Pandemi covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini, membuat ane kelimpungan dalam menjalani hari-hari. Ane yang biasanya bekerja di pabrik dengan gaji teratur setiap bulan yang lumayan, kini harus menjalani kerja beberapa minggu saja setiap bulan. Otomatis gaji pun berkurang.

Nah, selama libur di rumah makin hari kejenuhan makin terasa. Ane yang mempunyai hobi traveling pun geraknya menjadi terbatas karena isi dompet menipis. Berhubung kegemaran olah raga ane adalah gowes, akhirnya untuk mengurangi kepenatan ane memilih gowes sambil traveling gratis. Apalagi rumah ane yang berada di lereng gunung Lawu menjadikan jalanan menuju ke sana sebagai rute. Nikmat, kan, Agan Sista?



Saat gowes, ane memilih sepeda gunungsebagai sarana traveling gratis. Tujuan ane sih, menjaga kebugaran tubuh iya, menikmati keindahan alam juga iya. Traveling tipis-tipis bin gratis ala ane untuk mengurangi kejenuhan.

Rute kawasan sekitar gunung Lawu bisa ditempuh dari beberapa jalur. Kalo ane yang tinggal di Karanganyar, terkadang ane memilih rute melewati pedesaan di daerah Mojogedang, Karangpandan, dan Matesih, tinggal pilih aja salah satu. Rute-rute pedesaan itu pemandangan alam khas pegunungannya tak jauh beda, GanSist. Dari hamparan persawahan, hutan pinus, karet, jati, perkebunan teh, taman dan tempat singgah gratis untuk rehat sebentar seperti Astana Mangadeg. Ane pernah istirahat melepas lelah di halaman depan tempat itu. GanSist juga bisa, lho, mampir ke pasar Matesih untuk membeli durian dari petaninya langsung dengan harga miring. Dengan catatan jika gowes pas musim durian.


Saat gowes, ane seringnya sih bersama teman atau tetangga dekat yang mempunyai hobi sama. Karena, bagi ane rame-rame itu menyenangkan. Iya, gak, GanSist? Rame-rame melakukan kegiatan untuk kebugaran tubuh dan rame-rame traveling gratis.



Selama pandemi covid-19 bersepeda menjadi olahraga yang digandrungi masyarakat. Ane salah satunya, meskipun gowes telah lama ane menyukainya. Bersepeda ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, animo anak-anak pun lebih bersemangat.



Saat ini ane menggunakan sepeda gunung merk Polygon yang harganya sekitar 2 jutaan. Menurut ane body atau desain sepeda ini sederhana tetapi elegan. Rangkanya begitu ringan, tetapi jangan salah, GanSist, meskipun ringan tetap kokoh dan kuat, kok. Selama memakainya ane baru sekali saja mengganti sparepart sepedaini, yaitu ban dalam yang telah bocor di beberapa bagian. Kalo baru bocor satu kali sih cukup tambal aja. Tenang, GanSist untuk onderdil lainnya mudah sekali didapatkan di toko sparepart sepeda atau di bengkel sepeda ontel. Pemilik bengkel biasanya juga menyediakan.

Tak hanya diri sendiri yang harus dirawat, GanSist. Sepeda gunung pun perlu perawatan. Biasanya sehabis dipakai gowes, ane langsung cuci begitu sampai di rumah. Kalo pun tidak dipakai, tetap ane rawat sekedar mengelap saja agar terhindar dari debu dan tetap kinclong.

Saat gowes, komunitas sepeda ane hanya teman-teman dan tetangga. Meskipun begitu tetap asyik, kok. Toh, biasanya kalau pas gowes juga ketemu komunitas lain di jalan. Seru dan menyenangkan gowes sambil traveling gratis.

Cukup sekian thread ane kali ini. Semoga bermanfaat, GanSist.



Sumber: Opini pribadi
Pict: Dokpri