Kenapa Harus Bermantu Polisi Jika Bisa Punya Mantu Anak IT?

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Kenapa Harus Bermantu Polisi Jika Bisa Punya Mantu Anak IT?

cangkeman.net

30-01-2022 06:24

Kenapa Harus Bermantu Polisi Jika Bisa Punya Mantu Anak IT?

Cangkeman.net - Jika hari ini banyak muncul narasi yang menggambarkan polisi sebagai menantu idaman. Kenapa tak ada narasi yang sama untuk anak IT sebagai menantu cadangan, eh idaman?
Bahkan menurut catatan sejarah, anak IT itu lebih jauh dari polemik masyarakat dan lebih "anteng" di rumah.

Kita sering banget mendengar, baik itu berupa joke satire atau memang benar-benar pernyataan, bahwa mempunyai menantu polisi adalah idaman banyak orang tua. Tapi, persepsi publik kan sudah banyak berubah, kenapa stereotip itu masih juga kekal?

Banyak studi kasus dan kisah nyata yang membuktikan kalau pekerja di dunia IT adalah salah satu profesi yang menjanjikan, apalagi dunianya sangat luas dan terus berkembang. Ini terbukti juga bahwa 1 dari 10 ibu-ibu tongkrongan di tukang sayur pasti punya anak yang bergelut di dunia IT, dan hal itu cukup bisa untuk membungkam 9 ibu-ibu lainnya yang bercerita panjang lebar tentang anaknya yang masih ikut "pendidikan", atau sedang "bertugas".

"Anak IT" juga cukup mendapatkan atensi yang baik dari para orang tua di banyak sekali lingkungan. Pokoknya kalau tau ada anak IT di situ, seenggaknya ia langsung mendapatkan cap "bisa diandalkan". Ya meskipun akhirnya mereka mengandalkan sesuatu kepada yang bukan bidangnya. Tapi percayalah, itu berarti mereka lebih percaya kepada Anak IT tadi. Terbukti, penerapan di masyarakatnya langsung bisa implementasi, bukan hanya adu gengsi, ya gak si?

Belum lagi kalau kita bicara 10-20 tahun ke depan, bagaimana ketergantungan manusia terhadap akses digital yang semakin parah, anak IT yang nolife-nolife pun bakal dicari ibu-ibu komplek di icrcle manapun. Dan yaa, ada lah 1 atau 2 yang akhirnya menawarkan anak IT nolife tadi ke anak gadisnya. Berarti ada value berdasarkan skill yang bernilai di mata orang tua. Lain halnya dengan seragam, mungkin akan mendapat penawaran yang sama, tapi yang dilihat kan pada akhirnya seragamnya, bukan skillnya, trus apa yang bisa dibanggakan?

Ketika sedang membantu ibu-ibu yang hapenya nggak bisa koneksi ke wifi tetangga, eh si ibu bilang ke anak gadisnya.

"Kamu sama si Teguh aja tuh, dia anak IT loh. Kerjanya keren. Pinter anaknya. Tuh bisa ngehack wifi di HP ibu"

Hahaha

Bahkan aku sendiri menemukan beberapa kisah keluarga yang kondisi ekonomi mertuanya terangkat menjadi lebih baik dari hasil pekerjaan di dunia IT, dan ini contoh kasus ini banyak banget.

Tapi, satu dari beberapa kekurangan punya menantu anak IT adalah ketidakstabilan.
Ketidakstabilan project, arah perkembangan, dan teknologi itu sendiri yang larinya kenceng banget. Ya walaupun sekarang juga sudah banyak sih perusahaan yang menggaji tinggi dan menjamin dalam jangka panjang termasuk jaminan pensiun kepada pekerja profesi di bidang IT.

Kerjanya keren, skillnya bisa langsung diterapkan, profesi kekinian, masa depan terjamin.
Lalu, apalagi alasan kalau menantu polisi lebih idaman dari menantu yang Anak IT?

Tulisan ini ditulis oleh Zen di Cangkeman pada tanggal 26 Desember 2021