.nona.Avatar border
TS
.nona.
Miris! Seragam TNI Dan Polri Masih Impor?




Kali ini kita akan membahas tentang seragam dinas kesatuan militer dan juga pengamanan masyarakat di Indonesia, ternyata eh ternyata semuanya masih impor.

Memang aneh negeri ini semuanya hampir impor, sembako impor, beras impor, pakaian impor, minyak impor, sebenarnya ada masalah apa sih dengan produksi dalam negeri?



Lucunya negara agraris tapi beras impor lalu bermimpi menjadi negara industri yang ujungnya kembali impor, mau berbagai macam bentuk jadi hampir rata-rata impor.

Melihat hal ini Presiden Jokowi jengkel, menarik kalau Presiden saja kecewa dan heran karena Indonesia masih mengimpor barang-barang yang sebetulnya bisa dibuat di dalam negeri sendiri, namun malah impor dari luar.



Pasti ada permainan dagang di kalangan oknum pengadaan barang, ujungnya mencari keuntungan lebih dari uang negara. Terlalu banyak permainan seperti ini membuat masyarakat akan semakin benci para pejabat dan politikus di Indonesia, yang ditakutkan sekali di adu domba habis kita perang saudara.

Dalam Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Presiden menyatakan dari cctv, seragam dan Sepatu TNI dan Polri, bahkan alat kesehatan semuanya masih beli impor.



Bahkan Jokowi juga menjelaskan barang yang kecil dan banyak digunakan masyarakat seperti pensil, kertas, pulpen, hingga buku tulis masih impor.

Ini sebenarnya ada apa dengan barang impor, apakah harga lebih murah? Atau kualitas lebih bagus? Jadi Indonesia tidak bisa membuat barang-barang seperti itu?



Menarik untuk diungkap, karena Jokowi sebenarnya juga seorang pengusaha dan mampu membuat karya dari kayu hingga sanggup ekspor ke luar. Masa pengrajin di Indonesia tidak mampu membuat barang-barang seperti itu. Ini sebuah keanehan, namun sepertinya banyak birokrasi kalau membuka izin industri di negara ini, belum lagi dipalak oleh ormas, menjadikan beban biaya industri semakin tinggi.

Apalagi didapatkan data bahwa untuk pengadaan barang dan jasa, yang dikeluarkan pemerintah pusat sebesar Rp 526 triliun,  daerah Rp 535 triliun, dan BUMN sekitar Rp 420 triliun.



Siapa coba yang tidak tergiur akan uang yang bikin iman jadi terkikis, kalau impor lebih menguntungkan kantong pribadi karena ada selisihnya,maka para pejabat tersebut lebih memilih impor dibandingkan membeli barang lokal yang biasanya harga barang lokal lebih mahal dibandingkan impor.

Seperti yang disinggung diatas barang lokal mahal karena birokrasi yang mengeluarkan cuan, belum lagi dipalak ormas berdasi. Dan bahan baku yang cukup mahal karena masih impor?



Apakah Jokowi sanggup merubah pejabat yang sering impor barang, kalau sanggup merubahnya saran saja jangan angkat isu 3 periode tapi jadikan Jokowi sebagai Raja dan pemerintah Indonesia kembali ke sistem kerajaan, sepertinya Indonesia akan lebih makmur.

Kalau hanya gimmick tapi ternyata tak ada solusi, tetap saja impor! Semoga Indonesia kedepannya baik-baik saja. Apa pandaganmu GanSis?



emoticon-Angel

Sumber:

https://www.liputan6.com/news/read/4...es-masih-impor

https://www.kompas.com/tren/read/202...gapa-?page=all





Diubah oleh .nona. 27-03-2022 15:31
emineminna
darmowinoto182
Negrod
Negrod dan 19 lainnya memberi reputasi
20
7.9K
155
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan