 5,2%
Perindo 3,6%
PAN 2,1%
PPP 1,9%
PSI 0,8%
Partai Ummat 0,8%
Partai Buruh 0,5%
Gelora 0,5%
PKN 0,4%
Garuda 0,4%
PBB 0,3%
Hanura 0,2%
TT/TJ 25,7%
Baca juga:
Ganjar Pranowo Capres PDIP, Cak Imin: Tantangan Koalisi PKB-Gerindra
Kemudian, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi membahas secara khusus elektabilitas PDIP. Dia memetakan PDIP yang ternyata mengalami penurunan elektabilitas 2,5% dibandingkan awal April 2023.
"Jadi sebelum ini, survei kami Maret 2023, waktu itu (PDIP) 19%, kemudian awal April LSI 17,7%, sekarang 15,2%, jadi memang ada trend penurunan PDIP, nah apakah itu berkaitan dengan drama Piala Dunia? Kita bisa cek," kata Burhanuddin.
Burhanuddin lalu mengaitkan temuannya terkait elektabilitas partai politik dengan survei responden yang tahu soal isu Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dia mengatakan, berdasarkan hasil surveinya, responden yang tahu isu Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 cenderung tidak memilih PDIP.
"Gimana dengan sikap terhadap Piala Dunia dan elektabilitas partai-partai? Nah pertama kalau kita lihat di sini, ada beberapa hal yang menarik ya, mereka yang tahu, yang tahu kan sekitar 63,4% mayoritas Indonesia sebagai tuan rumah, itu elektabilitas PDIP beda sangat tipis dengan Gerindra, itu artinya di antara mereka yang tahu, itu Gerindra mendapatkan keuntungan dari sikap PDIP yang menolak kehadiran Timnas Israel," ucap Burhanuddin.
Burhanuddin menyampaikan semakin tahu responden dengan isu Piala Dunia U-20, maka suara terhadap PDIP akan semakin tertekan. Menurutnya, ini berarti sikap PDIP berdampak pada elektabilitasnya.
"Kemudian elektabiltias PDIP lebih besar di kalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah, semakin tahu FIFA membatalkan status tuan rumah RI sebagai tuan rumah pildun, elektabilitas PDIP semakin tertekan. Artinya ada efek pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 itu. Ini membuktikan ada indikasi pembatalan FIFA terhadap elektabilitas PDIP," ujar dia.
Megawati Soekarnoputri sebelumnya resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP. Megawati mengungkapkan bahwa sebelum mengumumkan Ganjar Pranowo capres PDIP, dia menggunakan akal budi dan mata hati.
Hal itu diungkapkan Megawati saat mengumumkan Ganjar Pranowo capres PDIP di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4). Menurut Megawati, pengumuman capres PDIP merupakan tanggung jawab terhadap sejarah, mandat dan hak prerogatif berdasarkan keputusan Kongres ke-V PDIP.
news news
Megawati cari calon yang taat perintah dia.
model petugas partai







bukan.bomat dan 8 lainnya memberi reputasi
7
2.4K
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan