mbsusAvatar border
TS
mbsus
Berwisata Dekat Rumah Saja, Murah Meriah!
Tagrinov BBP2TP (dokumen pribadi)




Pandemi Covid-19 telah mengubah wajah pariwisata, dari yang tadinya meriah menjadi merana. Namun belakangan, destinasi wisata telah beradaptasi dengan kenormalan baru, yakni dengan penerapan protokol kesehatan. Di antaranya: pembatasan jumlah pengunjung, penyediaan fasilitas cuci tangan, mengatur jaga jarak antar pengunjung, kewajiban penggunaan masker bagi pengunjung, dan seterusnya.

Bagi banyak orang, wisata bisa bermakna melepaskan penat dari rutinitas, menyalurkan naluri berpetualang, mendapatkan pemandangan dan pengalaman baru yang menyenangkan, dan sekedar refreshingmelepaskan kejenuhan dari aktivitas sehari-hari.

Demi memperoleh tujuan-tujuan tersebut, terkadang lokasi atau tempat di sekitar rumah dapat menjadi solusi.

Di Kota Bogor jika melewati Jalan Tentara Pelajar akan melihat sederetan pohon buah manggis, pohon pala, dan aneka pohon yang masih rimbun. Ya, sebagai besar lahan itu dimiliki oleh Kementerian Pertanian yang masih asri dan sejuk di tengah kota.

Salah satu destinasi yang dekat rumah Ane adalah Taman Agroinovasi (Tagrinov) milik Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Kementan.

Kita lihat apa saja yang ada di dalamnya.

Quote:



      Tanaman Duren (dokumen pribadi)
Quote:


Tanaman Hidroponik (dokumen pribadi)


Quote:


Terapi ikan Garra Rufa (dokumen pribadi)


Quote:



Kebun Kol, di sampingnya adalah taman kelinci (dokumen pribadi)


Bagusnya, tempat wisata ini belum banyak dikenal, sehingga masih sepi pengunjung. Menurut pengamatan Ane, waktu akhir pekan jumlah pengunjung tidak lebih dari 10 orang untuk tempat yang cukup luas ini. Udaranya masih sangat menyegarkan karena berada di lingkungan pepohonan. Tempat cuci tangan pun tersedia dengan cukup.

Quote:


Jadi, dalam masa pandemi sekarang ini, Taman Agroinovasi (Tagrinov) milik BBP2TP Ane sasar sebagai salah satu destinasi wisata dekat rumah yang murah meriah namun tujuan wisata tercapai. Selain itu, secara otomatis tempat itu telah menjalankan protokol kesehatan: jumlah pengunjung, jaga jarak, fasilitas cuci tangan, dan penggunaan masker bagi pengunjung.

Setelah puas memandang tanaman dan hewan yang ada serta memperoleh penyegaran kembali, sebelum pulang Ane jalan kaki ke belakang menuju sebuah perkampungan. Di dalam gang perkampungan itu terdapat penjual Mi Ayam dan Ane akan membungkusnya. Sesuai protokol kesehatan sebaiknya dibungkus, bukan makan di tempat.

Makanan enak tersebut Ane tebus dengan harga Rp. 8.000 saja. Kata yang jual, harganya menjadi Rp 5.000 saat hari Jumat dengan porsi yang sama.
Mi Ayam di gang perkampungan belakang (dokumen pribadi)


Sekian ulasan Ane, semoga bermanfaat.
Diubah oleh mbsus 03-12-2020 07:07
ushirota
ushirota memberi reputasi
1
534
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan