Dari begitu banyaknya konten yang menghiasi sosial media, saya paling bingung dengan yang satu ini. Okelah, saya bisa mengerti dengan konten pamer kekayaan atau konten mesum berkedok pendidikan seksual, tapi konten yang satu ini sungguh bikin geleng-geleng kepala.

Baru tadi saya melihat berita tentang beberapa remaja yang mencoba mencegat truk yang tengah melaju kencang. Kalau tak salah ingat minggu lalu saya juga melihat konten serupa, bulan lalu juga ada, tahun lalu juga masih belum hilang dari ingatan. Hasilnya apa? Semuanya tewas ketabrak.



Mencari uang dengan melakukan konten ekstrim seperti memelihara cobra atau terjun payung masih bisa dimengerti, tapi kenapa orang-orang terus melakukan konten cegat truk padahal sudah banyak korban yang videonya bisa dilihat di internet? Saya yakin sudah banyak yang tahu bahwa sebuah truk tidak bisa mengerem secara mendadak, tetapi kok masih banyak yang sukarela melemparkan diri ke tengah jalan untuk menghadang truk? Minta telolet ya?

Dan masalahnya tidak akan selesai hanya dengan nyawa si pembuat konten. Tentunya sang pengemudi truk akan dimintai pertanggungjawaban atas hal yang telah dia lakukan, mau ataupun tak mau dia melakukan itu. Jika si supir truk sampai dipenjara maka seluruh keluarganya terancam kelaparan, dan meski tidak dipenjara sekali pun si supir tetap akan dihantui rasa bersalah karena merenggut nyawa manusia.



Padahal yang salah di sini siapa sih? Konten-konten seperti ini sesungguhnya tak ada bedanya dengan bunuh diri, tetapi melibatkan banyak orang yang sebenarnya tidak ingin terlibat. Coba hitung dosanya; bunuh diri, merepotkan orang lain, ditertawakan oleh orang-orang di internet, really really not rest in peace.

Konten-konten cegat truk, jika truknya berhasil berhenti sebelum menabrak, mungkin memang akan menghasilkan banyak viewers, tetapi resikonya benar-benar tidak sebanding. Selain itu mungkin saja videonya akan di-report oleh banyak orang sebelum bisa dijadikan uang, dan jika gagal videonya jelas akan di-takedown akibat unsur gore 21+. Terus kenapa konten-konten seperti ini masih bermunculan? Entahlah, mungkin kerasukan jin.



Atau mungkin hal ini disebabkan oleh kultur wibu yang semakin menggila. Buat yang nggak tahu, ada banyak sekali manga yang menceritakan seseorang ditransfer ke dunia lain setelah tertabrak truk sampai-sampai tema ini menjadi lelucon tersendiri di kalangan otaku. Bukan tidak mungkin ada orang yang cukup bodoh untuk mempercayainya dan melemparkan diri ke depan truk yang tengah melaju, berharap bisa hidup di dunia lain dan ngeharem dengan cewek bertelinga kucing.

Jadi apakah mereka sudah berada di dunia lain sekarang? Ya, itu pasti. Namun dunia lain yang dimaksud mungkin benar-benar berbeda dengan apa yang mereka harapkan. Dan untuk kita yang masih ada di dunia ini, tolong jangan macam-macam dengan truk yang tengah melaju kencang. Ditabrak itu sakit lo, dan mati memalukan jauh lebih menyakitkan.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.