Siapa yang tidak mengenal keduanya!! Presiden Indonesia yang pertama dan kedua, punya jasa yang besar memajukan bangsa walau bukanlah pemimpin yang sempurna.

Kita tidak membahas tentang peralihan kekuasaan diantara keduanya, karena intrik politik, propaganda hingga dianggap kudeta merangkak bukan hal yang ingin dibahas di thread ini.



Kita bicarakan saja tentang kedua pemimpin yang sudah tiada dan memberikan kesan kepemimpinan yang membekas di hati banyak masyarakat.

Kita mulai dulu dari Soekarno, sosoknya sangat dikagumi banyak orang karena pidatonya dapat membakar jiwa-jiwa masyarakat yang ingin merdeka dari kolonialisme.



Sebagai proklamator atas kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, membuat nama Soekarno sangat disegani baik lawan maupun kawan. Beliau yang mencetuskan konsep Pancasila, dengan butir-butirnya terdapat di piagam Jakarta. Hal itu menjadi dasar negara kita hingga saat ini, tak ada yang berani untuk merevisi dan merubahnya pancasila tetap berdiri hingga sekarang.

Kebijakannya memang dinilai sangat berani, namun banyak hal yang dikorbankan karena Soekarno sangat benci dengan imperialisme barat. Jadi yang berbau-bau barat, dizamannya akan tersingkirkan. Orang barat dimata Soekarno adalah sejajar bahkan dianggap kasta kelas dua, jadi jangan heran dari budaya hingga musik yang berbau barat hampir sirna.



Tapi disaat Indonesia masih berbenah, manuver politik Soekarno tidak disukai oleh teman-temannya sendiri, hingga Hatta pun memilih mundur karena tak sejalan. Dengan terbitnya nasakom yang ingin menyatukan Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme, serta demokrasi terpimpin membuat kekuasaan di tangan Presiden. Nasakom pun disejajarkan dengan UUD 1945, namun saat itu rakyat masih belajar tentang politik mereka masih proses mencintai negaranya.

Terkadang kemerdekaan tidak dapat memuaskan banyak pihak, maka dimasa Soekarno timbul pemberontakan untuk lepas dari kedaulatan RI seperti pemberontakan Madiun (1948), pemberontakan PERMESTA di Manado (1958-1961), pemberontakan DI/TII di Aceh (1953), pemberontakan PRRI di Padang (1958), Pemberontakan Republik Maluku Selatan (1950), dan lain-lain.



Ekonomi dimasa Soekarno memang cukup sulit, peralihan dari zaman peperangan dan kedamaian tentu banyak orang miskin dan susah. Terlebih di masa pendudukan Jepang banyak rakyat yang kerja paksa, dan Soekarno menjadi salah satu pionner yang membangkitkan semangat rakyat untuk menjadi Romusha.

Bisa dibilang masa Soekarno sistem negara carut-marut, karena banyak kepentingan antara kaum intelektual borjuis, militer, PKI, parpol keagamaan dan kelompok nasionalis lainnya. Hingga menimbulkan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang tak terkendali. Hal ini pun tertuang dalam tulisan intelektual muda dimasanya yaitu Soe Hok Gie.





Lalu selanjutnya dengan Soeharto, 1967 tongkat estafet kepemimpinan jatuh ke tangannya dengan banyaknya peristiwa berdarah. Langkahnya menghabisi PKI pun banyak menjadi pro dan kontra hingga saat ini.

Sebelum lanjut ke pemimpinannya setelah menjadi Presiden, kita lihat dulu jasanya ketika di tangannya Irian barat menjadi bagian dari Indonesia, sesuatu hal yang mustahil sebelumnya karena dahulu lewat jalur diplomatik dari tahun 1950 sampai 1961 hasilnya tetap saja nihil. Apa yang dilakukan smiling Jendral? Waktu itu dilakukan dengan cara militer dan membentuk Komando Madala yang dipimpin langsung Soeharto. Hasilnya pada 1 Mei 1963 Irian Barat menjadi bagian Indonesia dengan namanya Irian Jaya.



Konsep yang ditawarkan Suharto bisa dibilang cukup membumi, walau kepada lawan politik kebijajkannya bisa dibilang lebih tajam dari pisau, siapa yang mengkritik maka bisa hilang tak berbekas. Namun ia sukses menawarkan konsep Trilogi Pembangunan, konsep ini menjadikan negara swasembada beras di tahun 1984.

Selanjutnya yang jarang diketahui orang bahwa program Pembangunan Sekolah Dasar Instruksi Presiden (SD INPRES), menjadikan dasar program lanjutan wajib belajar 6 tahun dari tahun 70an. Hal ini membuat Soeharto diberikan penghargaan Avicienna dari UNESCO pada tanggal 19 Juni 1993.



Cara meredam kekacauan yang timbul di masyarakat saat itu cara Soeharto cukup unik, yaitu mengaktifkan Petrus yaitu "penembak misterius" maka bila ada provokator, mereka yang menyebar berita hoax, melakukan tindakan yang mengancam masyarakat maka akan mati di esok hari dengan mayatnya ditemukan di pinggir-pinggir jalan.

Walau menebar ketakutan, ini dilakukan agar tidak ada teror bom yang sering terjadi di masa orde baru seperti bom 1976 di Masjid Nurul Iman Padang, 1978 Masjid Istiqlal, Jakarta, diteror bom, 4 Oktober 1984 Bank BCA di Pecenongan, Jakarta Pusat, diledakkan, akibat petisi 50 nama-nama besar seperti AM Fatwa, Letnan Jenderal (Purnawirawan) HR Dharsono, mantan Menteri Perindustrian HM Sanusi pun terseret pada aksi itu. 21 Januari 1985 candi Borobudur di bom, hal ini erat kaitannya dengan kasus Tanjung Priok.1991 gerilyawan Fretilin, Kay Ralla Xanana Gusmao, meledakkan bom di Demak, Jawa Tengah.



Jadi kalau ada yang bilang, orde baru itu tidak ada tuh yang namanya teror bom!! Itu hoax ya gan, mungkin mereka tidak tahu bahwa semua negara yang banyak kepentingan politik, akan selalu saja ada teror di dalamnya.

Petrus adalah cara yang tidak biasa namun efektif membungkam mereka yang membuat kestabilan negara porak poranda. Ekonomi rakyat bisa dibilang stabil di pertengahan kekuasaan, tapi hutang negara menggila.



Dimasa Soeharto ini walau banyak pembangunan yang dilakukan tetapi inflasi, utang luar negeri, dan ketimpangan kesejahteraan masyarakat menjadi bukti pemerintahannya tak akan berjalan lama. KKN masih ada namun terpusat pada kekuasaan di partainya saja, hingga akhirnya terbukti krisis moneter di tahun 1998 yang mengakhiri 32 tahun kekuasaan Soeharto.

Dari kedua pemimpin ini, mungkin kamu ada yang merasakan sepak terjang dua Presiden yang kita banggakan ini, menurutmu siapakah yang terbaik?







Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik, klik, klik, klik
Pic : google