Heeeloo Gansist, Gimana kabar Kalian Semua? Yang pasti pada sehat aja yaaaa kan. Berhubung Indonesia Lagi Ngelakuin Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jadi ada baiknya kalo kita semua diam Dirumah dlu, apalagi yang kaga memiliki kepentingan diluar.

Naah pada Thread kali ini ArdianTG bakal bahas Hukuman Kejam yang ada pada Zaman dulu. Berbalik jauh dengan hukuman sekarang yang hanya di penjara atau yg paling parah dengan Hukuman mati tanpa Penyiksaan.



Nama Hukuman ini adalah Brazen Bull (Banteng Perunggu), Hukuman ini udh ada Sejak Jamannya Yunani Kuno. Brazen Bull sendiri ini dibuat Oleh Pengerajin Perunggu yang Bernama Perillos yang berasal dari Athena Yunani.

Alat ini berbentuk banteng dan dibuat dengan bahan Perunggu dengan pintu pada Bagian Perutnya, Guna dari pintu ini untuk memasukan Korban ke dalam Alat itu. Pada bagian mulutnya juga ada pipa seperti terompet yang dibuat untuk mendengarkan si korban ketika Berteriak gan, Suara yang keluar dari mulut itu Seperti Suara Banteng yang sedang mengamuk.



Nyatanya korban yang di masukan ke dalam alat ini Hanya mampu Bertahan Selama 20 menitan aja Gansist. Tapi yang bikin ga abis pikir lagi, sisa tulang si korban akan di jadikan Gelang atau pernak pernik oleh warga yang ada disana. Ga kebayang kan, gimana rasanya kalo masuk kedalam banteng perunggu itu.

Di balik kekejaman dari alat penyiksaan ini, ternyata ada cerita pahit yang di alami oleh pembuatnya yaitu Perillos. Si pembuat menjadi menjadi bahan percobaannya sendiri untuk masuk ke dalam banteng perunggu itu, itu semua atas kemaun raja yang dikenal kejam pada zaman itu.

Tapi Perillos tidak meninggal dalam alat siksaannya itu. setelah puas mendengar suara yang keluar dari alat penyiksaan itu, sang raja mengeluarkan Perillos dan menjatuhkannya ke dalam jurang tanpa tahu alasan jelasnnya.



Untungnya, Hukuman mati dengan alat seperti itu udah ga di pakai lagi di zaman sekarang ini. Hukuman yang sekarang jauh lebih manusiawi. walaupun harus di hukum mati, itu semua ga akan membuat korbannya merasa tersiksa.