bloodseeker18Avatar border
TS
bloodseeker18
Prasasti Raja Airlangga yang Dibawa Thomas Stanford Raffles Ternyata Ada di India


Pemerintah kembali bakal memulangkan salah satu benda warisan budaya yang ada di luar negeri. Kali ini warisan budaya Indonesia yang berada di India. Warisan budaya tersebut berupa sebuah prasasti yang tersimpan di Museum India di Kalkuta India. Prasasti ini dibawa ke India oleh Belanda pada abad ke-20.

Kedutaan Besar RI di India menyatakan pemerintah segera memproses pemulangan prasasti yang berasal dari abad ke-11 ini.

Hal ini terungkap dalam diskusi virtual yang digelar KBRI New Delhi, India, Kamis 23 Desember 2021 bertajuk ‘Arti Penting Prasasti Pucangan dan Upaya Pengembaliannya’.

“Kami sudah melaporkan temuan Prasasti Pucangan ini pada April 2021. Semoga pertemuan selanjutnya sudah ada langkah lebih maju untuk pemulangan,” kata Kepala Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI New Delhi Hanafi, Rabu 22 Desember 2021.

Hanafi menegaskan dari Prasasti Pucangan dianggap benda budaya yang penting. Sesuai dengan amanat UU Cagar Budaya maka prasasti itu harus dilindungi dan dibawa pulang ke Indonesia untuk dirawat dan dipelajari.

Ia berharap pemerintah pusat bisa secepatnya menindaklanjuti laporan KBRI New Delhi, menindaklanjutinya dengan mengadakan pertemuan pertemuan sesuai prosedur pengembalian barang budaya.

Prasasti Pucangan adalah prasasti yang dipahat disebuah lempengan batu besar. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan bahasa Sanseskerta. Prasasti ditulis dengan menggunakan aksara Jawi. Prasasti ditemukan di era Gubernur Hindia Belanda Thomas Stanford Raffles, yang kemudian mengirimkannya ke Lord Minto di India.

Prasasti, menurut Guru besar arkeologi Universitas Indonesia Agus Aris Munandar, berisi informasi yang amat penting bagi benang merah sejarah peradaban Indonesia. Prasasti itu menjelaskan kondisi geopolitik Jawa Tengah-Jawa Timur. Karena memuat informasi perpindahan kekuasaan dari Mataram Kuno di Jawa Tengah ke Mataram Baru di Jawa Timur yang diinisiasi Mpu Sindok. “Agak gelap kondisi di abad ke-10 dan abad ke-11 tanpa informasi yang diperoleh dari Prasasti Pucangan,” kata Agus Aris.

Agus Aris lalu menjelaskan muasal kata ‘Pucangan’. Prasasti ini mengacu pada lokasi pertapaan Raja Airlangga. Pucangan dalam bahasa Jawa Kuno bisa diartikan sebagai tumbuhan pinang. Lokasi pertapaan Raja Airlangga yang tempatnya subur ditumbuhi pohon pinang.

Direktur Hukum dan Perjanjian Sosial Budaya Kementerian Luar Negeri RI V Hesti Dewayani mengatakan, kalau memang Prasasti Pucangan prioritas untuk dikembalikan, maka pemerintah akan segera mengambil langkah langkah diplomasi dan hukum sesuai aturan yang ada.

sumber

Prasasti nya jalan² sampe India
emoticon-Bingung
miftah9898
jhonsee
renthebat
renthebat dan 33 lainnya memberi reputasi
34
10.7K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan