Sumber Gambar

Di masa libur lebaran, mudik menjadi salah satu agenda yang akan memakan waktu lama di jalan. Selain itu juga, mudik menguras tenaga. Apalagi bagi mereka yang membawa kendaraan pribadi. Harus fokus sepanjang perjalanan. Pegal karena duduk berjam-jam. Untuk itulah di beberapa titik, disediakan rest area untuk beristirahat.

Ada banyak fasilitas yang bisa digunakan di rest area. Mulai dari pom bensin, toilet, tempat ibadah hingga tempat makan. Banyaknya pemudik yang datang membuat semakin banyak penjual makanan di rest area, khususnya di food court. Walau ada juga rest area yang memiliki restoran fast food yang mungkin lebih cepat dan nyaman.

Baru-baru ini, TS menemukan sebuah tweet mengenai makanan di rest area yang sempat ramai diperbincangkan. Yaitu seorang kader partai, Sigit Widodo yang menceritakan pengalamannya makan di salah satu warung makan, kemudian dikenakan harga yang fantastis untuk makanannya. Saat itu, ia memang dalam perjalanan mudik bersama keluarga.


Sumber Gambar

Kejadian itu terjadi di KM 86A Cipali. Sebuah warung makan memberikan harga tak masuk akal untuk dua piring nasi dengan lauk ayam dan minum es teh. Pemilik warung kabarnya ngotot mematok harga 155 ribu untuk dua porsi nasi ayan beserta minum. Harga ini lantas tidak masuk akal dan dinilai memberi harga sewenang-wenang.

Kader partai itu bahkan memfoto warung tersebut dengan jelas beserta namanya sehingga mudah untuk diidentifikasi oleh orang yang membaca tweet-nya. Tak disangka, ramai-ramai yang terjadi akibat tweet itu lantas terdengar sampai ke pihak pengelola Tol Cipali. Mereka kini sedang mencoba menghubungi si pemilik warung. Sementara belum ada komentar apa-apa dari pihak terkait.

Pada jam 2 siang di hari Minggu kemarin, muncul tweet dari sebuah akun yang katanya sebagai management dari warung makan tersebut. Akun Twitter tanpa ava itu meminta maaf atas harga yang dinilai kurang sesuai dan akan menjadikan review dari Pak Sigit sebagai bahan evaluasi.


Sumber Gambar

Beberapa netizen di kolom reply pun menyampaikan keluh kesah yang sama. Di mana mereka juga pernah mendapatkan harga tak masuk akal untuk makanan yang mereka beli di rest area. Diduga, harga tak masuk akal tersebut diakibatkan karena harga sewa tempat yang mahal.

Banyak orang yang bilang rezeki gak ke mana. Kalau memang merasa rezeki sudah ada yang atur, harusnya tidak perlu ya pasang harga mahal begini. Apalagi ke pemudik. Kan sudah ada yang atur? Kenapa khawatir. Atau memang tempatnya yang tidak mendukung untuk dapat untung banyak. Karena biar bagaimana pun semua pedagang mau untung dan tak ada yang salah soal itu.

Mirip ya seperti tempat wisata. Kadang sudah ramai pun di tempat wisata masih saja mematok harga yang tinggi. Padahal tanpa harga tinggi pun, TS yakin mereka sudah untung karena banyaknya pembeli. Tapi ya begitulah manusia, memang tidak ada puasnya. Begitu juga TS.

Hm, kalau memang ada permainan harga seperti ini maka akan lebih aman untuk makan di restoran yang jelas. Seperti restoran cepat saji yang dari harganya sudah jelas di menu. TS pernah sih mengalami hal ini waktu study tour sekolah. Beli Pop Mie agak mahal sampai 12 ribu.



Kalau kalian, apakah pernah mendapatkan harga tak sesuai di rest area?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi