Beberapa waktu lalu sejumlah mahasiswa telah melakukan demo di depan gedung DPR terkait dengan kenaikan harga BBM. Para mahasiswa, seperti yang selalu mereka lakukan setiap ada kenaikan BBM, berkerumun di depan gedung DPR dan meneriakkan tuntutan mereka. Terkadang mereka akan melakukan beberapa hal mencolok seperti membakar ban hingga membawa poster anti pemerintah.

Tapi udah tahu di mana lucunya kan? Yep, para anggota DPR di dalam ternyata tengah merayakan ulang tahun Ketua DPR Puan Maharani. Saat para mahasiswa mandi keringat meneriakkan penderitaan rakyat, anggota DPR lebih memilih joget-joget dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun.



Well, aksi demonstrasi memang sangat jarang bisa menampilkan hasil yang nyata. Terkadang beberapa perwakilan mahasiswa akan diajak untuk berunding dan saat keluar gedung DPR kantong mereka sudah tebal dan secara ajaib berhenti berunjuk rasa. Ada juga beberapa mahasiswa yang ‘menghilang’ setelah demo. Namun dalam kebanyakan kasus, unjuk rasa hanya bisa sekedar menunda keputusan pemerintah atau malah tidak didengarkan sama sekali.

Selain itu demo-demo seperti ini sering kali mengganggu lalu lintas, menimbulkan polusi suara, hingga berujung pada tindakan anarkis. Panas, lelah, lapar, beresiko terluka, tapi tidak didengarkan. Marilah kita mengheningkan cipta untuk para mahasiswa yang telah gugur di medan perang.


Namun sekarang jaman sudah canggih, para mahasiswa semakin paham akan kemajuan teknologi dan ini adalah kelebihan yang mereka punya dibanding generasi yang lebih tua. Jika kuliah saja bisa online, kenapa demo tidak bisa online?

Memangnya bagaimana cara untuk melakukan demo secara online? Satu cara yang bisa Anda coba adalah menggerakkan media. Mulailah dengan membuat hashtag di media sosial dan buat media berita Indonesia tak bisa mengabaikannya. Dari sana Anda bisa membuat petisi dan menarik perhatian orang-orang penting untuk mendukung Anda.



Jika gerakan ini sudah cukup besar maka akan ada beberapa stasiun televisi yang pasti akan mengundang Anda (atau minimal ke podcastnya Deddy Corbuzier). Jika sudah sampai tahap ini maka bisa dibilang protes Anda sudah sukses. Kedaulatan tertinggi di negara ini ada di tangan rakyat jadi jika ‘mayoritas’ rakyat mendukung Anda maka ‘seharusnya’ pemerintah akan tunduk.

Atau, jika memang cara baik-baik tak berlaku, Anda bisa melakukan sesuatu yang lebih ekstrim seperti meretas situs pemerintah. Cara ini akan menarik perhatian lebih banyak orang sekaligus mempermalukan pemerintah secara langsung. Cara ini sebenarnya tidak efektif karena bisa saja dipakai untuk menyerang Anda, tetapi tamparan yang diberikan memang keras.



But, namanya juga demo. Selalu ada resiko jika orang biasa mencoba melawan pemerintah. Namun, jika Anda merasa benar dan merasa mewakili penderitaan banyak orang, teriakkanlah suara Anda keras-keras dan buat mereka tak bisa mengabaikannya. Berjuang, berjuang, dan berjuang. Dengan cara itulah keadilan bisa ditegakkan meski kejahatan tak mungkin bisa dilenyapkan.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur