Masih membahas seputar senjata yang dipakai oleh TNI & Polri, setelah kemarin ane sudah membahas senapan serbu, senapan penembak runduk, shotgun, serta pistolyang dipakai oleh TNI & Polri. Pada kesempatan kali ini, ane akan membahas tentang SMG alias "Submachine Gun" atau terjemahan Indonesia-nya adalah pistol mitraliur. Senjata ini banyak digunakan oleh pasukan khusus untuk pertempuran jarak dekat serta operasi pembebasan sandera. SMG memakai peluru kaliber 9 x 19 mm yang umumnya dipakai oleh pistol, kaliber ini juga biasa disebut senagai amunisi standard NATO, disebut juga sebagai "Parabellum".

Keuntungan memakai peluru yang sama dengan pistol antara lain adalah bobotnya yang ringan, selain itu tidak mudah tembus saat mengenai sasaran, sehingga tidak membahayakan sandera. Selain memakai kaliber pistol yang sudah banyak diproduksi, beberapa SMG juga memakai peluru yang tidak lazim, dengan ukuran lebih kecil. Dan berikut ini adalah berbagai jenis SMG yang digunakan oleh TNI & Polri, kita mulai dari SMG buatan Jerman.




Negara Asal: Jerman
Produsen: Heckler & Koch
Kaliber: 9 x 19 mm
Panjang Senjata: 325-805 mm
Panjang Laras: 115-225 mm
Bobot Kosong: 2.0 - 3.4 kg

Jika kita bicara SMG, maka produk buatan Jerman inilah yang paling dikenal. Senjata ini diproduksi sejak tahun 1964 gan sist, dan sampai sekarang masih diproduksi dengan berbagai macam varian. MP adalah akronim dari "Maschinen Pistole".Senjata ini mulai dikenal kehandalannya saat dipakai oleh pasukan SAS (Special Air Service) dari Inggris, dalam "Operasi Nimrod" yang dilaksanakan tahun 1980. Pada operasi tersebut, senjata ini unjuk kebolehan dalam upaya pembebasan sandera di kedutaan besar Iran yang berada di London. Setelah kesuksesannya dalam Operasi Nimrod, MP 5 kemudian diadopsi oleh pasukan SWAT, diikuti oleh pasukan khusus lainnya di berbagai negara.

Peluru pada MP5 ditembakkan dari bolt tertutup, artinya ketika picu senjata ditarik, posisi peluru sudah dikunci dalam jumper. Hal ini meminimalkan goyangan senjata selama proses penembakan, serta menjadikannya lebih akurat. Di Indonesia, SMG ini diguankan oleh semua kesatuan elite di TNI & Polri. Di lingkungan TNI, senjata ini digunakan oleh Kopassus, Kopaska, Taifib, Denjaka serta Paskhas. Sementara di lingkungan Polri, senjata ini digunakan oleh Densus 88. Untuk varian MP5 K digunakan oleh Paspampres, dan sampai saat ini ada 40 negara yang sudah memakai SMG ini. Mungkin MP5 adalah salah satu senjata yang punya varian paling banyak di dunia, saat ini ada 100 varian berbeda dari MP5. Berikut ini beberapa varian yang terkenal dari MP5:






Negara Asal: Israel
Produsen: Israel Military Industries
Kaliber: 9 x 19 mm
Panjang Senjata: 470 mm
Panjang Laras: 260 mm
Bobot Kosong: 3.5 kg

Pada postingan sebelumnya tentang pembahasan pistol milik TNI & Polri, ada kaskuser yang bertanya begini "gak ada senjata buatan Israel yang dipakai TNI & Polri gan ?". Dan jawabannya ada di thread ini, sebenarnya bukan cuma SMG, senjata sniper buatan Israel pun juga dipakai oleh TNI. Namun, nama Israel begitu sensitif jika dibahas, jadi jarang terekspos. Bahkan di thread ane yang membahas senjata Israel, ada kaskuser yang langsung naik tensinya ketika berkomentar masalah Israel, dan langsung membawa nama zionis, iluminati serta dajal. Sebenarnya pada thread tersebut, ane hanya ingin membahas produk senjata mereka, tanpa membawa masalah agama dan kepercayaan. Suka atau tidak, produk Negeri Yahudi tersebut nyatanya juga digunakan Indonesia.

Balik lagi ke pembahasan UZI gan sist, senjata ini diberi nama sesuai nama perancangnya, yakni Uziel Gal. Mulai dikembangkan sejak tahun 1940-an, protype senjata ini mulai diperkenalkan tahun 1950. Dan pada tahun 1954, UZI mulai resmi dipakai oleh pasukan Israel. Ukurannya yang pendek, membuat UZI cocok digunakan oleh awak tank, kru artileri dan pasukan garis depan untuk pertempuran jarak dekat.

Uzi memakai sistem kerja blow back, artinya energi hentakan ke belakang saat menembak digunakan untuk menggerakkan mekanismenya. Uzi menggunakan mekanisme bolt terbuka (open bolt), artinya sebelum picu ditekan, posisi peluru belum berada di dalam jumper. Kelebihan mekanisme open bolt adalah lebih sederhana (ringkas). Selain itu, ketika senjata menembakkan peluru dalam jumlah banyak dan membuat laras menjadi panas, tidak ada kemungkinan peluru meledak sendiri karena panas. Kekurangannya adalah saat penembakan ada goyangan akibat mekanisme senjata yang bergerak, akibatnya akurasi menjadi turun.





Varian awal Uzi memakai popor yang dilapisi kayu, pada perkembangannya, Uzi kemudian memakai popor lipat tanpa material kayu. Sama seperti MP5, Uzi juga punya beberapa varian yang berbeda. Ada varian Mini Uzi yang lebih kecil, Micro Uzi yang lebih kecil lagi, serta Uzi Pistol dengan mekanisme semiotomatis. Dan pada tahun 2010, diluncurkan varian yang bernama UZI Pro.

Ciri khas dari Uzi adalah desain gagang pistol yang sekaligus berfungsi sebagai rumah magazen. Hal ini membuat desain senjata yang kompak dan ergonomis. Untuk urusan perawatan juga cenderung mudah, misalnya laras, bagian laras Uzi bisa dilepas dengan membuka drat yang mengunci laras di bagian depan receiver. Di Indonesia, satuan elite yang terlihat memakai Uzi adalah Taipur dari Kostrad dan Taifib dari Marinir.




Negara Asal: Korea Selatan
Produsen: Daewoo Telecom
Kaliber: 9 x 19 mm
Panjang Senjata: 610-790 mm
Panjang Laras: 260 mm
Bobot Kosong: 4 kg

Hubungan antara Indonesia dan Korsel di bidang industri senjata ternyata cukup erat, pasalnya TNI juga memakai produk mereka. Produk SMG tersebut bernama Daewoo K7, SMG ini dikembagkan pertama kali pada tahun 1998 sampai tahun 2000, dan pada tahun 2001 mulai digunakan oleh tentara Korsel. SMG ini memakai popor tarik, serta sudah dibekali peredam suara built in (bawaan pabrik). Karena memakai peredam suara, Daewoo K7 lebih cocok memakai amunisi 9 mm subsonic.

Daewoo K7 memakai magazen berbentuk lurus, yang bisa menampung 30 butir peluru. SMG ini juga kompatibel dengan magazen Uzi, yang bisa menampung hingga 32 butir peluru. Salah satu kelemahan SMG ini adalah tidak tahan penembakan otomatis secara terus-menerus, tembakan terus-menerus berkepanjangan, berpotensi merusak peredam suara tersebut. Selain Korea Selatan, pengguna terbesar Daewoo K7 adalah Indonesia.

Daewoo K7 datang pada era Alm. Brigjen Koesmayadi, yang menjabat sebagai Wakil Aslog TNI AD. Pilihan mendatangkan K7 karena harganya yang lebih murah dibandingkan HK MP5 SD, yang sama-sama dilengkapi peredam suara bawaan pabrik. Poin plus lainnya adalah magazen 9 mm milik Pindad PM-1 yang dipakai oleh Polisi Hutan juga kompatibel dengan K7. Saat ini Daeweoo K7 digunakan oleh Kopassus, Raider, Kostrad, Taifib Marinir TNI AL, Kopaska TNI AL, sampai Paspampres.




Negara Asal: Swiss
Produsen: Brügger & Thomet
Kaliber: 9 x 19 mm
Panjang Senjata: 303-523 mm
Panjang Laras: 130 mm
Bobot Kosong: 1.4 kg

Varian senjata ini awalnya dibuat oleh perusahaan Steyr asal Austria tahun 1989, senjata tersebut bernama Steyr TMP (Taktische Maschinen Pistole). Pada tahun 2001, desain senjata ini dijual kepada Brügger & Thomet. Kemudian perusahaan asal Swiss ini memperkenalkan SMG baru bernama MP9, SMG ini memakai mekanisme bolt tertutup seperti keluarga MP5, membuatnya bisa menembak secara akurat.

MP9 mengusung desain yang sangat ringkas, ukurannya tidak lebih lebar dibandingkan sehelai kertas A4. Dipegang sebagai pistol pun tidak terlalu besar, sementara jika disebut sebagai SMG juga jelas tidak salah. Dengan ukuran yang kompak, MP9 masih bisa disembunyikan di balik jaket. Layaknya senjata di era modern, MP9 juga sudah dibekali picatinny rail, untuk memasang beragam jenis aksesoris tambahan. Selain itu, senjata ini memiliki popor yang bisa dilipat, serta bisa dipasangi silencer (peredam suara) untuk misi yang membutuhkan kesenyapan. Di Indonesia, senjata ini dipakai Kopassus, Kopaska, Taifib hingga Paspampres.




Negara Asal: Swiss & Jerman
Produsen: SIG Sauer
Kaliber: 9 x 19 mm
Panjang Senjata: 610 mm
Panjang Laras: 114-203 mm
Bobot Kosong: 2.7 kg

SMG ini termasuk barang baru, karena desainnya selesai dirancang pada tahun 2013, dan resmi dirilis ke publik pada tahun 2015. Bekerja dengan pola gas operated, MPX disebut sebagai SMG pertama yang mengusung fitur sistem piston, fully closed dan rotating bolt. Menurut pihak pabrikan, fitur tersebut digunakan untuk menjamin keselamatan sang penembak, dan meningkatkan kinerja senjata. Untuk meningkatkan presisi saat penembakan, efek hentakan saat peluru dilepaskan diperkecil dengan teknologi short stroke push rod gas system.

Sebagai senjata modular, komponen pada laras MPX dapat diganti sesuai kebutuhan. Dan menyadari popularitas senapan serbu M16 dan M4 carbine masih banyak dipakai di kalangan militer, maka SIG merancang desain style control pada area picu mengikuti jejak M16. SIG MPX juga sudah kompatibel dengan picatinny rail, untuk keperluan memasang beragam akseoris senjata. Selain itu laras MPX juga bisa dipasangi peredam suara untuk misi yang memerlukan kesenyapan. Ada dua pilihan popor yang bisa ditawarkan, yakni collapsible stock (model tarik) dan side folding stock (model lipat). Di Indonesia, senjata rancangan perusahaan asal Jerman dan Swiss ini dipakai oleh Denjaka TNI AL dan Densus 88 Polri.




Negara Asal: Cekoslovakia
Produsen: Česká zbrojovka Uherský Brod, Zastava Arms
Kaliber: 9 x 19 mm
Panjang Senjata: 517 mm
Panjang Laras: 115 mm
Bobot Kosong: 1.28 kg

Sa (Samoval) Vz (Vzor) (pistol mitraliur/SMG) 61 Skorpion, adalah perpanduan antara SMG dengan pistol otomatis. Pihak pabrikan merancang Scorpion sebagai pengganti pistol, dengan kemampuan membawa magazen plus layout SMG, menjadikannya istimewa. Karena itu senjata ini dipilih sebagai senjata satuan lintas udara dan pasukan khusus Ceko. SMG ini memakai popor lipat model tabung kawat, yang bisa dilipat ke arah depan. Scorpion mulai dirancang pada tahun 1959 oleh Miroslav Rybář, dan resmi digunakan pada tahun 1961. Dalam rentang tahun 1961-1979, Scorpion diproduksi sebanyak 200.000 unit dalam berbagai varian, SMG ini cukup kenyang pengalaman perang, seperti dalam perang Vietnam dan perang Bosnia.

Dengan bentuk kecil dan memakai mekanisme delayed blowback, butuh waktu singkat bagi bolt untuk kembali ke depan, hal ini membuat kecepatan tembaknya menjadi tinggi. Karena laras senjata ini pendek dan tipis, kecepatan tembak tinggi tersebut justru membuat laras lebih cepat panas. Untuk mengatasi masalah tersebut, pihak pabrikan kemudian merancang sear dan delayed lever/plunger. Artinya saat bolt sampai ke belakang, sear akan ‘mematuk’ bolt, menghentikannya sementara sampai kuncian sear diungkit oleh tuas plunger. Dengan terhambatnya bolt kembali ke depan secara otomatis, akan mengurangi kecepatan tembak Scorpion.

Scorpion juga di desain dengan model yang berbeda dari senjata kebanyakan. Di mana posisi pengokang ditempatkan di sisi kiri dan kanan receiver, sementara lubang tempat keluarnya peluru ada di sisi atas. SMG ini dulu jadi pegangan Satuan 90 Bravo Paskhas, modelnya yang ringkas, cocok digunakan untuk misi penerjunan, misi pertempuran jarak dekat, serta anti teror. Selain Paskhas, ada nama Kopassus, Taifib Marinir, serta Kopaska. Bahkan, Brimob dulu sempat menjadikannya sebagai senjata standard. Saat ini senjata ini sudah jarang digunakan oleh satuan TNI maupun Polri yang ane sebutkan tersebut, posisinya sudah digantikan oleh MP5.




Negara Asal: Ceko
Produsen: Česká zbrojovka Uherský Brod
Kaliber: 9 x 19 mm
Panjang Senjata: 670 mm
Panjang Laras: 196 mm
Bobot Kosong: 2 kg

Varian ini adalah pengembangan dari SMG Sa Vz 61 Scorpion, Evo 3 merupakan generasi ketiga yang dikembangkan dari basis SMG Sa Vz 61. Ada dua varian dari SMG Evo 3, yang pertama adalah Evo 3 A1 dan yang kedua adalah Evo 3 S1. Pada varian Scorpion Evo 3 A1 ditawarkan pilihan fire switch, memberikan opsi bagi penembak untuk menggunakan moda safe, semi automatic, tembakkan tiga putaran, dan tembakkan penuh (full automatic fire). Kemudian pada varian Scorpion Evo 3 S1 hanya ditawarkan opsi safe dan semi automatic fire. Varian S1 umumnya ditawarkan untuk pihak Kepolisian.

Kedua varian Evo 3 ini dilengkapi picatinny rail, mulai dari bawah, atas, kiri dan kanan. Membuatnya bisa dipasangi berbagai jenis aksesoris senjata. Pada varian Evo 3 juga dilengkapi popot lipat, uniknya pada bagian belakang popor dapat dipendekkan atau dipanjangkan sesuai kebutuhan. Pada ujung laras juga terdapat ulir yang bisa dipasangi peredam suara. Yang unik dari desain Evo 3 adalah pemakaian magazen model transparan dari bahan polymer, menjadikan penembak dapat memantau langsung sisa amunisi yang tersedia dalam magazen. Varian Evo 3 A1 saat ini digunakan oleh Taipur dari Kostrad.




Negara Asal: Jerman
Produsen: Heckler & Koch
Kaliber: 4.6 x 30 mm
Panjang Senjata: 415 - 638 mm
Panjang Laras: 180 mm
Bobot Kosong: 1.9 kg

Pada 7 senjata sebelumnya menggunakan peluru yang umum digunakan, yakni 9 x 19 mm, dari dua daftar senjata terakhir kali ini akan mengguanakan peluru yang tak lazim. MP7 termasuk jenis senjata PDW (Personal Defense Weapon), senjata ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan di era modern. Dengan semakin luasnya pemakaian rompi anti peluru, senjata seperti MP5 yang memakai kaliber 9 x 19 mm dapat ditahan oleh sebagian rompi anti peluru. Peluru 4.6 x 30 mm yang tak lazim ini memiliki bentuk runcing, diameter kecil serta kecepatan tinggi saat ditembakkan. Termasuk jenis peluru armor piercing, yang sangat efektif untuk menembus rompi anti peluru.

Mekanisme kerja MP7 mengusung sistem operasi gas dengan rotating bolt. Artinya gas hasil penembakan akan mendorong push rod, yang kemudian mendorong pegas dibelakangnya untuk memindahkan bolt carrier dan memasukkan peluru. MP7 dilengkapi picatinny rail pada bagian atas serta samping kiri/kanan receiver. Dengan adanya picatinny rail ini, bisa membuat MP7 dipasangi beragam aksesoris senjata. Pada bagian ujung laras juga tersedia ulir, yang membuat MP7 bisa dipasangi peredam suara (silencer). Selain itu, SMG MP7 juga dilengkapi dengan popor tarik. Di Indonesia, MP7 pertama kali terlihat dalam acara pameran alutsista TNI AD tahun 2012 di Lapangan Monas. Senjata ini dipakai oleh Kopassus serta Paspampres, saat ini sudah ada 20 negara yang memakai MP7.




Negara Asal: Belgia
Produsen: FN (Fabrique Nationale) Herstal
Kaliber: 5.7 x 28 mm
Panjang Senjata: 505 mm
Panjang Laras: 264 mm
Bobot Kosong: 2.6 kg

Senjata dengan bentuk futuristik yang dibuat oleh FN Herstal asal Belgia ini rupanya juga dipakai oleh pasukan elite di Indonesia, secara terbatas P90 dipakai oleh Kopaska dan Kopassus. P90 mengusung desain yang unik, yakni posisi magazen yang sejajar dengan posisi senjata. Magazen P90 di desain transparan, dan mampu memuat 50 butir peluru.

Sama seperti MP7, P90 juga di desain khusus untuk menghadapi tuntutan perkembangan zaman, di mana beberapa rompi anti peluru tidak bisa ditembus oleh amunisi 9 x 19 mm. Amunisi yang digunakan P90 juga unik, yakni 5.7 x 28 mm, yang sengaja dibuat khusus untuk senjata ini. Dengan amunisi jenis armor piercing, peluru P90 punya kemampuan untuk menembus rompi anti peluru lawan.