Membicarakan Indigo memang hal yang sangat mengasyikkan, bayangkan saja dunia yang tak bisa dilihat oleh mata biasa mereka dianggap mampu menembusnya.

Indigo menjadi pembicaraan ketika anak-anak mereka kerap mengajak bicara sosok yang tak terlihat, tentu ini cukup mengerikan. Adakah anakmu, adikmu atau tetanggamu yang bersikap seperti ini? Ditakutkan bukannya indigo tapi terkena gangguan jiwa.



Apalagi saat ini walau dunia sudah modern tetapi seseorang yang bisa meramal masih dibenarkan dan dipercaya banyak orang, bahkan hal itu membuat banyak orang antri dengan malu-malu untuk diramal. Para peramal ini kerap mengaku indigo dan dapat membaca aura.

Indigo yang dikembangkan dunia barat sekitar tahun 1970-1980an tak lepas dari inspirasi dari India, karena orang India sangat percaya dengan Aura. Kemudian mereka membagi manusia berdasarkan kasta, tak hanya fisik namun masalah batin pun juga dibagi dalam kasta seperti adanya aura dalam tubuh.



Namun sampai detik ini tidak ada penjelasan ilmiah tentang warna-warna aura itu, jadi hal ini masih dianggap Pseudoscience bahasa lebih mudahnya ilmu pengetahuan semu, maksudnya ilmu yang masuk akal tetapi sulit diuji kebenarannya.

Indigo sering dianggap punya indera ke enam, bisa melihat sesuatu yang tidak terlihat, bahkan dapat melihat masa lalu atau masa depan, terkadang masuk ke dunia gaib.



Namun ketika diteliti oleh Jan Tober dan Lee Caroll, tidak ada satupun anak Indigo yang terbukti memiliki pandangan tentang masa depan, masa lalu, alam gaib dan sebagainya.

Akhirnya di negara barat tentang Indigo itupun hilang karena sudah tidak laku lagi, namun tren itu booming di Indonesia. Jangankan yang Indigo, babi beli online aja dari aksi seseorang yang ingin eksis di Depok, ternyata orang masih percaya itu adalah babi ngepet. Batu ponari saja dianggap batu ajaib bikin orang ramai ngantri, kultur di Indonesia memang seperti itu bahkan terbaru Kang Yana ke rumah bini muda dianggap hilang oleh Jin cadas pangeran.



Dengan banyak bukti-bukti fake ini, lambat laun sepertinya hal-hal yang bersifat mistis ini akan hilang dengan sendirinya. Namun apakah hal gaib itu tidak ada?

Jelas ada, namun untuk merasakan hal gaib biasanya dilandasi oleh keikhlasan maka tak heran banyak orang yang bisa menembus ranah supranatural tidak diketahui siapa orangnya, karena ilmu ikhlas itu tadi.



Kalau hal gaib diumbar untuk konsumsi publik itu sudah jelas settingan, namun orang percaya karena emosional bukan karena hal yang rasional.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google