ashibnu
TS
ashibnu
Insiden Goldsboro, Misi Pesawat B-52 Yang Nyaris Jadi Bencana Nuklir

Pada dini hari tanggal 24 Januari 1961, sebuah pesawat militer B-52 sedang dalam perjalanan untuk sebuah misi ketika mengalami masalah teknis dan terbakar di udara. Kapten memerintahkan semua kru pesawat untuk menyelamatkan diri, meninggalkan pesawat sebelum terbakar parah, ledakan dahsyat terjadi saat pesawat jatuh di lahan pertanian Goldsboro, Carolina Utara, Amerika.

Tragedi Quintinshill, Kecelakaan Akibat Kelalaian

Di pesawat itu ada dua senjata nuklir yang masing-masing kapasitasnya 250 kali lebih kuat dari bom yang menghancurkan Hiroshima. B-52 Stratofortress adalah pesawat pengebom utama militer Amerika. Pesawat bertenaga jet subsonik ini dibuat oleh Boeing dan telah beroperasi sejak tahun 1955. Pesawat tersebut telah berperan dalam banyak konflik, termasuk Perang Dingin, Perang Vietnam dan Operasi Badai Gurun. Banyak dari jenis pesawat B-52 ini  masih tetap beroperasi hingga sekarang.

Komandan di pesawat B-52 itu adalah Mayor Walter Scott Tulloch. Misi yang dia tangani berjalan lancar sampai sekitar tengah malam pada tanggal 23 Januari. Pada peristiwa tersebut B-52 mencoba untuk terhubung di udara dengan pesawat tanker untuk pengisian bahan bakar dalam penerbangan. Sebelum proses pengisian selesai, pesawat tanker itu memberi tahu Mayor Tulloch bahwa ada kebocoran bahan bakar di sayap B-52. Kebocoran itu tentu saja, merupakan masalah yang signifikan. Pengisian bahan bakar dibatalkan dan B-52 diarahkan terbang di atas perairan terbuka untuk mencegah kebakaran meluas.


Namun, tidak lama setelah mencapai pantai, Mayor Tulloch melaporkan bahwa kebocoran itu jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan sebelumnya. Mereka telah kehilangan 17.000 kilogram bahan bakar hanya dalam waktu tiga menit. Perintah baru dikeluarkan, B-52 harus kembali ke Pangkalan Angkatan Udara Seymour Johnson, pangkalan tempat asalnya berangkat, secepat mungkin. Bahan bakar yang menipis dengan cepat bukanlah satu-satunya hal yang harus dihadapi para kru saat mereka berusaha mengikuti perintah tersebut.

Pesawat B-52 juga mulai bergetar hebat. Saat mereka akan melakukan pendaratan darurat, guncangan menjadi semakin tidak terkendali dan pesawat mulai tidak stabil. Mayor Tulloch memberi perintah untuk menyelamatkan diri hanya selang beberapa detik sebelum pesawat jatuh. Perintah itu datang agak sedikit terlambat untuk dua orang kru pesawat. Mereka tewas saat pesawat jatuh dan hancur berkeping-keping. Satu kru tewas setelah mengalami pendaratan yang buruk, tetapi ada lima kru yang selamat, di antaranya Mayor Tulloch dan co-pilot pesawat.


Salah satu bom nuklir di pesawat juga secara tidak sengaja terlontar dari pesawat. Seperti para kru pesawat yang terjun dengan parasut, bom nuklir tersebut juga dilengkapi dengan parasut ketika terlepas dari pesawat. Selama beberapa menit sebuah bom nuklir yang cukup untuk meluluhlantakkan Pantai Timur Amerika melayang di langit dan perlahan mendarat ke bumi. Selama pendaratan, parasut bom tersebut tersangkut di sebuah pohon di dekat ladang pertanian Goldsboro, senjata nuklir itu menggantung hanya beberapa meter di atas tanah.

Bom satunya, masih berada di dalam pesawat dan tetap di tempatnya sampai pesawat jatuh ke tanah bersama dengan puing-puing lainnya. Bom tersebut tidak meledak akibat benturan, itu bukanlah sebuah keajaiban. Sebuah operasi pemulihan dilakukan, di mana ditemukan ada tiga dari empat sakelar pada bom pertama yang menggantung di pohon telah terpicu selama kecelakaan pesawat. Bom yang bisa meratakan seluruh kota dicegah tidak meledak hanya dengan satu sakelar.


Adapun bom kedua, ketika ditemukan ada bagian yang terpisah. Sebuah potongan ekor bom ditemukan 6 meter di bawah tanah, terendam lumpur. Yang ternyata diketahui bahwa saklar bom masih dalam keadaan aman. Letnan Jack Revelle, ahli penjinak bom yang bertugas mengambil kedua perangkat tersebut, merasa lega dengan semua orang dalam keadaan aman. Terlepas dari beberapa fitur pengaman bom yang gagal, kedua bom dalam keadaan satu langkah untuk meledak ketika mencapai tanah.

Bom pertama diamankan dan dipindahkan, tetapi akibat air dan tanah yang berlumpur, bom kedua urung diamankan. Setelah mengendalikan keadaan, para insinyur mengubur sisa-sisa radioaktif dan membeli tanah tersebut untuk mencegahnya digali. Bom kedua itu tetap berada di bawah tanah sampai hari ini. Selama bertahun-tahun, kecelakaan itu dirahasiakan. Pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di atas langit Goldsboro pada malam tahun 1961 baru-baru ini diungkapkan oleh karya jurnalis investigasi Eric Schlosser.


Salah satu dokumen yang dia temukan adalah salinan makalah yang telah disunting, di mana pakar keamanan senjata nuklir Parker F Jones membongkar sebuah laporan tentang insiden itu. Setelah kecelakaan itu terjadi perubahan pada desain B-52 perbaharui. Tercatat bahwa tangki bahan bakar tambahan di sayap telah melemahkan struktur pesawat. Bagian itu dihilangkan dan bagian lain yang rentan terhadap kerusakan diperkuat.


Sayangnya perubahan itu tidak cukup signifikan untuk mencegah empat kecelakaan serupa yang melibatkan pesawat B-52 yang juga membawa senjata nuklir selama dekade berikutnya. Sama seperti insiden Goldsboro, peristiwa kecelakaan senjata nuklir selalu disembunyikan dari masyarakat umum selama bertahun-tahun. Penduduk North Carolina tidak pernah tahu seberapa dekat mereka dengan pemusnahan massal pada malam di tahun 1961. Mereka diselamatkan dengan nasib baik dan juga keberuntungan oleh satu saklar biasa yang tidak rumit.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 20-01-2022 03:33
banditos69muhamad.hanif.2emineminna
emineminna dan 12 lainnya memberi reputasi
13
4.9K
30
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan