Sumber Gambar

Kereta Commuter Line menjadi pilihan banyak orang untuk bepergian ke dalam atau luar Jakarta. Hal ini dikarenakan harganya yang murah dan juga tidak memakan waktu lama. Tidak perlu macet, jalan dengan kecepatan tinggi dan masih banyak lagi yang membuat transportasi ini sangat diminati.

Semakin banyak peminatnya membuat semakin padatnya stasiun-stasiun KRL dan juga gerbongnya. Apalagi di jam-jam rush hour seperti pagi dan sore. KRL akan padat dan jangan harap bisa duduk, wong berdiri saja rasanya udah susah. Pegangan aja kadang gak dapet.

TS sendiri termasuk jarang yang naik KRL di jam rush hour. Karena biasanya TS naik KRL di siang hari seperti jam 11-12 siang lalu pulang di jam 9-10 malam. Di mana KRL sudah tidak sepadat di jam-jam rush hour. Tapi beberapa waktu lalu, TS kebagian pulang lebih awal yaitu di sore hari dan disitulah akhirnya merasakan bagaimana padatnya KRL.


Sumber Gambar

Khususnya di Stasiun Manggarai. Stasiun ini memang menjadi pusat transit bagi yang ingin pindah jalur. Jadi wajar apabila stasiun ini selalu padat di jam-jam tertentu. Bukan cuma padat, kadang juga semi-rusuh di stasiun ini karena penumpang ingin cepat-cepat.

Dari Stasiun Sudirman saja TS sudah berdiri di depan pintu saking penuhnya. Firasat TS dari belakang nih bakal dorong-dorong pas nanti berhenti di Manggarai dan benar saja, pas pintu dibuka banyak orang yang buru-buru keluar dari belakang. Kayanya hampir setengah dari penumpang kereta itu semuanya turun di Manggarai.

Setelah orang-orang ini keluar dari gerbong. Ada beberapa yang TS lihat sampai lari-lari ke arah tangga. Kenapa harus lari coba? Harus banget gitu lari-lari? Udah kaya mau tawuran asli. Alhasil karena melihat banyak orang lari, TS mempercepat jalannya menuju ke eskalator.


Sumber Gambar

Di eskalator ini lebih padat lagi. Ada dua eskalator dan para penumpang yang ingin naik ke atas dari segala arah. Pokoknya gak jelas deh antriannya. Ada yang dari samping, ada yang nyelip, macam-macam. Di situasi ini, pastikan dompet dan barang berharga kalian aman. Rawan banget copet ini.

Sesampainya di lantai dua, penumpang kembali terlihat banyak yang lari-lari ke tangga yang menuju lantai 3. TS mikir, oh mungkin ngejar kereta jadi gak ada salahnya TS juga akhirnya ikutan lari. Sesampainya di tangga, ternyata sama kaya tadi padat banget tangganya. Udah padat, ada yang salah turun lagi. Jalan turun pake tangga untuk naik, makin ribet saja suasana.

Sesampainya di lantai tiga di peron yang arah ke Bogor. Ternyata kereta belum dateng. Terus tadi ngapain lari sampe kaya mau tawuran gitu? Yaudah pada akhirnya ya semuanya kumpul di pinggir sambil nunggu kereta datang.


Sumber Gambar

Tebakan TS mungkin mereka lari supaya bisa berdiri di paling depan. Supaya nanti begitu kereta datang mereka jadi yang pertama masuk dan bisa langsung amankan tempat duduk. Itu pun kalau ada. Tak lama berselang, kereta datang dan TS masuk.

Ternyata, sampai stasiun tujuan TS di Depok, kereta ini masih penuh. Tebakan TS kebanyakan yang naik KRL ini orang-orang Bogor. Karena sejak tadi jarang ada yang turun di stasiun macam Pasar Minggu dll. Di Depok mulai banyak yang turun.
Ya jadi inti dari tulisan ini, belajarlah yang benar. Kerja yang benar dan kumpulkan uang. Setelah itu beli mobil supaya gak harus baik KRL. Wkwkwk.



Apakah kalian pernah merasakan yang TS rasakan? Bagaimana cerita kalian di St. Manggarai?

Tulisan, Narasi, dan Pengalaman Pribadi