de.payensAvatar border
TS
de.payens
Janda Cantik Tewas Dihabisi Pakai Kerambit, Berawal dari Ajakan Kencan via Michat
Minggu, 14 Februari 2021 08:19



Janda Cantik Tewas Dihabisi Pakai Kerambit, Berawal dari Ajakan Kencan via Michat - Korban pembunuhan Dwi Farica Lestari (kiri). Polisi berhasil menangkap pelaku yang diketahui beridentitas Wahyu Dwi Setyawan yang berusia (24) tahun (kanan).

BANGKAPOS.COM - Misteri tewasnya janda cantik sekitar sebulan lalu akhirnya terungkap.

Barawal dari ajakan kencan via michat, janda cantik bernama Dwi Falica Lestari itu kemudian ditemukan tewas tak berbusana.

Dia dihabisi pelaku, Wahyu Dwi Setyawan (24) menggunakan senjata kerambit.

Kasus pembunuhan sadis di homestay Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali ini akhirnya terungkap sekitar sebulan setelah ditemukannya jasad janda cantik tersebut..

Polisi berhasil menangkap pelaku yang diketahui beridentitas Wahyu Dwi Setyawan yang berusia (24) tahun.

Wahyu berhasil ditangkap pihak Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Selatan di wilayah Dusun Krajan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada hari Jumat (12/2/2021) sekitar pukul 20.00 wita.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun-Bali.com, bahwa pelaku ditangkap di kampung halamannya.

Sebelumnya, pelaku diketahui tinggal di Jalan Pulau Kawe, Denpasar, Bali.


"Ia ditangkap di kampung halamannya setelah mendapat informasi dari masyarakat. Ternyata pelaku bersembunyi di sana (Jember)," ujar sumber di kepolisian, Sabtu (13/2/2021).

Tim Gabungan Polda Bali, Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Selatan berhasil mengamankan terduga pelaku pembunuhan di salah satu Homestay Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Jumat 13 Februari 2021

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan berparas cantik asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, Dwi Farica Lestari (24), ditemukan tewas mengenaskan dalam keadaan tanpa busana dan berlumuran darah di lantai dua Thailia Homestay, Denpasar, Bali, pada Sabtu (16/1/2021) dini hari lalu.

Polisi menduga, Dwi Farica Lestari tersebut korban pembunuhan.

Sebab, pada tubuh korban ditemukan banyak luka.

Usai kejadian tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa lima orang saksi.

Setelah hampir sebulan lamanya memburu pelaku, polisi pun berhasil menangkapnya di kampung halamannya di Jawa Timur.

Dalam keterangan pelaku saat diinterogasi, pelaku nekat menghabisi nyawa korban dengan menggunakan senjata kerambit yang dibawanya dan disembunyikan di dalam saku celana pendek pelaku.

Setelah menghabisi nyawa korban, diketahui pelaku melarikan diri ke kampung halamannya dan membawa barang-barang berharga milik korban di TKP.

"Usai menghabisi nyawa korban, pelaku ini kabur ke kampung halamannya dan membawa barang berharga korban," lanjut sumber kepolisian.

Berawal dari ajakan kencan via Michat

Lanjutnya, kasus ini berawal dari pesan singkat yang ada di aplikasi MiChat.

Pelaku dan korban bertemu hingga berakhir dengan peristiwa berdarah.

Menurut pelaku, sebelumnya ingin mencari wanita penghibur di aplikasi tersebut.

Saat dicari dan di pilih-pilih oleh pelaku, Wahyu Dwi Setyawan (23) akhirnya menemukan wanita bernama Dwi Farica Lestari (23) yang tidak lain merupakan korban.

"Berawal dari pesan singkat di media sosial, pelaku menghubungi korban untuk diajak kencan," jelas sumber kepolisian.

Saat merespon ajakan pelaku, korban yang berasal dari Kecamatan Pusaka Jaya, Subang, Jawa Barat dan baru diketahui baru tinggal di Bali 2 atau 3 hari sebelum tragedi pembunuhan terjadi.

Korban yang sebelumnya tinggal bersama temannya di lokasi itu juga, mengiyakan ajakan pelaku dan menerima bookingan dari Wahyu Dwi Setyawan asal Jember, Jawa Timur.

Namun, korban dikatakan baru bisa melayani pelaku pada Sabtu dini hari. Dan diduga sebelum berkencan dengan pelaku korban juga sempat melayani pelanggan lainnya.


"Pelaku terima bookingan pas Sabtu dini hari oleh korban," terang sumber.

Usai menerima pesan singkat dari korban, pelaku dikatakan sempat datang mencari lokasi korban.

Ia diketahui sempat menunggu di dekat toko depan gang homestay Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar yang saat itu kondisi cuaca sedang hujan deras.

Berdasarkan pantauan Tribun Bali lokasi homestay memang masuk gang, yang muat satu mobil saja.

Lebih lanjut, pelaku yang terekam CCTV homestay datang dengan atribut lengkap alias masih memakai helm dan masker.

Adapun alasan tersebut dilakukan pelaku, agar tidak ke tahuan anak dan istrinya di rumah.

"Seperti sudah direncanakan. Alasan dia, biar gak ketahuan sama anak dan istrinya," beber sumber kepolisian, Sabtu 13 Februari 2021.

Sementara itu, mengenai kasus pembunuhan ini rencananya pihak kepolisian akan merilis kasus ini di Polda Bali dalam waktu dekat ini.

Detik-detik penemuan jasad Dwi Farica Lestari

Dianty (22), rekan korban mengatakan, sebelum kejadian ia sempat mendengar suara gaduh dari kamar korban sekitar pukul 01.20 Wita.

Kata Dianty, Dwi Farica Lestari sempat makan di kamarnya dan beberapa kali keluar masuk kamar. Kemudian, sambung Dianty, sekitar pukul 01.40 Wita, ia pun tertidur.

Namun, beberapa saat ia mendengar suara teriakan dan berisik suara kaki dari kamar Dwi Farica Lestari. Karena khawatir, ia pun kemudian menghubungi korban melalui pesan singkat WhatsApp. Tak hanya itu, Dianty pun menelepon namun tidak juga diangkat.

"Setelah saya chat dia, tapi ngak ada bales. Beberapa kali saya telepon juga gak diangkat sama dia," ujar Dianty, Sabtu, dikutip dari TribunBali.com.

Masih dikatakan Dianty, karena penasaran, ia pun kemudian meminta tolong petugas jaga homestay Apris Misak (25) untuk mengetuk kamar korban.

Saat mengetuk pintu kamar Dwi Farica Lestari, tidak ada jawaban. Kemudian, penjaga homestay mengecek kamar korban dengan mengintip lewat belakang dan masuk melalui kamar nomor tiga dan betapa terkejutnya Apris Misal melihat korban sudah tewas tanpa busana dengan berlumuran darah.

"Saat dilihat kondisi korban sudah penuh darah dan posisi telungkup," ujarnya.

Penemuan mayat tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.


Polisi yang mendapat laporan itu langsung datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil olah TKP, polisi memeriksa rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di lokasi kejadian.

Hasilnya, dari rekaman tersebut, terlihat seorang pria mengenakan jaket merah menaiki tangga.

Pria tersebut memakai helm warna hijau, bercelana pendek warna biru sambil membawa handphone.

Selain rekaman CCTV, dari hasil olah TKP, polisi juga menemukan pisau lipat di kamar korban.

Diduga kuat, pisau tersebut digunakan terduga pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

"Olah TKP sudah dilakukan. Memang ditemukan korban dalam kondisi meninggal. Ditemukan juga darah di seputaran TKP," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya dikutip dari TribunBali.com.

Kata Danujaya, korban diduga korban pembunuhan. Sebab, di tubuhnya ditemukan dengan penuh luka.

"Kita menduga memang terjadi dugaan pembunuhan," kata Dewa ditemui di Polsek Denpasar Selatan (Densel), Sabtu sore.

Usai kejadian itu, polisi telah memeriksa lima orang saksi dan menggelar olah TKP.

"Kita masih mengumpulkan alat bukti dan keterangan saksi mudah-mudahan segera terungkap," ujarnya.

Namun, dari informasi yang beredar diduga Dwi Farica Lestari (23) diduga menerima orderan kencan melalui aplikasi MiChat.

"Diduga korban ada buka orderan kencan di MiChat karena foto-foto korban tanpa busana dengan pose-pose seksi di kolam renang," ungkap seorang petugas yang tidak mau disebutkan identitasnya tersebut.

Sosok Dwi Farica Lestari

Dwi Farica Lestari warga Dusun Karanganyar, RT 18 Desa Kebon Danas, Subang ternyata seorang janda muda beranak satu.

Korban Dwi Farica Lestari diketahui memiliki satu anak yang masih balita.

"Dia itu pernah nikah dulu sih pas awal keluar sekolah, dan punya anak satu, sekarang juga ada anaknya," kata Ketua RT 18 Desa Kebon Danas, Erin yang juga merupakan tetangga sekaligus saudara korban seperti dilansir tribunjabar.id

Selain itu, Erin juga memaparkan, jika korban merupakan sosok yang baik.

"Dia baik, sikapnya juga disenangi banyak orang, dia kan ramah orangnya, yang saya tahu dia tak pernah punya masalah dengan orang lain," tutur Erin.

https://bangka.tribunnews.com/amp/20...-michat?page=4

======

Perlu waktu sampai sebulan untuk menangkap Pelaku, terlebih petunjuk yg ada juga sangat minim

Mantul buat effort Aparat dengan kerjasama dari Masyarakat yg menyudahi pelarian Pelaku


Spoiler for Ilustrasi Janda Cantik:
ashrose
areszzjay
bukan.bomat
bukan.bomat dan 9 lainnya memberi reputasi
10
10K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan