cangkeman.net
TS
cangkeman.net
Nyolong Sandal Pas Salat Jumat Itu Niatnya Mau Ibadah atau Nambah Dosa?


Cangkeman.net - Setiap kali salat Jumat, ada suatu momok yang menakutkan: kehilangan sandal di masjid. Pasalnya, sudah sangat sering sandal saya hilang di masjid ketika sedang jumatan. Saya sudah menjadi langganan para maling sandal di masjid. Memuakkan!

Di pikiran para pencuri sandal masjid, mereka tidak pernah peduli bagaimana nasib orang yang sandalnya dicuri. Bagi mereka, tak peduli kalau pemilik sandal akan pulang jumatan dalam keadaan kaki ayam. 

Saya yakin betul kalau sandal saya yang hilang selama jumatan pasti dicuri, kecuali sandal punya nyawa dan dapat berjalan-jalan untuk memilih kaki yang good looking. Yah kalau gitu kita enggak bisa sembarangan menuduh. Karena kalau sandal punya nyawa, bisa jadi sandal tersebut yang memang sudah tidak betah lagi sama tuannya karena kakinya terlalu kasar dan besar, sehingga dia memutuskan untuk lari mencari tuan baru yang kakinya lebih mulus.

Tentu hal di atas tidak mungkin terjadi. Jadi kesimpulannya ya sandal yang hilang di masjid itu memang karena ada pencurinya. Si pencuri sandal ini juga tidak akan mungkin melakukannya tanpa sengaja. Buktinya, sandal saya yang hilang di masjid selalu saja yang masih bagus. Sementara sandal milik teman saya tidak pernah hilang karena warnanya yang sudah begitu kusam. Yaiayalah, mana ada maling yang kepincut sama barang jelek.

Lagi pula, semirip apa pun sandal kita dengan orang lain, tetap saja kita tahu mana sandal milik kita dan milik orang lain. Sandal kita tidak akan mungkin sama persis dengan sandal orang lain. Pasti ada perbedaanya. Pun saat kita tidak sengaja memakai sandal milik orang lain. Kita akan dengan sendirinya tahu kalau itu bukan milik kita. Sebab, kaki pasti akan tidak terbiasa dan merasa aneh jika menggunakan yang bukan miliknya. Oleh karenanya, tidak masuk akal juga kalau ada orang yang tanpa sengaja bawa pulang sandal orang lain dengan alasan tertukar.

Padahal, tujuan kita ke masjid kan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Untuk menjadikan diri kita lebih baik dari sebelumnya. Seharusnya, dengan pemahaman seperti ini tak ada lagi yang namanya kasus sandal hilang di masjid.

Tidak bisa dipungkiri bahwa memang masih banyak dari kita menjalankan perintah agama hanya sekadar untuk menggugurkan kewajiban saja. Tidak lebih. Masih banyak dari kita ke masjid dan jumatan hanya untuk menggosip sana-sini dengan tetangga.

Ketika ibadah yang kita tunaikan bukan atas dasar untuk mendapat rahmat-Nya, maka kita tidak akan mendapatkan manfaat yang sesungguhnya dari ibadah tersebut. Jika salat yang kita lakukan bukan semata untuk mendekatkan diri kepada-Nya, kita tidak akan merasakan hakikat dari salat. Inilah yang disebut dalam Al quran sebagai orang yang lalai dalam salatnya. "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam salatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barany berguna." (Q.S Al-Maun:4-6).

Menurut Said Quthb dalam tafsir "Fizialil Quran", tiga ayat tersebut adalah doa ancaman kebinasaan bagi bagi orang-orang yang lalai dalam salatnya. Yaitu mereka yang mengerjakan salat tapi tidak menegakkanya. Mereka memang melakukan gerakan salat, berzikir, dan berdoa. Tapi hati mereka tidak tidak hidup bersama salat. Akibatnya, mereka jadi tidak mampu merasakan hakikat salat, zikir, dan doa dalam salat.

Apabila kita lalai dalam salat, maka sudah tentu salat yang kita kerjakan tidak akan memberikan efek apapun terhadap jiwa kita. Seseorang baru bisa disebut benar-benar merasakan manfaat salat ketika dia sudah mampu untuk tidak berbuat keji dan mungkar. "Bacalah kitab (Al quran) yang telah diwahyuhkan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaanya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al-Ankabut:45).

Maka jangan kaget jika selama ini kita masih sering berbuat dosa meski salat lima waktu kita tidak pernah alpa. Itu pertanda kita tidak pernah lalai dalam salat. Nah, persis seperti itulah yang juga dialami para maling sandal di masjid. Mereka salat tapi lalai. Barangkali bukan hal yang berlebihan jika menyebut mereka adalah salah satu buki nyata nyata orang yang lalai dalam salatnya. Tenntu bersama dengan koruptor, pelaku kekerasan seksual, serta pelaku kejahatan lainnya yang rajin salat tapi masih melakukan kejahatan.

Salat yang tidak melibatkan hati yah tentu saja hampa. Akibatnya, meski baru saja mengerjakan salat, keinginan untuk berbuat dosa masih timbul di dalam diri mereka. Jadi pas keluar masjid seusai salat dan mendapat sandal yang lebih bagus dari miliknya, hasrat untuik membawa pulang sandal yang entah milik siapa tersebut pun tidak mampu mereka redam.

Tulisan ini ditulis oleh Riad di Cangkeman pada tanggal 17 Desember 2021
adrian.socia863
adrian.socia863 memberi reputasi
1
880
15
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan