Film ini menceritakan tentang memilih prioritas dalam hidup mengusung cerita yang menarik dan romantis sekaligus membuat penonton begitu menikmati alur ceritanya
Kehadiran Hari, mantan pacar Amanda,di hari menjelang pernikahan Amanda dan Dody . Amanda dan Hari pernah pacaran selama 8 tahun sampai akhirnya mereka putus. dan setahun setelah mereka putus, Amanda akan menikah dengan orang lain yaitu Dody. Amanda bertemu Hari untuk memberikan undangan pernikahannya kemudian Amanda meminta Hari, mantan pacarnya, menemani mengantarkan undangan pernikahannya.
Oka Antara, Fanny Fabriana, Reza Rahadian, Kinaryosih, Rina Hasyim, Hengky Solaiman,Indra Herlambang, Aida Nurmala, Noveleta Dinar, Ida Kusumah
90 min.
Hari Untuk Amanda adalah sebuah film drama yang diarahkan oleh sutradara muda, Angga Dwimas Sasongko. Film ini pada awalnya akan dirilis tahun lalu, namun karena beberapa hal, Hari Untuk Amanda kemudian mengalami penundaaan rilis hingga awal tahun ini — yang mungkin sedikit menjelaskan mengapa gaya rambut Reza Rahardian berbeda antara poster dengan filmnya.
Kembali bekerjasama dengan Salman Aristo, penulis naskah yang dulu juga menuliskan naskah film pertamanya, Foto, Kotak dan Jendela (2006), film berdurasi 90 menit ini mengisahkan mengenai Amanda (Fanny Fabriana) di sepuluh hari menjelang pernikahannya dengan Dody (Reza Rahadian). Seperti layaknya seorang calon pengantin menjelang hari pernikahannya, Amanda mulai diliputi berbagai kendala yang berhubungan dengan detil acara pernikahannya. Ini belum lagi ditambah dengan Dody yang sepertinya tidak bisa meluangkan waktu karena bekerja untuk mendiskusikan pernikahannya bersama Amanda.
Suatu pagi, Amanda menderima satu kotak yang berisi barang-barang yang pernah ia berikan kepada mantan kekasihnya, Hari (Oka Antara). Langsung saja hal ini menambah beban pikiran Amanda. Beberapa hari menjelang hari pernikahannya diadakan, Hari memang sering kembali menghantui Amanda dengan mengirimkan pesan singkat atau telepon yang berisi kata-kata manis untuk Amanda. Atas saran temannya, Amanda pergi untuk menemui Hari dan memintanya untuk berhenti mengganggunya.
Seperti yang ia duga, menemui Hari tidak akan berjalan dengan mudah. Hari yang tidak pernah serius dalam menghadapi sesuatu, juga menghadapi Amanda dengan cara yang sama. Ia kembali mengingatkan Amanda atas hubungan mereka yang pernah berjalan semenjak masa SMA dan malah mengajak Amanda untuk menjalin hubungan kembali. Untuk membuktikan keseriusan dirinya yang ingin menikah dengan Dody, Amanda mengajak Hari untuk membantunya mengirimkan undangan pernikahannya. Sebuah keputusan yang malah menyebabkan Amanda meragukan keputusannya untuk menikah.
Sebagai sebuah film yang membawakan drama murni, naskah yang dituliskan oleh Salman Aristo dan Ginatri S Noer untuk Hari Untuk Amanda memang bertumpu pada dialog-dialog yang dibuat antara setiap karakternya. Untungnya, naskah kedua penulis naskah berhasil memberikan berbagai dialog pintar yang berisikan banyak pesan-pesan “menggurui” mengenai kehidupan, namun mampu disampaikan dengan cara yang ringan dan tanpa kesan untuk “menggurui” para penontonnya.
Sebuah film yang murni menonjolkan jalan cerita dan dialog antara para karakternya, memerlukan jajaran pemeran yang mampu untuk menghidupkan dialog-dialog tersebut agar dapat terkesan berjalan alami dan tanpa terkesan dibuat-buat. Disini, sutradara Angga Dwimas Sasongko beruntung memiliki jajaran pemeran yang mampu melakukan hal tersebut. Dua pemeran utama film ini, Fanny Fabriana dan Oka Antara, terlihat sangat mampu menghidupkan karakter yang mereka berikan. Ini ditambah lagi dengan jalinan chemistry antara mereka berdua yang terlihat sangat sesuai satu sama lain, dan membuat perjalanan mereka di sepanjang film ini menjadi sangat dapat dinikmati.
Dukungan yang diberikan para jajaran pemeran lapisan kedua juga semakin menambah solidnya susunan departemen akting di film ini. Walau bertumpu sepenuhnya pada kisah Hari dan Amanda, yang membuat karakter lain hanya dapat tampil dengan waktu yang sedikit, namun Angga mampu memanfaatkan kemunculan setiap karakter tersebut dengan sangat baik di setiap penampilan mereka. Kumpulan kisah-kisah kecil di sekeliling Hari dan Amanda inilah yang semakin membuat cerita Hari Untuk Amanda terlihat semakin menarik.
Walau tidak ada yang istimewa dari sisi teknikal gambar, Hari Untuk Amanda memiliki keunggulan sendiri pada sisi teknis tata musiknya. Diarahkan oleh Andhika Triyadi, musik-musik yang dihadirkan di sepanjang film ini terasa sangat mendukung sekali atmosfer drama romantis yang dibawakan Hari Untuk Amanda, dan itu bukan melalui tata musik orkestra yang biasa dihadirkan di kisah-kisah drama Indonesia, melainkan melalui susunan musik pop yang sangat bagus.
Sejujurnya, sangat sulit untuk menemukan sebuah film drama percintaan dewasa yang sangat layak ditonton berulangkali di Indonesia. Kalau tidak terbentur masalah cerita yang sedikit berlebihan, maka permasalahan akan datang dari sisi akting pemerannya. Untungnya, hal itu tidak terjadi pada Hari Untuk Amanda. Berisi naskah yang sederhana namun sangat mengena dan mampu diterjemahkan dengan sangat baik oleh para jajaran pemeran film ini, membuat Hari Untuk Amanda menjadi sebuah film drama yang ringan namun sangat mengesankan.
sumber:
http://amiratthemovies.wordpress.com...k-amanda-2010/