ih.sul
TS
ih.sul
Berbagai Keresahan Wibu Veteran


Bagi kebanyakan orang (termasuk saya) menonton anime hanyalah sekedar hobi untuk mengisi waktu luang ataupun membunuh waktu. Seiring waktu berjalan hobi itu mulai berubah menjadi semacam obsesi dan akhirnya mulai membuat seseorang melupakan dunia nyata dan tenggelam dalam kefanaan dua dimensi atau bahasa gampangnya, wibu akut!

Tenggelam memang tenggelam namun semakin dalam saya tenggelam semakin saya merasakan berbagai keresahan yang membuat saya mencoba naik kembali ke permukaan. Ini hal yang sangat wajar ditemukan pada manusia yang bertambah tua. Dulu kita mungkin menganggap bermain bola seharian adalah kebahagiaan yang tidak terkira namun seiring bertambahnya usia kita mulai menyadari tanggungjawab dan akhirnya menganggap itu sebagai pemborosan waktu.

Saya mulai tenggelam dalam dunia ini pada pertengahan tahun 2017 (masih 4 tahun rupanya) dan saya sudah menonton berbagai macam anime, membaca beragam jenis manga dan berkenalan dengan yang terburuk dari yang terburuk, hentai.

Itu masa-masa yang indah, saya akui itu, namun sekarang perasaan itu tidak sama lagi. Jika dulu saya bisa menonton 30 episode dalam satu hari sekarang satu episode perhari pun belum tentu. Jika dulu saya aktif meminta rekomendasi anime, mengecek anime musim ini dan membaca berbagai fakta menarik dunia perwibuan sekarang saya malah masa bodo dengan semua itu.



Bukan, bukan jiwa saya yang menjadi tua namun keseruan itu tak lagi terasa sama. Saat masih pertama menonton anime saya bisa merasakan ketertarikan yang luar biasa namun seiring bertambahnya jumlah anime yang saya tonton saya mulai merasa bahwa semua anime itu sama saja. Daya tariknya mulai menghilang seiring dengan tingginya jam terbang.

Jadi begini, di tahun pertama menyukai anime ada puluhan stok anime luar biasa untuk ditonton dan setelah seluruh anime itu selesai ditonton maka akan sulit mencari anime lain yang bisa menandingi kualitas anime-anime tersebut. Dari puluhan anime di satu musim pun belum tentu ada yang mampu menembus rating 8.0 di MAL dan karna itulah rasa kekecewaan di hati tidak bisa dihindari.



Saya ambil contoh Tokyo Revenger. Anime ini termasuk anime terpopuler musim ini dan setiap episodenya selalu jadi trending di youtube namun saya hanya sanggup menonton 3 episode sebelum berhenti.

Ada dua tema utama dari Tokyo Revenger yakni time travel dan gelut. Jika bicara time travel maka nama anime Steins Gate perlu diangkat dan jelas, Tokyo Revenger bukan apa-apa dibanding Steins Gate. Jika masalahnya adalah gelut maka Tokyo Revenger juga bukan apa-apa jika dibandingkan dengan Berserk atau One Piece. Ini hanyalah masalah standar, anime baru yang saya tonton akan secara otomatis dibandingkan dengan anime lain yang pernah saya tonton dan hasilnya sangat sedikit yang bisa memuaskan hati.

Ketidakpuasan ini jugalah yang membuat saya takut untuk mulai menonton anime baru, takut kecewa. Akhirnya saya malah kembali menonton anime lama yang sudah berkali-kali saya nonton. Mengulang kembali momen-momen epik rasanya jauh lebih nyaman dibandingkan memulai menonton anime yang benar-benar baru.



Bagi saya mencari anime baru yang cocok di hati sudah benar-benar sulit. Kebanyakan anime sekarang mulai menggalakkan kualitas animasi mereka namun saya malah masa bodo dengan aspek itu. Buktinya saat ini saya malah nyaman dengan anime dengan animasi unik seperti Jojo atau Monogatari dibanding Kimetsu no Yaiba. Ini juga satu hal yang sering menjengkelkan para wibu veteran, animasi yang bagus tidak menjamin anime tersebut bagus namun ironisnya banyak bocil yang koar-koar kalau KnY itu anime terbaik.

Karna sulit mencari hiburan baru saya pun mulai bergantung pada hiburan lama yang sudah saya ikuti bertahun-tahun seperti manga One Piece dan Jojolion. Meski demikian ketergantungan ini juga membawa keresahan yang lain yakni ketakutan bahwa sang mangaka akan meninggal sebelum sempat menyelesaikan karya mereka.

Di fandom One Piece cukup banyak penggemar yang juga merisaukan hal ini. Bayangkan, One Piece sudah berjalan selama 24 tahun dan masih belum terlihat tanda-tanda akan mencapai ending sementara umur Eiichiro Oda sudah menginjak 46 tahun dengan banyak riwayat penyakit. Siapa yang nggak khawatir kalau Oda akan meninggal sebelum menamatkan One Piece? Kekhawatiran ini bukan sekedar khayalan karna belum lama ini mangaka Berserk (Miura-sensei) sudah berpulang sebelum Berserk tamat. Apakah One Piece akan bernasib sama? Jangan sampe deh.



Malas memulai anime baru dan anime lama pada akhirnya akan tamat, kombinasi dua faktor inilah yang membuat saya mulai jarang menonton anime. Saya tahu bahwa mengurangi menonton anime itu sebenarnya baik untuk kehidupan namun rasanya ada yang hilang. Sesuatu yang penting sudah hilang dan mungkin tidak akan kembali lagi.

Sekarang saya memang masih mengikuti perkembangan dunia anime namun hanya berupa forum diskusi seperti reddit atau discord. Hanya dengan melihat itu saja membuat saya merasa cukup dan tak mau repot-repot menonton langsung animenya. Kalaupun ada yang cukup menggebrak saya lebih memilih membaca manganya daripada menonton anime, lebih hemat waktu.

Dan ternyata banyak orang yang juga mengalami apa yang saya alami dan fenomena ini belum ada obatnya (atau sebenarnya tidak perlu diobati). Tampaknya dibutuhkan anime yang benar-benar HIT untuk mengembalikan semangat menonton anime ini namun kapan anime tersebut muncul? Coba kita tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
Diubah oleh ih.sul 06-09-2021 02:35
angelkidztuah099kucing.kardus
kucing.kardus dan 15 lainnya memberi reputasi
14
6.7K
93
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan