Sumber gambar: hatrabbits.com

Orang Indonesia cenderung malas berpikir? Apa iya?



Setidaknya pemikiran ini muncul setelah TS mengamati kasus pesulap merah dengan salah satu dukun palsu di Blitar. Semua ini merupakan pendapat pribadi TS, tanpa ingin menyinggung pihak mana pun. Karena hal ini juga berkaitan dengan kepercayaan.

TS sering menjumpai beberapa orang bahkan sekelompok orang di sekitar TS yang malas berpikir. Bahkan, kebiasaan malas berpikir ini juga banyak terjadi di seluruh Indonesia.

Begini, TS melihat bahwa banyak orang yang malas mencari fakta, mengobservasi atau mencari tahu lebih lanjut akan suatu hal, pendapat atau persitiwa yang terjadi. Mereka lebih suka mempercayai pendapat yang paling simpel, yang dipercaya banyak orang atau yang dipercayai orang di sekitarnya.


Sumber gambar: uxness.in

Sebagai contoh begini:

Pada suatu malam sebuah cahaya kilat misterius melintas di atas langit dengan begitu terangnya.

Akan ada dua kemungkinan:

1. Ada komet yang baru saja melintasi Bumi.
2. Sedang terjadi perang santet.

Sebagian orang yang malas berpikir akan percaya dan berpendapat, itu adalah santet. Kenapa bisa begitu? Karena kepercayaan setempat berkata seperti itu, karena orang-orang tua mereka berkata seperti itu, karena orang-orang percaya akan hal itu. Maka aku pun percaya hal itu.

Padahal kalau mereka mau mencari, membaca dan mempelajari lebih lanjut maka akan terkuak satu fakta bahwa itu adalah komet. Bukan santet. Tapi kembali lagi, orang-orang akan memilih percaya itu santet karena menganggap pendapat itulah yang paling simpel.

Mereka tidak perlu berpikir panjang, tidak perlu repot-repot membaca buku atau internet, tidak perlu mencari fakta sana-sini. Pokoknya orang-orang bilang itu santet, ya itu adalah santet. Padahal tidak ada bukti yang konkret kalau itu santet.


Sumber gambar: grunge.com

Sekarang, apakah kebenaran ditentukan oleh seberapa banyak orang yang mempercayainya? Tentu tidak. Tapi pola pikir seperti ini masih menjamur di masyarakat.

Masih ingat dengan kasus bocah 7 tahun di Temanggung yang tewas karena ritual perdukunan? Orang tua yang mengira anaknya nakal karena dirasuki jin. It's a big joke! Come on!

Kasus tadi merupakan fakta bahwa perilaku malas berpikir itu nyata adanya.

Setidaknya itulah pendapat yang bisa TS sampaikan. Perlu diingat bahwa TS tidak bermaksud menggeneralisasi dan menganggap semua orang Indonesia seperti ini ya! TS hanya bilang sebagian dari orang Indonesia masih malas berpikir.


Di tengah kemajuan Indonesia, faktanya kemajuan pola pikir masih belum merata di negeri +62 ini.

Namun TS yakin, pelan-pelan cara berpikir akan semakin maju dan berlogika. Jangan dulu berpikir mana yang benar dan mana yang salah. Tapi, bagaimana untuk memulai berpikir secara benar?

Kalau cara berpikir sudah tepat, maka kebenaran akan terungkap dengan sendirinya. Sesuai dengan apa yang kita percayai.

Segitu dulu tulisan iseng dari TS kali ini, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada salah kata.

Semua ini pendapat pribadi TS. Kalian juga bebas berpendapat. Thanks.

Kalo menurut kalian gimana gan?