theonetaAvatar border
TS
theoneta
Censor (2021), Pekerja Sensor yang Menyaksikan Tragedi Masa Lalunya dalam Sebuah Film


Tugas pihak film tidak lain adalah menyeleksi adegan yang tidak pantas di dalamnya sebelum rilis ke publik. Adegan kekerasan, penyiksaan, rudapaksa dan sejenisnya mau tidak mau akan disingkirkan. Hal ini berarti seorang penyensor film harus menonton secara penuh hingga film berakhir. Diperkenalkan dalam film ini Enid yang merupakan salah satu pekerja sensor film yang berisi adegan sadis dan tidak pantas untuk disaksikan oleh khalayak ramai.

Tokoh Enid diperankan oleh aktor Niamh Algar. Jujur saja, ane baru tahuaktor ini karena di film Wrath of Man dia beradu akting dengan Jason Statham. Bila dalam film Wrath of Man dia memerankan tokoh wanita tangguh, dalam film Censor, dirinya memerankan tokoh Enid yang pendiam dan berpenampilan sederhana (menyesuaikan gaya berpakaian tahun 1980-an). Tapi ane salah bila hanya menilai sosok Enid hanya dari tampilan luarnya saja.

Film Censor mengambil latar tahun 1980-an, Fokus cerita lebih banyak menampilkan seperti apa rutinitas Enid sebagai pekerja sensor film British Board of Censor.  Pada saat itu pemerintah yang menjabat dari partai politik konservatif, Margaret Thatcher melakukan pemeriksaan begitu ketat terhadap berbagai judul film. Apabila dalam film ditemukan adegan vulgar, kekerasan atau adegan eksplisit lainnya maka akan ditolak untuk tayang di VHS maupun bioskop. Pada era itu film masih menggunakan gulungan pita.


Enid ditugaskan untuk memeriksa berbagai judul film yang masuk apakah di dalamnya mengandung unsur kekerasan atau adegan yang tidak layak disaksikan oleh publik. Ane kasi contoh saja seperti film Cannibal Holocaust, Driller Killer, Deranged dan sejenisnya bisa dipastikan tidak akan lolos sensor. Tapi sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Tanpa disangka film Deranged masih terdapat adegan sadis yang luput dari pemeriksaan Enid dkk.

Luputnya adegan tersebut menyebabkan terjadinya kasus pembunuhan suami terhadap istrinya dengan cara yang mirip dengan adegan di film Deranged. Jelas saja lembaga sensor film paling disalahkan dalam hal ini. Enid tidak ingin hal tersebut terulang lagi namun fatalnya, film berjudul “Don’t Go in The Church” adalah film berikutnya yang bakal dia periksa.


Enid masih sering terbayang-bayang dengan masa lalunya dimana dia harus kehilangan sang adik, Nina (diperankan oleh Amelie Child-Villiers) ketika mereka berdua bermain-main di hutan. Enid merasa menyesal karena tidak bisa menjaga adiknya dan hal ini menimbulkan rasa duka yang mendalam bagi Enid sendiri maupun untuk kedua orang tuanya.

Film “Don’t Go in The Church” rupanya memperlihatkan adegan yang sangat identik dengan tragedi masa lalunya. Kondisi Enid yang biasanya sanggup melihat adegan sadis dalam film berubah drastis menjadi pekerja sensor yang tidak kuat menerima adegan sadis dalam “Don’t Go in The Church”. Enid yang merasa adegan dalam film tersebut identik dengan kejadian masa lalunya tergerak untuk mencari tahu siapa sutradara dan dimana lokasi shooting film dilakukan.


“Don’t Go in The Church” terlihat jelas merupakan film yang disutradari oleh Frederick North (diperankan oleh Adrian Schiller). Enid mencoba mencari berbagai judul film lain yang disutradarai oleh Frederick North. Dia mencari film di tempat rental dan benar saja bahwa film arahan sutradara Frederick North merupakan film yang tidak dipublikasikan atau disebarluaskan secara bebas sebab polisi akan merazianya. Itulah sebabnya pemilik rental tersebut juga awalnya tidak mengizinkan Enid untuk menyewa kaset film arahan Frederick North yang berjudul “Asunder”.
 
Setelah pulang ke rumah kontrakannya, Enid langsung menyaksikan film berjudul Asunder tersebut dan memperhatikan setiap detail adegan. Diperlihatkan dalam adegan, terdapat aktris wanita Alice Lee (diperankan oleh La Porta) yang beradu akting dengan aktor pria. Fokus Enid bukan ke alur film melainkan melihat Alice Lee memiliki paras seperti adiknya yang telah lama hilang. Dia akhirnya berusaha untuk mencari tahu lebih jauh sosok Alice Lee secara langsung. Tapi sebelum itu dia mengunjungi rumah orang tuanya untuk memperlihatkan cover kaset yang menampilkan wajah Alice Lee.

Enid berusaha meyakinkan orang tuanya bahwa itu adalah adiknya, Nina yang telah lama hilang. Namun orang tua Enid tidak mempercayainya dan sudah merelakan kepergian Nina. Enid yang mendapat penolakan dari orang tuanya tersebut ingin benar-benar membuktikan bahwa Alice Lee adalah adik kandungnya dengan bermaksud membawanya pulang ke rumah.

Langkah berikutnya yang dilakukan Enid adalah mencari informasi mengenai film Frederick North berikutnya. Dia mendatangi rumah produser Doug Smart (diperankan oleh Michael Smiley) yang bekerja sama dengan Frederick North untuk mendapatkan informasi mengenai jadwal shooting untuk sekuel film Asunder. Benar saja, beberapa hari ke depan, proses shooting film sekuel Asunder akan dimulai dengan mengambil lokasi di sebuah hutan. Tujuan Enid hanya ingin bertemu langsung dengan Alice Lee dan membawa dirinya pulang ke rumah.


Kurang lebih, itulah sebagian kecil ulasan ane terkait dalam film Censor 2021. Buat agan dan sista yang ingin menyaksikan filmnya, ane cuma ingin beritahu bahwa film mengandung adegan eksplisit dan disturbing meskipun film Censor dilabeli dengan Unrated. Jadi sedapat mungkin agan dan sista bijak untuk tidak mengajak anak di bawah umur ketika ingin menonton film ini.



Sumber:

Ulasan Pribadi

Sumber Gambar:

Hasil Screenshot





Kaskus Top Kreator 2017/2018



HOT THREAD #78
Diubah oleh theoneta 17-07-2021 18:23
alekhya96
erandy22
d1ntha
d1ntha dan 77 lainnya memberi reputasi
78
56.1K
169
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan