inal74Avatar border
TS
inal74
Mengenang Keganjilan Gempa Bumi dan Tsunami Aceh 2004

Was this a showdown by a country to show the region what havoc can be created?
(India Daily Editorial, 29 December 2005).

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, pertanyaan di atas kurang lebih berbunyi begini: "Apakah ini suatu unjuk kekuatan oleh sebuah negara untuk memperlihatkan pada sebuah wilayah tentang bagaimana malapetaka bisa diciptakan?"India Daily Editorial mengajukan pertanyaan ini menyusul penolakan pemerintah India tanggal 27 Desember 2005 terhadap bantuan dari IMF dan Bank Dunia untuk korban bencana alam. Lalu, pada tanggal 28 Desember 2005, pemerintah India meminta dengan hormat agar militer Amerika Serikat (AS) menjauh dari wilayah India, karena pemerintah India mencurigai bahwa gempa dan tsunami yang melanda beberapa negara di Asia (bahkan goncangan gempanya sampai terasa ke Benua Afrika) ketika itu bukanlah bencana alam “normal”, alias ada tangan manusia yang ikut andil. Dengan mengetahui pemberitaan India Daily Editorial dan sikap pemerintah India begini rupa, maka diketahui bahwa secara implisit India mencurigai AS ikut andil dalam terjadinya gempa bumi dan tsunami di kawasan Asia pada tanggal 26 Desember 2004, termasuk bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh. Kecurigaan India terhadap AS memang cukup beralasan, bila dihubungkan dengan fakta tentang perbedaan laporan gempa penyebab tsunami Aceh antara pihak Indonesia dengan versi Amerika Serikat.

Sebagaimana dilansir dari tabloid IntelijenNo. 24 Th I/2005/11-24 Februari, bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika di Jakarta mendeteksi letak episentrum (titik pusat gempa pada permukaan bumi) berada di sebelah barat-laut pulau Simeulue, Aceh dengan kekuatan 6,4 skala Richter. Sementara itu, NOAA (The National Oceanic and Atmospheric Administration) menyatakan bahwa bahwa episentrum terletak di sebelah barat-daya Aceh dengan puncak kekuatan gempa “fleksibel”(?): 8,0 lalu 8,5 naik lagi menjadi 8,9 sampai akhirnya 9,0 skala Richter. Sementara U.S Geological Survey menyebut bahwa kekuatan gempa berada hanya pada angka 8,9 skala Richter. Selanjutnya, fakta ini melahirkan dua keganjilan:

Spoiler for Keganjilan:

Berdasarkan fakta dan dua keganjilan di atas, maka cukup logis bila India menaruh curiga pada AS. Namun sayang, hingga tulisan ini dibuat, India tidak pernah menunjukkan alasan dan bukti kecurigaannya kepada dunia. Oleh sebab itu, wajar saja jika banyak pihak yang lantas penasaran bertanya-tanya tentang bagaimana caranya menaikkan getaran gempa yang mampu menciptakan tsunami.

Seperti dilansir dari majalah SAKSINo.10/Tahun VII/16 Februari 2005, Nurhayati (18 tahun), seorang perempuan warga Aceh yang selamat, ketika menceritakan tentang gempa dan tsunami yang melanda kampungnya di daerah Krueng Raya, berkata: “Saat gempa masih kecil, Kami semua mendengar ada bunyi dentuman keras tiga kali, seperti bom, lalu gempa makin kencang”. Penuturan Nurhayati ini cukup menggelitik, jika dihubungkan dengan kapabilitas militer dan teknologi nuklir negara-negara maju. Oleh karena Nurhayati mendengar letusan tiga kali seperti bom, maka ada kemungkinan letusan itu bersumber dari tiga buah thermonuklir. Selanjutnya, pakar demolisi sekaligus veteran tentara Australia bernama Joe Vialls,  memperkirakan caranya seperti dipaparkan sebagai berikut.

Menurut Joe Vialls, secara teoritis, sebuah negara mampu meningkatkan getaran gempa dengan menggunakan thermonuklir dengan cara menaruhnya di dasar sebuah palung tanpa diketahui siapapun dan entah kapan. Thermonuklir itu bisa saja dimasukkan ke dalam sebuah kotak mirip saturation diving chamber, agar terlindung dari tekanan air laut sebesar 10.000 pon per inchi. Sebagai contoh, total berat paket angkutan sebuah thermonuklir berkekuatan 9 megaton adalah kurang dari 5 ton. Karena sebuah palung menyempit di bagian dasar (mirip kerucut), maka tiga thermonuklir itu mungkin ditaruh di sekeliling dasar palung. Jika diledakkan ketika terjadi gempa kecil, maka tiga buah thermonuklir ini akan meningkatkan getaran gempa tersebut. Di dalam dunia militer moderen, cara ini disebut Sea Burst(ledakan laut). Beberapa negara maju sudah menguasai teknik menciptakan Sea Burst sejak puluhan tahun lalu. Negara penguasa teknik Sea Burst mampu mengirimkan gempa dan tsunami kepada wilayah tertentu di negara lain yang dianggapnya tidak bersahabat (unfriendly) atau bandel (rough), sehingga mudah dimasuki.

Thermonuklir-------------Saturation Diving Chamber

Berdasarkan pemaparan di atas, diperoleh skenario sebagai berikut: ketika terjadi gempa masih berkekuatan 6,4 skala Richter, meledaklah tiga buah thermonuklir secara berurutan di sekeliling dasar palung Sumatra. Total kekuatan ledakan 27 megaton tersebut menghasilkan puncak kekuatan gempa “fleksibel” sebagai berikut:

Spoiler for Skenario:

Kemudian karena tekanan air laut terhadap sebuah thermonuklir meningkat hingga 10.000 psi (pounds per square inch) di dalam palung Sumatra, maka tekanan air laut terhadap tiga buah thermonuklir sebesar 30.000 psi itu menghasilkan tenaga hempasan ekstra yang berakibat meningkatnya daya guncang gempa hingga 9,0 skala Richter. Akhirnya, terciptalah Sea Burstberbentuk gelombang tsunami setinggi lebih dari 20 meter.

Oleh sebab itu, logis jika ada orang bertanya: Apakah ada campur tangan negara lain dalam peningkatan puncak gempa bumi “fleksibel” di Aceh tanggal 26 Desember 2004, sehingga menciptakan gelombang tsunami setinggi lebih dari 20 meter? Entahlah, namun sebagai perbandingan tolong ingat kembali ujicoba bom hidrogen oleh AS pada 1 April 1946 di daerah Alaska yang menimbulkan efek samping berupa gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter dan gelombang ombak setinggi 35 meter yang daya rusaknya hingga sampai ke Kepulauan Hawaii. Lalu ada satu lagi hal menarik yang layak dipertanyakan: Mengapa IMF ikut serta menghitung anggaran kebutuhan untuk rekonstruksi Aceh pasca tsunami padahal IMF itu adalah sebuah lembaga yang seharusnya fokus mengurusi kebijakan fiskal dan keuangan banyak negara, bukannya mengurusi bantuan bencana alam di dalam sebuah negara? Hanya Tuhan yang tahu.



Sumber:
https://reformation.org/joevialls.html

https://www.brettonwoodsproject.org/...01/art-108058/
Diubah oleh inal74 19-04-2022 04:11
pelolicon
badbironk
screamo37
screamo37 dan 45 lainnya memberi reputasi
44
24.1K
233
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan