cintadineAvatar border
TS
cintadine
Sejarah Film Mesum Berkedok Horor, Era Kegelapan Film Horor Indonesia
Konten Sensitif


Sejarah film horor Indonesia sudah berlangsung sejak dulu, sejak negeri ini belum merdeka. Film horor pertama yang dibuat di Indonesia adalah Tengkorak Hidoep (1941) yang merupakan film hitam putih. Era film horor Indonesia klasik terjadi pada 1980an yang didominasi oleh film yang dibintangi oleh Suzzanna.

Setelah perfilman Indonesia sempat 'mati suri' di era 1990an. Film horor yang pertama yang mampu membangkitkan kembali genre di Indonesia adalah Jelangkung (2001). Sejak saat itu, bermunculan lagi film-film horor lainnya yang semakin banyak jumlahnya dari tahun ke tahun.

Sementara itu, Pengabdi Setan (2017) dianggap sebagai film horor Indonesia yang naik level kualitasnya dan jadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa.

Namun, ada satu era di mana film horor Indonesia dipenuhi dengan film berkualitas rendah atau lebih pas disebut sebagai film mesum berkedok horor. Era ini terjadi sekitar tahun 2008-2013.

Era Kegelapan Film Horor Lokal

Sebenarnya di awal dan pertengahan 2000an film horor Indonesia terbilang lumayan dan tidak terlalu buruk. Sebut saja trilogi original Jelangkung (Jelangkung, Tusuk Jelangkung, dan Jelangkung 3). Lalu ada trilogi Kuntilanak, dan Pocong 2.

Ada juga film horor yang terbilang biasa saja seperti Bangku Kosong (2006), Sumpah Pocong di Sekolah (2008), dan Ada Hantu di Sekolah (2004). Kualitasnya tidak bisa dibilang bagus namun setidaknya tidak dipenuhi dengan adegan mesum.

Namun para produser dan petinggi rumah produksi sadar kalau mereka membuat film mesum yang dicampur horor maka akan menjadi combo yang ampuh untuk menjadikannya sebagai cuan, maka sejak tahun 2008 atau 2009 film horor jadi dipenuhi dengan nuansa cabul.

Judul Aneh, Visual Cabul, dan Cerita yang Kacau


Dulu produser yang terkenal sering membuat film horor berkualitas rendah adalah KK Dheraj. Tidak hanya dia, tapi rumah produksi lainnya seperti Maxima Pictures juga kerap berbuat demikian. Judul-judul aneh seperti Suster Keramas, Pocong Ngesot, Pocong Mandi Goyang Pinggul, Kakek Cangkul, Nenek Gayung, Mama Minta Pulsa, dll merupakan film cabul yang berkedok horor yang kala itu pernah ditayangkan di bioskop.



Ambil contoh Suster Keramas (2009) yang lucunya dibintangi oleh Rin Sakuragi yang merupakan artis JAV asal Jepang agar dapat menarik banyak pria untuk datang ke bioskop. Ceritanya tidak karuan dan asal-asalan. Pun demikian dengan judul lainnya.

Konten Sensitif


Film-film tersebut tak ubahnya seperti dibuat oleh amatiran dengan budget seadaanya. Yang penting bisa membangkitkan birahi para penonton dan berusaha pura-pura seram, padahal tidak.

Produksi film cabul berkedok horor ini saat itu tengah menjamur karena memang permintaan pasar dan minimnya sineas yang serius menggarap film horor yang berkualitas. Kesadaran masyarakat akan film berkualitas saat itu belum setinggi sekarang. Kalau sekarang penonton film Indonesia sudah pada kritis dan kritikus film lokal sudah ada di mana-mana.



Kehadiran kritikus film lokal dan juga media memang memerankan peran penting. Memasuki tahun 2014 film-film cabul berkedok horor mulai berkurang karena penonton sudah muak. Sejak Pengabdi Setan, standar film horor mau tidak mau harus naik. Meski banyak yang biasa saja, tapi kualitasnya tentu saja jauh lebih baik jika dibandingkan dengan film horor cabul di masa itu.


Sekian dulu thread singkat dari ane. Semoga ke depannya film horor lokal semakin meningkat kualitasnya ya gan. Apalagi Pengabdi Setan 2 sebentar lagi bakal dirilis. emoticon-Big Grin

Referensi
Diubah oleh cintadine 18-03-2022 08:26
go.gone
steven.thereds
cor7
cor7 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
16.2K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan