Media sosial beberapa waktu lalu sempat dihebohkan dengan cerita dari seorang wanita yang dikenal sebagai seorang selebgram sekaligus konten kreator YouTube yang menceritakan tentang pengalaman dirinya ditolak oleh sebuah rumah makan atau restoran saat menawarkan barter dengan iming-iming exposure dari followers nya yang berjumlah jutaan.

Konten kreator tersebut mengaku sakit hati karena dirinya disepelekan saat menunjukkan jumlah followers, sedangkan biasanya UMKM atau pelaku usaha tertentu mau melakukan barter dengan imbalan makanan atau barangnya dipromosikan oleh si konten kreator entah itu di konten video YouTube, story atau bahkan juga postingan Instagram.

Sejak revolusi industri 4.0 memang promosi tidak lagi hanya dilakukan secara konvensional saja GanSis. Melainkan dilakukan dengan cara yang semakin luas yaitu salah satunya dengan menggunakan jasa influencer yang memiliki followers media sosial dengan jumlah ratusan ribu atau jutaan orang.

Namun sayangnya, tidak sedikit orang yang memanfaatkan jumlah followers untuk barter barang atau makanan dengan exposure yang dimiliki sedangkan tidak semua influencer yang memiliki banyak pengikut mempunyai dampak exposure yang baik bagi pelaku usaha tertentu.

Adanya fenomena yang satu ini, tentu harus diwaspadai oleh para pelaku usaha.

Tidak jarang diketahui ada orang-orang yang mengaku diri mereka influencer, menawarkan diri untuk barter atau bisnis dengan iming-iming exposure yang bisa didapatkan dari banyaknya followers yang mereka miliki.

Tentu bagi para pelaku usaha atau UMKM harus berhati-hati, benar-benar memastikan apakah exposure yang dijanjikan oleh si influencer tersebut sebanding dengan barang yang kalian berikan, karena jika tidak sebanding maka kalian akan mengalami kerugian.

Adapun beberapa hal yang harus dilakukan oleh pemilik usaha atau pemilik barang yang akan dipromosikan yaitu memastikan apakah followers dari si influencer tersebut real atau tidak. Sebab jika engaged followers tidak sebanding, maka sudah dapat dipastikan bahwa followers yang dimiliki tidak aktif dan exposure yabg akan didapatkan pun juga rendah.

Selain itu Agan Sista juga perlu untuk melakukan riset audience dari si influencer, apakah audience mereka cocok atau tidak dengan barang yang kalian miliki.

Berikut tadi GanSis beberapa hal yang harus kalian pertimbangan saat ada influencer yang pamer followers untuk menawarkan barter dengan iming-iming exposure.

Sebagaimana Agan Sista ketahui, untuk saat ini mendapatkan followers ratusan ribu atau jutaan itu sangat mudah dengan adanya jasa jual beli followers. Itulah sebabnya kalian harus benar-benar hati-hati dan waspada saat ada orang menawarkan promosi dengan sistem barter exposure.

Memilih influencer yang sudah jelas memiliki banyak pengikut dan memberikan exposure baik meskipun harus bayar mahal itu lebih baik dibandingkan barter tetapi tidak memberikan dampak apapun.