gabener.edanAvatar border
TS
gabener.edan
Anies: Tak Selamanya Polarisasi Adalah Perpecahan
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara soal demokrasi baru bisa berjalan jika perdebatan terbuka di ruang publik. Menurut Anies, perdebatan itu bisa menimbulkan polarisasi, tapi tidak selamanya menjadi konflik atau perpecahan.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi pembicara dalam acara 10 tahun Forum Pemred di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/8/2022). Anies mulanya berbicara soal demokrasi baru bisa berjalan kalau ruang perdebatan terbuka.

"Demokrasi untuk bisa berjalan dan berfungsi dengan baik, berfungsi dengan baik itu artinya semua aspirasi dapat tempat untuk diperdebatkan, dan demokrasinya deliver, artinya bahwa kebijakan yang dihasilkan meningkatkan kesejahteraan, menghasilkan keadilan, itu delivery dari demokrasi," kata Anies.

Anies lalu menyebutkan demokrasi bisa bertahan dengan adanya trust antarkomponen. Kemudian, kata dia, terkadang perdebatan yang sudah terbuka ini menimbulkan ide yang berbeda antarmasyarakat hingga menimbulkan polarisasi.

"Untuk membuat demokrasi ini bertahan kita membutuhkan trust, trust ini antar semua komponen. Nah di sisi lain kita bertemu dengan ide yang diperdebatkan, dalam sebuah demokrasi ruang perdebatan dibuka. Pandangan A, pandangan B, pandangan C, pandangan D, dan permunculannya itu bisa menimbulkan yang disebut polarisasi," ucapnya.

Namun demikian, Anies menyebut polarisasi itu bukan berarti konflik. Dia juga menilai polarisasi tidak selamanya perpecahan.

"Tapi tidak selamanya polarisasi itu adalah konflik dan tidak selamanya polarisasi itu adalah perpecahan," ujar Anies.

Dia membeberkan polarisasi bisa menjadi perpecahan jika sudah menimbulkan friksi.
Kemudian, friksi itu yang akhirnya menimbulkan konflik dan berakhir pada perpecahan.

"Ada urutannya polarisasi, perbedaan pandangan menghasilkan polarisasi, polarisasi bisa friksi, friksi bisa melurus pada konflik, konflik baru perpecahan, jadi ada fasenya. Nah seringkali kita melihat perbedaan pandangan langsung buru-buru," tuturnya.

Media berperan untuk menjaga ruang perdebatan, sebab menurut Anies dibutuhkan kesetaraan kesempatan bertukar gagasan, bertukar pikiran, demi tujuan yang sama tercapai.

"Tujuannya apa? diingatkan sekali lagi menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah tujuan pertama dan terutama," imbuhnya.menyimpulkan perpecahan, tidak, perpecahan itu paling ujung," ujarnya.

https://news.detik.com/pemilu/d-6218...lah-perpecahan

Polarisasi pasti akan membentuk dua kubu yg akan berseteru...
Yg jadi masalah dua kubu ini merasa paling benar dan lawannya salah.
Itu terjadi sejak 2014-2019.
Sah2 saja pada saat event namun kudu move on setelahnya.
Faktanya tidak.
Anda justru menikmati polarisasi yg buruk tersebut, makanya dgn ente mengatakan polarisasi tdk selamanya buruk.
Dogma agama di lancarkan oleh kubu anda.
Seolah2 barisan wakil Tuhan nan suci.
Skrg ini banyak yg ingin mencegah polarisasi di demokrasi.
Jgn samakan dgn amerika yg pemilihnya banyak yg cerdas dan sedikit yg jadi pentol korek.
Justru di indonesia malah terbalik.
Faktanya anda menang.
Faktanya JKW selalu di sudutkan dgn narasi2 dogma agama.
Satu yg membuat kesamaan yaitu kubu yg memenangkan anda, juga yg rajin menyudutkan JKW.
:ridingsenja
Diubah oleh gabener.edan 05-08-2022 21:44
aripmaulana
Proloque
bukan.bomat
bukan.bomat dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2.6K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan