muqfaAvatar border
TS
muqfa
Mengenal Oksimoron, Ekspresi yang Ditunjukkan Dengan Kata Tidak Biasa


Ilustrasi. Sumber: Di sini



Oksimoron adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah ekspresi yang menggabungkan dua kata atau frasa yang seolah-olah saling bertentangan. Misalnya, "malam yang cerah" atau "kebahagiaan yang sedih."

Oksimoron sering digunakan dalam sastra, di mana penulis menggunakannya untuk mengekspresikan ide atau perasaan yang kompleks. Contohnya, dalam Shakespeare's Romeo and Juliet, Juliet mengatakan "Cinta adalah perang" untuk menggambarkan bagaimana cinta dapat menyebabkan konflik dan kesulitan dalam hidup seseorang.

Oksimoron juga digunakan dalam bahasa sehari-hari, di mana seseorang mungkin menggunakan ekspresi oksimoron untuk mengekspresikan sesuatu yang sangat kompleks atau untuk mengejutkan orang lain. Contohnya, "Dia adalah seorang pemalas yang sangat produktif."

Contoh lainnya, pernahkah Anda berpikir bahwa obat nyamuk sebenarnya bukan obat? 

Meskipun disebut obat, obat nyamuk tidak pernah bisa mengobati nyamuk, yang ada malah ia membunuh banyak nyamuk. Nah, jadi kenapa masih disebut obat nyamuk?
 
Bisa jadi, ini hanyalah bentuk oksimoron saja, yakni penggunaan dua kata yang memiliki makna berlawanan untuk membentuk makna baru. Frasa obat nyamuk sama nasibnya dengan kopi susu; kopi bikin melek, sementara susu bikin ngantuk. Jadi, maunya apa, sih? Mau melek apa mau ngantuk?

Secara umum, oksimoron digunakan untuk mengekspresikan perasaan atau ide yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata biasa. Ia bisa menjadi alat yang efektif untuk mengejutkan atau membuat pikiran orang lain. Namun juga harus diingat, oksimoron juga bisa menjadi alat yang keliru jika digunakan tanpa pertimbangan yang matang.

Kata "oksimoron" berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari dua kata "oxys" yang berarti "tajam" atau "keras" dan "moros" yang berarti "pemalu" atau "lemah". Jadi secara harfiah, "oksimoron" berarti "pernyataan keras yang lemah" atau "pernyataan yang saling bertentangan".

Etimologi dari kata oksimoron menunjukkan bahwa istilah ini sudah digunakan sejak lama untuk menggambarkan kontradiksi dalam bahasa. Ia digunakan dalam sastra dan filsafat kuno, dan kini juga digunakan dalam ilmu bahasa modern dan sastra.

Kata "oksimoron" dikenal dalam bahasa Yunani kuno. Ia digunakan oleh para filsuf dan sastrawan Yunani kuno, seperti Platón dan Aristoteles, untuk menggambarkan kontradiksi dalam bahasa dan pemikiran.

Dalam literatur Latin, oksimoron diperkenalkan oleh poeta dan filsuf Latin, seperti Cicero dan Quintilian. Kemudian, dalam perkembangan selanjutnya, ia juga digunakan dalam sastra Inggris oleh penulis seperti William Shakespeare dan John Donne.

Dalam ilmu bahasa modern, oksimoron diperkenalkan oleh para linguist dan filolog yang menganalisis kontradiksi dalam bahasa dari perspektif yang berbeda. Namun, sejak lama oksimoron sudah dikenal dan digunakan dalam berbagai literatur dan filsafat dari berbagai budaya dan bahasa.


Referensi tulisan: Engoo Daily News
lusfdlrrhmn
provocator3301
yasyah81
yasyah81 dan 24 lainnya memberi reputasi
25
5.5K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan