lurikaAvatar border
TS
lurika
[CERPEN Misteri] Part 1. LAILA


Seperti biasa dipagi hari, terdengar dari bilik kamar mandi Laila bernyanyi, suara cemprengnya sangat mengganggu, namun ia tidak mempedulikan itu, nyanyiannya akan terus berlanjut hingga ritual mandinya selesai. Kedua orangtuanya tidak akan melarang, mereka sudah terbiasa dengan kelakuan gadis kecil mereka.

Sejak kecil Laila selalu dimanja, apapun yang diinginkan olehnya selalu dituruti asal keinginannya itu adalah yang terbaik untuk Laila. Ayah dan ibunya memanjakannya bukan dengan materi, melainkan dengan perhatian dan kasih sayang.

Laila sendiri adalah seorang gadis yang ceria, ia masih berumur 10tahun, tepatnya masih duduk dikelas empat Sekolah Dasar. Laila gadis kecil yang terlahir dari keluarga sederhana. Ibu dan Ayahnya adalah orangtua yang selalu bekerja keras untuk menghidupi semua kebutuhannya.

Ayahnya seorang karyawan disalah satu perusahaan advertising. Posisinya masih sebatas karyawan biasa. Sedangkan ibunya bekerja disalah satu restoran sebagai waiters.

Kehidupan Laila sangatlah bahagia. Saat malam tiba, mereka bertiga akan berkumpul saat makan malam dan Laila akan menceritakan semua kegiatannya saat ia disekolah. Ayah dan Ibunya akan mendengarkan kisahnya selama mereka tak bersama Laila, sambil memberi pujian ataupun nasehat, kedua orangtuanya sangat jarang memarahinya sebab mereka mengerti anak-anak seumuran Laila hanya boleh untuk diarahkan dengan kelembutan.

Namun Semua kehidupan Laila yang indah tidak bertahan lama. Kebahagiaan yang ia rasakan sejak ia dilahirkan hingga umurnya yang sekarang berubah menjadi malapetaka untuk dirinya.
Semua itu bermula dari jabatan yang diperoleh oleh Pak Irwan, ayah Laila.

***

Disuatu pagi, di meja makan tempat keluarga kecil Laila berkumpul, percakapan ringan sering terjadi antara mereka bertiga.

"Laila, sayang". Pak Irwan memanggil Laila dengan penuh kasih sayang. Laila menoleh memperlihatkan senyum khas anak kecilnya. Ia menatap ayahnya penuh sayang sambil menunggu apa yang ingin disampaikan ayahnya.

"Laila senang tidak kalau kita tidak tinggal disini lagi, tapi kita tinggal di rumah yang lebih besar dari ini. Disana Laila bisa punya kamar sendiri yang besar. Laila bisa mengajak teman-teman Laila untuk belajar bersama disana. Dirumah baru kita nanti juga ada kolam renang kecil. Laila pasti suka. Laila, mau kan pindah kesana?" Penjelasan Pak Irwan selesai, berharap pertanyaannya di iyakan oleh anaknya. Bu Wanda, ibu Laila hanya tersenyum sambil menatap Laila penuh harap pula.

Laila mengerti jika kedua orangtuanya sedang berharap kepadanya. Ia pun mulai berbicara, "Memangnya ayah punya rumah baru?". Pertanyaan yang muncul dari wajah polos Laila membuat Bu Wanda dan Pak Irwan tersenyum geli, jika sudah begini itu tandanya Laila pasti akan setuju. Sebab mereka tahu betul watak anak mereka, Laila tidak akan langsung menjawab apapun yang belum ia ketahui kebenarannya, dari situlah akan muncul pertanyaan-pertanyaan kecil yang dapat membuatnya yakin.

"Iya sayang, ayah punya rumah baru. Rumahnya dekat dengan tempat ayah bekerja jadi ayah bisa lebih lama bermain dengan Lai karena ayah pasti cepat pulang, ayah juga ngga bakalan kena macet lagi"

"Lai mau ayah. Mau banget", seru Laila sambil memeluk ayahnya. Pak Irwan dan Bu Wanda pun tersenyum bahagia.
Diubah oleh lurika 28-03-2021 03:21
swiitdebby
nona212
nona212 dan swiitdebby memberi reputasi
2
1.7K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan