Adapun daftar sembilan bahan pokok sesuai dengan Keputusan Menteri Industri Dan Perdagangan no. 115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998 yaitu: 
1. Beras atau penggantinya yang mengandung karbohidrat. 
2. Gula pasir
3. Garam
4. Telur ayam
5. Daging (sapi dan ayam)
6. Sayur mayur dan buah-buahan
7. Minyak goreng, mentega dan margarin.
8. Susu
9. Minyak tanah atau gas elpiji, akan tetapi saat ini minyak tanah sudah sangat langka akibat diproduksi dalam jumlah sangat terbatas sehingga sebagai alternatif digunakanlah gas yang konon lebih hemat dan ramah lingkungan. 

Saya sendiri berjumpa kata sembako sudah dari tadi pagi Ketika sedang duduk manis di teras rumah dan untuk sementara tidak ditemani kopi seperti biasanya, karena sebagai muslim tentu saja saya sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kata sembako yang saya lihat tepatnya melalui grup WhatsApp, yang kebetulan saya diundang untuk bergabung di dalamnya. 

Pada awalnya saya kurang tertarik untuk bergabung dengan grup WhatsApp ini, akan tetapi ada redaksi yang sangat menarik perhatian saya. Kurang lebih seperti inilah bunyinya: 
- "ingin belanja sembako tapi malas ke pasar?"
- "berat dan repot membawa belanjaan karena banyak?"
- "tidak punya waktu karena terlalu sibuk?"
- "mau ke pasar tapi terlalu jauh belum lagi jalanan macet?"
- "terbayang bagaimana kondisi di pasar,  khususnya pasar tradisional?" 
- "sampai di pasar, apa sudah aman dari virus covid 19?"
-  "dari rumah niatnya mau beli sepeda, sesampainya di pasar,
eh yang dibeli malah  helikopter?!"



Saya melanjutkan membaca lagi. 
- "Kami siap membantu anda untuk memenuhi kebutuhan (sembako) harian, mingguan hingga bulanan".
- "Belanjaan akan lebih segar dan terjamin kualitasnya karena dibeli langsung di pasar rakyat atau pasar tradisional". 
- "Insya Allah, harga yang kami berikan lebih murah dan pesanan dapat sedikit lebih banyak (silahkan coba bandingkan harga)"
- "Kami berusaha untuk tetap amanah dan selalu menjaga kepuasan serta kepercayaan pelanggan".
- "Dan kami beri ongkos kirim gratis!"



Selesai membaca percakapan di grup WA tersebut, kemudian saya mulai melihat gambar-gambar atau foto-foto yang ada. Mulai dari logo, aktivitas belanja, hingga kemasan dari Sembako Online Medina ini. Berikut beberapa penampakannya:

 







Butuh waktu beberapa saat untuk merenung sejenak, dan pada akhirnya saya memutuskan untuk saat ini jika ingin berbelanja ke pasar khususnya pasar tradisional, saya menyerahkannya kepada mereka Sembako Online Medina. Karena Sembako Online Medina tidak hanya terpaku pada sembillan bahan pokok saja, akan tetapi juga barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Dan menurut hemat saya, selain mendapat kemudahan, secara tidak langsung kita juga ikut serta dalam mendukung kemajuan UMKM. Dan besar harapan saya, kita diberi keberkahan, baik berkah untuk UMKM dan juga berkah untuk semua. 





Sumber referensi dan gambar : 
Grup WA Sembako Online Medina