Sumber Gambar

Guru memiliki peran penting bagi siswa di sekolah. Dengan adanya guru, perilaku siswa bisa lebih terkontrol karena selalu mendapat perhatian. Guru jugalah yang menegur siswa apabila melanggar peraturan sekolah atau bersikap yang tidak seharusnya. Dengan begitu akan membentuk karakter siswa yang disiplin untuk taat pada aturan.

Usia-usia remaja seperti SMA dan sederajat memang sedang nakal-nakalnya. Ingin mencoba hal baru dan penasaran dengan banyak hal. Tak heran jika perilaku remaja saat ini mendapat perhatian lebih dari para guru selain kemampuan akademisnya. Salah satu kenakalan siswa adalah merokok, mungkin sudah rahasia umum kalau anak sekolah banyak yang merokok. Tapi sejatinya, merokok jelas dilarang.

Seperti yang terjadi di Garut, Jawa Barat berikut ini. Seorang siswa yang kedapatan merokok oleh gurunya ditampar di depan anak-anak lainnya. Tidak hanya menampar, si guru juga menyuruh anak-anak lain untuk menampar siswa yang merokok itu. Jadi anak-anak satu kelas itu diperintahkan si guru untuk menampar temannya sendiri.


Sumber Gambar

Hal inilah yang menuai kecaman netizen, di mana si guru bukan hanya menegur tapi juga melakukan kekerasan. Belum puas, si guru juga mengarahkan anak didiknya untuk melakukan kekerasan. Perbuatan seperti ini tidak baik untuk tumbuh kembang para siswa. Baik yang ditampar, ataupun yang diajarkan menampar.

Kabarnya, sejak awal memang ada kesepakatan antara guru dan murid yang kurang lebih seperti ini:

1 kali melanggar ditegur
2 kali diberi surat peringatan
3 kali maka akan dikeraskan

Dan murid lainnya juga akan dilibatkan dalam menghukum siswa yang melanggar sampai ketiga kali itu. Guru harusnya berpegang teguh pada aturan sekolah, bukan malah membuat aturan sendiri.

Federasi Serikat Guru Indonesia pun ikut buka suara terkait kejadian ini. Mereka mengecam kelakuan guru yang menampar siswanya. Apalagi sampai mengarahkan siswa lain untuk melakukan kekerasan ke temannya. Menurut FSGI perbuatannya ini sudah termasuk tindak kriminal.


Sumber Gambar

Sementara itu, antara si guru, pihak sekolah dan keluarga siswa sudah melakukan mediasi. Semuanya sepakat bahwa masalah ini akhirnya diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Meski begitu, FSGI tetap meminta supaya si guru diberikan sanksi yang setimpal sebagai efek jera untuk dia dan guru lainnya yang sedikit-sedikit mungkin masih suka main tangan berlebihan.

Memang setiap guru berbeda-beda cara marahnya, cara mendidiknya dan cara mengajarnya. Terkait hal ini juga, si murid bisa dibilang lumayan fatal karena merokok di dalam kelas. Sehingga menyebabkan ia dihukum. Dan mungkin sudah ditegur sebelumnya. Tapi yang jadi pertanyaan, kenapa harus menyuruh anak lain menamparnya?

TS sendiri dulu pernah sih guru main tangan seperti jewer, tapi tidak sampai menampar. Mungkin kalau sudah kelewatan banget baru sampai menampar. Biar bagaimana pun murid harus taat kepada guru dan harus menghargai gurunya. Entahlah, mungkin memang ini cara beliau dalam mengajar anak didiknya.



Menurut kalian, pantaskah perilaku guru seperti ini?

Sumber:
Link Referensi 1
Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi