Sumber Gambar

Pemuka agama amat dibutuhkan perannya di dalam masyarakat dan umat yang menganut agama tertentu. Seharusnya, seorang pemuka agama dapat menjadi pedoman bagi para umatnya dan mengajarkan jalan yang benar kepada para umatnya. Untuk itulah, kehadirannya kerap dinanti di berbagai acara untuk memberikan wejangan.

Salah satu yang cukup terkenal adalah Ustadz Khalid Basamalah. Pemuka agama asal Makassar yang kini berusia 47 tahun. Selain menjadi ustadz, dia juga mengelola sekolah dan juga usaha di bidang kayu. Sosoknya kerap muncul di YouTube dan platform sosial media lainnya. Dari views-nya juga bisa dibilang cukup banyak, kemungkinan ia memang memiliki banyak fans di luar sana.

Meski punya banyak fans, justru baru-baru ini namanya terdengar kurang mengenakkan. Akibat dirinya yang kabarnya ditolak oleh beberapa pihak saat diundang untuk ceramah di Masjid Raya Al Jabbar. Masjid itu sendiri merupakan masjid megah yang baru dibangun oleh Gubernur Ridwan Kamil. Wah, kenapa kedatangannya ditolak ya?


Sumber Gambar

Salah satu yang tegas menolak adalah Afif Fuad yang berasal dari ormas Banser. Bahkan ia mengancam apabila tetap mengundang Khalid Basamalah, maka mereka akan 'membuat ramai' acaranya. Wkwk definisi ramai yg mereka maksud agak beda kayanya. Hal ini membuat pengurus masjid membatalkan Ustad Khalid Basalamah sebagai pengisi ceramah.

Salah satu alasan mengapa ustadz satu ini ditolak karea tuduhan radikal. Menurut Afif, Ustadz Khalid Basamalah kerap mengganggu kerukunan beragama. Bahkan disebut tidak menghormati negara. Kabarnya Ustadz ini juga pernah mengajak untuk tidak menghormati bendera Indonesia dan tidak bernyanyi lagu kebangsaan.

Tapi semua itu baru tuduhan. TS sendiri tidak pernah mendengar full ceramahnya. Padahal kalau TS lihat dari wajahnya, orang ini kalem dan adem gitu. Pernah coba sekali denger suaranya, tutur katanya juga sopan. Tidak menggurui dan tidak menggebu-gebu. Tapi apalah, yang TS ketahui hanya secuil. Mungkin ada berbagai alasan di luar sana yang membuat Ustadz Khalid Basamalah di tolak.


Sumber Gambar

Meski begitu, menurut TS rumah ibadah adalah milik semua orang. Semua umat, termasuk Ustadz Khalid Basamalah. Apalagi itu Masjid Pemprov, harusnya tidak ada batasan bagi siapa pun untuk datang. Sekalipun dia non-muslm, tetap harus diizinkan masuk. Karena bukan sekedar rumah ibadah, tapi bangunan ini juga termasuk fasilitas publik.

Ternyata agama memang tidak sedamai itu ya, masih banyak polemik di dalamnya yang kadang membuat perpecahan. MUngkin satu-satunya cara yang tepat adalah meyakini agama itu sesuai keyakinannya sendiri-sendiri. Tak usahlah terlalu fanatik ke ustad ini, ke aliran ini atau ke ormas ini. Cukup pahami dan terapkan ajarannya.

Karena memiliki niat baik yang sama, beragama juga seharusnya damai. Sekian dan mohon maaf jika ada salah kata.



Menurut kalian apakah beliau ini radikal?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2, Link Referensi 3
Tulisan dan Narasi Pribadi