provocator3301Avatar border
TS
provocator3301
Catatan Hati Seorang Penjaga Warung.


~Selamat Datang Kemudian Pergi Sista& Agan Kembali Lagi Bersama TS Yang Hanya Memiliki Satu Jiwa, Satu Cinta & Satu Pasangan Sehidup Semati Yang Masih Dalam Proses Pencarian~


Kali ini saya ingin menceritakan tentang pengalaman personal tentang duka & suka merintis bisnis usaha warung sembako, manis pahitnya selama 1 tahun berjibaku dengan jasa layanan masyarakat tersebut sudah menjadi makanan sehari-hari walau sekarang sudah gulung karpet disebabkan oleh permasalahan sepele dan lumrah.


Oke tanpa perlu berbasa-ba(shit) lagi mari kita simak, sendiri ajalah udah pada gede ini :


Mendapatkan Uang pesangon dari Perusahaan "real estate" yang dilanda resesi akibat ganasnya pandemi dan virus dari negeri seberang, memberikan kesempatan leluasa kepada mantan karyawan untuk berkreasi membangun kerajaan bisnis dirumah masing-masing, "work from house" lah istilah kerennya, keadaan saya saat itu mirip seperti sebuah reality show uang kaget di salah satu stasiun TV.

Ibaratnya di kasih duit segepok sama "mr.manii" tapi harus dipergunakan untuk keperluan yang urgent & penting

Pemikiran saya waktu itu bagaimana caranya agar dapat mengelola uang tersebut dengan bijak agar uang itu bisa berputar lagi untuk roda perekonomian hidup TS kedepannya.


Berbagai cara, gaya & posisi TS kerahkan agar mendapatkan ide untuk memulai bisnis apa yang tidak berisiko besar mengalami kerugian, TS akui memang kalau mau berbisnis mah jangan takut rugi, tapi disini saya hanya ingin mencari langkah aman soalnya modal usaha yang didapat juga tidak terlalu banyak.

Ingin ikut trading tapi gaptek, pengen buat channel video tapi gaptek, pengen joget-joget di depan hp biar viral tapi gaptek, pengen jadi hacker profesional tapi gaptek, pengen jadi konten kreator tapi gaptek, dilanda hati yang teramat kacau bagai balon hijau yang meletus, sekonyong-konyong (asli sih paling seneng pake kalimat ini) adik tiri saya yang berumur 20 tahun nyeletuk memberikan saran, abang tiri bagaimana kalau anda membuka warung sembako aja soalnya terendus kabar bahwa warung emak ijah mau tutup untuk waktu yang lama dikarenakan beliau akan berangkat pergi haji.



Sekonyong-konyong bagai tersambar aliran listrik bertekanan rendah, dan keringat yang mulai bercucuran membanjiri wajah ini saya berterimakasih kepada adik tiri saya dan berjabat tangan dengannya karena telah memberikan inovasi yang tidak disangka-sangka.

Pada akhirnya saya belanja keperluan dagang ke-pusat grosir mulai dari keperluan ibu rumah tangga, keperluan ayah rumah tangga, keperluan single mother, single father, single parent, anak kost, anak rantau, para beban keluarga dan para bocil kematian.


Garasi di samping rumah, TS dobrak & gerebek lalu sekumpulan barang yang tertangkap basah kagak berguna ane ungsikan ke posko pengungsian, lalu barang bekas yang masih memberi profit ane lempar ke gerobak tukang rongsok, TS senang garasi jadi kosong melompong, kang rongsok senang dapat cinderamata, barang rongsok juga senang bisa jalan-jalan jadi sampai disini tidak ada pihak yang tersakiti.

Bagai warga kulit putih yang menemukan benua baru & mulai mengakuisisinya dan mengintervensi warga pribumi, hal yang sama juga terjadi barang-barang sembako sudah mulai berdatangan dan mengisi kekosongan dalam ruangan dan mengkudeta barang-barang yang sudah lama menempati garasi tersebut, TS hanya bisa tersenyum memandangi pemandangan tersebut.


Hampir 3jam 3 menit 3 detik TS habiskan untuk mendekorasi warung, tepat pada pukul 03.33 semuanya sudah selesai sesuai kehendak dalam hati besok adalah momentum yang tepat untuk membuka lembaran baru dan mencetak sejarah baru.


~Besoknya~


TS membuka garasi dan mulai memperlihatkan pada dunia bahwa di tempat ini terdapat seenggok warung yang siap melayani para pelanggan setia dengan setengah hati, tidak lupa persiapan sudah saya persiapkan sebelum hari-H mulai dari membeli spanduk, membeli baliho, membeli karangan bunga bertuliskan ucapan selamat, dan tidak lupa membeli toa, agar bisa memperkenalkan para khalayak dan lebih berbaur kepada masyarakat untuk mengetahui keluh kesahnya.


TS kencangkan volume suara Toa dan berteriak dengan lantang bagai orator terkemuka kurang lebih seperti ini ucapannya ayo ibu sayang anak-sayang anak, ayo pak belanja di warung ini dijamin murah meriah, ayo kak belanja dijamin harga kaki lima kualitas bintang lima.

Awalnya sih pada malu-malu kucing ekh ujung-ujungnya jinak jinak merpati, pertamanya sih hanya berani main lirik sana lirik sini, ekh keterusan dech, semua jerih payah TS dalam menarik pembeli terbayar sudah, semua sembako laris manis tanjung kimpul mulai dari gunting, paku, kawat, obeng, kunci Inggris, linggis (ekhh wait a minuteTS kayanya salah naskah deh, waduh oh iya salah comot oke lanjut) semua isi warung habis di beli sama tetangga mulai dari sampo, sabun, lotion, pasta gigi, deodorant & roti Jepang.


Semakin bertambah semangat lah TS mengais rezeki dari usaha warung ini, dalam hati ane bisa jadi juragan nih dalam tempo yang sesingkat-singkatnya toh cuman duduk doang sembari menunggu pembeli duit datang dengan sendirinya, sambil memegang segepok uang, duit & money hasil pendapatan hari ini, namun kenikmatan itu hanyalah bersifat sementara.

Skip sudah hampir berjalan 7 bulan lamanya TS berkecimpung dan kecemplung di bisnis warung sembako, ane merasa perkembangan bisnis ini tidak berkembang malah bisa dikatakan merosot kaya perosotan sekolah esdeh, bukan tanpa sebab semua itu bermula ketika para kawan menjadi lawan, sahabat menjadi pengkhianat dan teman menjadi preman.

Hampir tanpa absen para tetangga laknatullahitu selalu berhutang, kalau hutang budi masih mending lah yaw, lah ini yang di utangin barang yang keuntungan belum bisa ketutup kalau tidak habis dalam satu dus, lalu ada lagi gerombolan bocil kematian yang beli 1 orang tapi yang dateng kroyokan saya tahu itu semua permainan akal bulus mereka, yang satu mencoba untuk menjadi penarik perhatian di saat pengawasan lengah, itulah kesempatan para kawannya untuk menyergap  jajanan ringan & snack dengan secepat kilat.

Ada juga pembeli yang memberikan uang robek yang dilipat-lipat & yang paling parah belanja dengan uang palsu.

Belum berakhir sampai disitu, suatu hari TS pernah berjumpa dengan sales karbitan yang menawarkan produk dengan harga miring, TS Yang masih pemula tergiurlah dan percaya saja lagi memberikan uang dalam jumlah yang tidak sedikit kepadanya, selang beberapa hari tidak pernah muncul lagi itu Sales karbitan melipir ke warung ane, alhasil ane baru sadar kalau ternyata itu penipu. Nomor & kartu identitas yang ia berikan ternyata palsu, ingin rasanya berkata kasar & berkata kebun binatang kalau di ingat kembali kenangan ter-madafakatersebut.


Seakan sudah terjatuh tertimpa tangga lalu berdiri malah kesandung kulit pisang ekh jatoh lagi, terpaan angin rintangan selalu datang, hujan penuh cobaan rajin turun, dan hembusan tornado kesialan selalu hadir menemani warung TS yang sudah tak kuat menahan rasa sakit di gerayangi oleh para parasit. 

TS yang hanya bisa memandang dengan tatapan kosong melihat warung yang sudah kopong kayak dengkul agan, akibat kecurangan para pelanggan yang dirasakan selama ini, TS memutuskan untuk berhenti membuka warung sembako.




Begitulah kira-kira kronologi TS merintis usaha warung sembako dari mulai merasakan zaman keemasan dan diakhiri zaman kegelapan, disini TS tidak serta-merta menakut-nakuti para pembaca untuk jangan berbisnis model ritel seperti ini, hanya saja harapan TS hanya untuk sharing pengalaman saja agar kalian selalu waspada dan tidak merasakan apa yang saya rasakan, oke sekian dahulu perjumpaan kita kali ini, bukannya ngusir tapi udah malem ayok pulang bubar-bubar jangan lupa ambil dulu nasi kotaknya (canda ya gansis).


.sumber pengalaman pribadi.
.gambarGoogle.



.3301.
bayi.kafir
ilmu.jiwa
ilmu.jiwa dan 56 lainnya memberi reputasi
57
38.4K
10.1K
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan