- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
A Tender Feeling (kisahku dengan sosok "Dia")


TS
defaturr
A Tender Feeling (kisahku dengan sosok "Dia")

Quote:
Selamat pagi, siang, malam reader..
setelah sekian lama menjadi seorang silent reader yg berkelana di ratusan thread
akhirnya, saya akan berbagi sebuah kisah sederhana tentang newbie dan "kutukan" yang newbie miliki
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata, newbie akan terus berusaha agar penulisan ceritanya
lebih baik.
Dan jangan lupa juga untuk memberikan saran kepada newbie yaa...
setelah sekian lama menjadi seorang silent reader yg berkelana di ratusan thread
akhirnya, saya akan berbagi sebuah kisah sederhana tentang newbie dan "kutukan" yang newbie miliki
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata, newbie akan terus berusaha agar penulisan ceritanya
lebih baik.
Dan jangan lupa juga untuk memberikan saran kepada newbie yaa...
Spoiler for "IMPORTANT NOTICE":
- NEWBIE INI SIBUK BEKERJA, JADI MOHON MAAF BILA UPDATE TELAT
- ADA BEBERAPA KEJADIAN MEMILIKI UNSUR BB17+JADI UNTUK READER YANG MASIH DI BAWAH UMUR MOHON UNTUK MENINGGALKAN THREAD INI
- BEBERAPA LOKASI DAN TOKOH ADA YANG DISAMARKAN DEMI MENJAGA PRIVASI.
- ADA BEBERAPA KEJADIAN MEMILIKI UNSUR BB17+JADI UNTUK READER YANG MASIH DI BAWAH UMUR MOHON UNTUK MENINGGALKAN THREAD INI
- BEBERAPA LOKASI DAN TOKOH ADA YANG DISAMARKAN DEMI MENJAGA PRIVASI.
Spoiler for Part 0 - Introduction:
Entah mengapa aku memilikinya, apa ini sebuah kutukan? yang jelas "Dia" memiliki diriku, sementara aku tidak memiliki dirinya.
Namaku Dimas, aku lahir di kota kembang Bandung. Jujur sekarang aku sangat merindukan kota kelahiranku itu, karena banyak sekali kenangan yang aku dapatkan selama belasan tahun tinggal disana.
Aku dibesarkan di salah satu kecamatan di kabupaten Bandung, jaraknya hanya sekitar 1 jam perjalanan, ya cukup berdekatan jika dibandingkan dengan jarak kota Bandung dan Surabaya.
Aku tumbuh berkembang dengan normal seperti anak lainnya, hanya saja berbeda dengan "Dia" yg berkembang lebih cepat daripada diriku. Sepertinya aku belum mengenalkan sosok "Dia" ini, sampai saat ini aku belum mengetahui siapa nama aslinya, sosok "Dia" ini bukanlah mahluk halus, roh, arwah, jin, apalagi manusia. "Dia" ini hanyalah bagian dari diriku kami lahir bersamaan atau bisa dibilang "Dia" adalah kepribadian ku yg lain.
Aku bersekolah dasar di salah satu sekolah Swasta yg cukup berkualitas karna dilihat dari pembayaran SPP nya jauh diatas rata rata. Oh iya aku ini lahir di keluarga yang biasa - biasa saja, tidak kaya dan tidak kurang juga. Kedua orangtuaku memiliki pekerjaan, Ayahku bekerja di salah satu perusahaan Asuransi dengan logo pria suku indian. Sementara ibuku bekerja di perusahaan O**flame. Aku ini salah satu dari 4 orang bersaudara di keluargaku, aku memiliki 2 kakak (pria dan wanita) dan 1 adik perempuan.
Disekolah aku termasuk murid yang berprestasi di bidang akademis, sejak kelas 1 sd aku selalu masuk dalam urutan 3 besar, entahlah apa yang membuatku berprestasi seperti padahal aku bukan tipe orang yang suka belajar hanya saja aku ini seorang pendengar yg baik. Bahkan pada saat kelas 2 aku sering membolos hanya untuk mengadu jangkrik tapi aku masuk dalam urutan 3 besar, Aneh bukan?
Tetapi, meski dari cerita diatas kedengaranya aku ini seorang anak selalu bahagia tapi faktanya, aku tidak bahagia sama sekali, entah aku yg terlalu egois atau memang ada sesuatu yang membuatku tidak bahagia pada saat itu.
Jujur, orangtuaku itu pilih kasih pada anaknya dan sepertinya aku berada di posisi yang paling bawah. Mungkin kalian berpikir kalau aku ini terlalu egois atau tidak peka akan kasih sayang dari orangtua. Mungkin kalian ada benarnya akan tetapi, kenyataan berkata lain. Sejak usiaku masih belia aku kurang kasih sayang dari orangtua, aku masih ingat dimana saat aku masih kelas 1 aku harus pulang sekolah dengan berjalan kaki karena aku sudah 2 jam menunggu anggota keluarga yang akan menjemputku.
Mungkin bagi sebagian anak di pedalaman itu sudah biasa tapi bagiku itu menyakitkan, bukan karena fisikku yang lemah namun karena aku mengingat kalau ibu atau ayahku itu rela meninggalkan pekerjaannya demi menjemput kakak-ku padahal waktu itu Dendi (kakak-ku) sudah menginjak kelas 3.
Sementara diriku waktu itu masih kelas 1 dibiarkan berjalan sejauh 1,5km dari sekolah ke rumah, dan kalian ingin tau apa yang orangtuaku lakukan di rumah? mereka sedang menyantap makan siang bersama kakakku dan reaksi mereka saat melihatku itu seperti biasa saja pada umumnya, mereka mengira aku diantarkan oleh salah satu saudaraku.
Sebenarnya tadi itu hanyalah sebagian kecil dari masa "kelam" ku menjalani kehidupan sebagai anak anak. Ketidakadilan itu terus berlanjut selama beberapa tahun hingga pada akhirnyaa....
Namaku Dimas, aku lahir di kota kembang Bandung. Jujur sekarang aku sangat merindukan kota kelahiranku itu, karena banyak sekali kenangan yang aku dapatkan selama belasan tahun tinggal disana.
Aku dibesarkan di salah satu kecamatan di kabupaten Bandung, jaraknya hanya sekitar 1 jam perjalanan, ya cukup berdekatan jika dibandingkan dengan jarak kota Bandung dan Surabaya.
Aku tumbuh berkembang dengan normal seperti anak lainnya, hanya saja berbeda dengan "Dia" yg berkembang lebih cepat daripada diriku. Sepertinya aku belum mengenalkan sosok "Dia" ini, sampai saat ini aku belum mengetahui siapa nama aslinya, sosok "Dia" ini bukanlah mahluk halus, roh, arwah, jin, apalagi manusia. "Dia" ini hanyalah bagian dari diriku kami lahir bersamaan atau bisa dibilang "Dia" adalah kepribadian ku yg lain.
Aku bersekolah dasar di salah satu sekolah Swasta yg cukup berkualitas karna dilihat dari pembayaran SPP nya jauh diatas rata rata. Oh iya aku ini lahir di keluarga yang biasa - biasa saja, tidak kaya dan tidak kurang juga. Kedua orangtuaku memiliki pekerjaan, Ayahku bekerja di salah satu perusahaan Asuransi dengan logo pria suku indian. Sementara ibuku bekerja di perusahaan O**flame. Aku ini salah satu dari 4 orang bersaudara di keluargaku, aku memiliki 2 kakak (pria dan wanita) dan 1 adik perempuan.
Disekolah aku termasuk murid yang berprestasi di bidang akademis, sejak kelas 1 sd aku selalu masuk dalam urutan 3 besar, entahlah apa yang membuatku berprestasi seperti padahal aku bukan tipe orang yang suka belajar hanya saja aku ini seorang pendengar yg baik. Bahkan pada saat kelas 2 aku sering membolos hanya untuk mengadu jangkrik tapi aku masuk dalam urutan 3 besar, Aneh bukan?
Tetapi, meski dari cerita diatas kedengaranya aku ini seorang anak selalu bahagia tapi faktanya, aku tidak bahagia sama sekali, entah aku yg terlalu egois atau memang ada sesuatu yang membuatku tidak bahagia pada saat itu.
Jujur, orangtuaku itu pilih kasih pada anaknya dan sepertinya aku berada di posisi yang paling bawah. Mungkin kalian berpikir kalau aku ini terlalu egois atau tidak peka akan kasih sayang dari orangtua. Mungkin kalian ada benarnya akan tetapi, kenyataan berkata lain. Sejak usiaku masih belia aku kurang kasih sayang dari orangtua, aku masih ingat dimana saat aku masih kelas 1 aku harus pulang sekolah dengan berjalan kaki karena aku sudah 2 jam menunggu anggota keluarga yang akan menjemputku.
Mungkin bagi sebagian anak di pedalaman itu sudah biasa tapi bagiku itu menyakitkan, bukan karena fisikku yang lemah namun karena aku mengingat kalau ibu atau ayahku itu rela meninggalkan pekerjaannya demi menjemput kakak-ku padahal waktu itu Dendi (kakak-ku) sudah menginjak kelas 3.
Sementara diriku waktu itu masih kelas 1 dibiarkan berjalan sejauh 1,5km dari sekolah ke rumah, dan kalian ingin tau apa yang orangtuaku lakukan di rumah? mereka sedang menyantap makan siang bersama kakakku dan reaksi mereka saat melihatku itu seperti biasa saja pada umumnya, mereka mengira aku diantarkan oleh salah satu saudaraku.
Sebenarnya tadi itu hanyalah sebagian kecil dari masa "kelam" ku menjalani kehidupan sebagai anak anak. Ketidakadilan itu terus berlanjut selama beberapa tahun hingga pada akhirnyaa....
Quote:
Thread rame, update 

Diubah oleh defaturr 09-05-2018 16:32


anasabila memberi reputasi
1
1.2K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan