bloodseeker18Avatar border
TS
bloodseeker18
Bandara Saudi Diserang Drone Peledak


Sepuluh orang terluka pada Jumat dalam serangan pesawat tak berawak (drone) bermuatan bahan peledak di bandara King Abdullah di kota Jizan selatan Saudi, menurut kantor berita negara (SPA).

Enam warga Saudi, tiga warga negara Bangladesh dan satu warga Sudan terluka. Beberapa jendela bandara juga hancur dalam serangan itu.

Koalisi militer pimpinan Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015, mendukung pasukan pemerintah Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi dan memerangi kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung oleh Houthi, tetapi kelompok itu secara teratur meluncurkan serangan drone dan rudal ke Arab Saudi.

Koalisi militer pimpinan Saudi yang memerangi Houthi di Yaman mengatakan bahwa pasukannya telah "mencegat" drone yang meledak.

Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah rudal dan pesawat tak berawak menabrak pangkalan militer utama di selatan Yaman, menewaskan sedikitnya 30 tentara Yaman yang didukung Saudi dan menandai salah satu serangan paling mematikan dalam perang saudara selama bertahun-tahun di negara itu. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang memiliki ciri khas pemberontak yang didukung Iran.

Sejak 2015, pemberontak Houthi Yaman yang memerangi koalisi militer pimpinan Saudi telah menargetkan bandara internasional, bersama dengan instalasi militer dan infrastruktur minyak penting, di Arab Saudi.

Serangan-serangan itu, yang sering terjadi di dekat kota-kota selatan Abha dan Jizan, jarang menyebabkan kerusakan besar tetapi melukai puluhan orang, menewaskan sedikitnya satu orang dan mengguncang pasar minyak global. Di Yaman, kampanye pengeboman yang dipimpin Saudi telah menuai kecaman internasional karena membunuh warga sipil, menghantam sasaran non-militer seperti rumah sakit dan pesta pernikahan dan menghancurkan infrastruktur di negara paling miskin di dunia Arab.

Perang Yaman telah menjadi jalan buntu berdarah bahkan ketika upaya diplomatik internasional untuk menghentikan intensitas pertempuran. Houthi telah mempercepat dorongan mereka untuk merebut kendali atas kubu pemerintah yang kaya minyak di Marib dalam beberapa bulan terakhir, dan meningkatkan serangan lintas batas mereka di kerajaan.

Perang Yaman dimulai pada 2014, ketika pemberontak merebut ibu kota, Sanaa, dan sebagian besar wilayah utara negara itu. Koalisi militer yang dipimpin Saudi melakukan intervensi beberapa bulan kemudian untuk mengusir Houthi dan memulihkan pemerintah yang diakui secara internasional.

sumber

0
344
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan