si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Goldsboro Accident: Saat Amerika Serikat Menjatuhkan Bom Nuklir di Wilayahnya Sendiri
Pada masa Perang Dingin, Amerika dan Uni Soviet saling berlomba di bidang militer membuat berbagai senjata untuk menentukan siapa yang terbaik dan punya pengaruh besar di dunia setelah berakhirnya Perang Dunia 2. Salah satu senjata yang paling masif dibuat oleh kedua negara waktu itu adalah rudal jelajah antar benua dengan hulu ledak nuklir serta bom termonuklir.

Pada tahun 1960-1968, Angkatan Udara Amerika menjalankan sebuh misi yang bernama "Operation Chrome Dome".Dalam operasi tersebut Angkatan Udara Amerika menerbangkan pesawat pembom strategis B-52 Stratofortress selama 24 jam non stop selama 7 hari seminggu. Lusinan pesawat B-52 diterbangkan secara bergantian menuju daerah perbatasan Uni Soviet, jika ada pesawat yang akan mendarat, maka pesawat lain akan terbang untuk menggantikannya.

Untuk menjaga pasokan bahan bakar pesawat B-52, pesawat tanker juga disiapkan dan disiagakan untuk melakukan proses "air refueling" (pengisian bahan bakar di udara). Selain matra Udara, kesibukan juga terjadi di matra laut, kapal selam milik Angkatan Laut Amerika yang membawa rudal nuklir mulai menyelam jauh ke dasar laut menuju perbatasan Uni Soviet. Selain itu silo-silo yang menjadi tempat peluncuran rudal jelajah turut disiagakan 24 jam, untuk antisipasi jika Uni Soviet hendak menyerang.


Quote:



Di lain pihak, Uni Soviet juga melakukan hal yang serupa. Mereka mulai menyiapkan silo yang berada di darat untuk meluncurkan rudal jelajah dengan hulu ledak nuklir, pesawat pembom Uni Soviet juga dalam kondisi siaga penuh. Mereka siap melakukan serangan balasan, jika sewaktu-waktu Amerika melakukan serangan.

Strategi yang dilakukan Uni Soviet pada waktu itu digunakan untuk mencegah musuh melakukan serangan, dengan status "mutual assured destruction" (kepastian saling menghancurkan). Pesan Soviet dari strategi ini adalah "Jika anda berani menyerang, kita akan hancur bersama-sama".Dengan demikian tidak ada yang berani memulai serangan.


Quote:



Namun, semasa Perang Dingin, Amerika justru pernah menjatuhkan bom nuklir di wilayahnya sendiri. Bom tersebut jatuh di Kota Goldsboro, negara bagian North Carolina.Pada tanggal 23 Januari 1961 malam hari, pesawat pembom B-52 lepas landas dari Pangkalan Udara Seymour Johnson, North Carolina.

Pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 39, pada saat tengah malam pesawat tersebut melakukan pengisian bahan bakar di udara. Saat hook up untuk proses pengisian bahan bakar, pilot pesawat tanker memberitahu pilot B-52, bahwa ia melihat kebocoran bahan bakar pada sayap kanan pesawat. Pengisian bahan bakar lantas dibatalkan, pesawat B-52 kemudian memutuskan kembali ke Seymour untuk melakukan pendaratan darurat.

Tak lama berselang, kebocoran semakin parah, dan pesawat sulit untuk dikendalikan. Pilot memerintahkan semua kru untuk meninggalkan pesawat, karena pesawat akan jatuh. Saat para kru meninggalkan pesawat, dua bom nuklir masih berada di dalam pesawat.

Pesawat kemudian semakin tidak terkontrol dan berputar tak terkendali, bagian sayap lantas terpisah dari badan pesawat, kedua bom nuklir yang berada dalam pesawat terlempar keluar. Kedua bom dalam keadaan semi aktif, bom akan meledak jika pengaman mengalami kegagalan.


Quote:



Salah satu bom yang dibawa pesawat B-52 terjatuh di lumpur dan terbenam, sementara bom yang satunya parasutnya membuka dan tersangkut di pohon. Dari 8 kru yang meyelamatkan diri, 5 orang selamat, sementara 3 orang lainnya meninggal dunia.

Setelah kejadian tersebut dilakukan evakuasi dan penyelidikan, dokumen penyelidikan ini bersifat rahasia dan tidak pernah dipublikasikan. Setelah 50 tahun kejadian tersebut, dokumen penyelidikan tersebut "Declassified" (dibuka ke publik). Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa insiden tersebut hampir mengakibatkan bencana nuklir di Amerika.

Dari hasil penyelidikan, bom yang pertama rusak parah, dan tak mungkin mengalami mekanisme ledakan nuklir. Namun, dari segi keamanan, satu dari empat pengaman mengalami kegagalan. Sementara bom kedua yang tersangkut di pohon, tiga pengaman mengalami kegagalan, hanya satu pengaman yang mencegah bom kedua ini tidak meledak. Ternyata pengaman tersebut adalah pengaman yang mengalami kegagalan pada bom pertama.

Quote:



Masing-masing bom termonuklir yang dibawa oleh pesawat B-52 memiliki kekuatan 4 megaton, jika dibandingkan dengan bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, kekuatan bom ini adalah 200 kali lipatnya. Dari jarak terdekat dan jumlah populasi penduduk saat itu, jika bom meledak, diperkirakan 1.700 orang akan tewas seketika.

Sementara puluhan ribu lainnya menyusul dalam beberapa hari akibat luka-luka. Total korban tewas jika kedua bom tersebut meledak diperkirakan mencapai ratusan ribu orang, termasuk mereka yang terpapar radiasi nuklir.



Quote:



Pada bulan Juli tahun 2012, sebuah penanda jalan bersejarah di buat oleh Pemerintah Negara Bagian North Carolina. Penanda jalan tersebut dibuat di Kota Eureka, sekitar 4.8 km sebelah utara dari lokasi kecelakaan pesawat B-52. Penanda jalan yang dibuat untuk memperingati kecelakaan pesawat B-52 tersebut diberi nama "Nuclear Mishap".



Quote:



Nah, demikian sedikit kilas balik sejarah Perang Dingin pada era 60-an. Di mana pada masa itu "nyaris" tejadi bencana nuklir yang lebih besar dari kejadian bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki. Semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru serta bermanfaat untuk agan dan sista, sampai jumpa emoticon-Angkat Beer







Referensi Tulisan: 1.2.3
Ilustrasi Foto: U.S Air Force, Flickr, Google Image
Diubah oleh si.matamalaikat 03-08-2021 01:09
alifrian.
emineminna
supersonic11
supersonic11 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
6.8K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan