Amerika Serikat sedang mencari helikopter baru untuk kebutuhan Angkatan Darat mereka, helikopter baru tersebut akan menggantikan Sikorsky UH-60 Blackhawk yang sudah berdinas bersama US. Army selama hampir 40 tahun. Untuk mencari pengganti Blackhawk, saat ini ada dua pihak yang ikut berkompetisi dan berhasil masuk tahap akhir. Dua pihak tersebut adalah Sikorsky-Boeing dan Bell.

Masing-masing pihak sudah membuat prototype untuk menjalani berbagai macam tes sebelum nanti dipilih oleh US. Army sebagai pengganti Blackhawk. Kali ini TS akan membahas dua prototype helikopter tersebut, kita mulai pembahasannya dari produk buatan Sikorsky dan Boeing.



Helikopter yang akan dibahas.

Ilustrasi: Military Amino



Defiant-X

Pada tanggal 25 Januari 2021 pihak Boeing dan Lockheed Martin memposting tentang perkembangan prototype helikopter yang mereka buat bersama di Instagram. Pasti ada yang bertanya kenapa muncul nama Lockheed Martin dalam pembahasan ini ? Hal ini dikarenakan Sikorsky yang sebenarnya merancang prototype Defiant-X bersama Boeing, saat ini sudah diakuisisi oleh Lockheed Martin gan sist.

Jadi tidak heran jika nama mereka kembali muncul dalam pengadaan proyek helikopter ini, dalam membuat helikopter tersebut Lockheed Martin menyuruh Sikorsky berkolaborasi dengan Boeing. Hasil kolaborasi Sikorsky dan Boeing awalnya melahirkan prototype bernama 'SB-1 Defiant', pertama kali terbang tanggal 21 Maret 2019.

Pada perkembangannya SB-1 Defiant sedikit diberikan perubahan, beberapa hal yang dirubah adalah dihilangkannya bagian exhaust yang menonjol, diperkuatnya roda pendaratan serta bentuknya dirubah lebih aerodinamis.




Defiant X.

Ilustrasi: Boeing/Instagram


Seperti SB-1 Defiant yang menjadi basis pengembangannya, helikopter buatan Sikorsky dan Boeing ini dibekali baling-baling ganda yang berputar berlawanan arah. Sekilas penggunaan baling-baling ganda ini mengingatkan kita kepada helikopter Kamov buatan Rusia yang juga memakai sistem dua buah baling-baling utama.

Yang menurut TS menarik dari desain Defiant-X adalah dibekalinya baling-baling tambahan yang menghadap ke belakang, baling-baling tersebut berfungsi untuk menambah daya dorong ke depan dari helikopter. Dengan begitu helikopter ini mampu terbang lebih cepat.

Desain baling-baling ini memang sengaja dibuat agar helikopter terbang lebih cepat untuk memenuhi persyaratan yang diberikan oleh US. Army. Beberapa persyaratan yang deberikan untuk helikopter baru ini antara lain harus terbang lebih cepat, punya daya jelajah lebih jauh serta mampu membawa muatan yang lebih banyak daripada helikopter Blackhawk.




Ilustrasi: Lockheed Martin/Instagram


Dari segi kecepatan, Defiant-X mampu terbang sampai kecepatan maksimal 460 km/jam. Sementara Blackhawk hanya bisa terbang pada kecepatan maksimal 290 km/jam. Kedua peserta program helikopter baru ini sudah mulai merancang masing-masing prototypenya pada tahun 2016. Namun, hanya sedikit informasi yang didapat dari prototype Defiant-X ini, karena helikopternya masih dalam tahap pengembangan.

US. Army sendiri meluncurkan program FLRA (Future Long Range Assault Aircraft),program ini bertujuan untuk menggantikan UH60-Blackhawk yang akan memasuki umur 50 tahun pada tahun 2030. Diharapkan US. Army sudah mendapat helikopter baru pada tahun tersebut, sekarang kita lanjut membahas V280 Valor.




V-280 Valor

Agar Defiant X menjadi pilihan utama US. Army tentu bukan perkara mudah, mereka harus menghadapi saingan dari negara yang sama. Saingan utama mereka adalah pihak Bell yang menawarkan produk bernama V-280 Valor. Bagi agan yang suka dengan dunia militer pasti tidak asing dengan bentuk Valor.

Valor sendiri dikembangkan Bell dari helikopter V22-Osprey, namun dimensi dari Valor dibuat lebih kecil. Desain dua buah rotor disamping body Valor adalah ciri khas yang biasa kita lihat pada varian Osprey. Pada bagian ekornya pihak Bell memberi sedikit perubahan dengan penambahan ekor yang sekilas mirip huruf V. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat dibawah ini.




V-280 Valor.

Foto: Bell Helicopter


Valor punya konfigurasi yang sama dengan Osprey pada bagian baling-balingnya, saat akan lepas landas atau hendak mendarat maka dua baling-baling ini akan mengarah ke atas, sementara ketika sudah mulai terbang baling-baling ini akan mengarah ke depan layaknya cara terbang pesawat dengan mesin turboprop. Helikopter seperti Osprey dan Valor di Amerika sendiri dikenal dengan nama tiltrotor.

Bicara soal kecepatan, Valor mampu terbang lebih cepat daripada pesaingnya yakni Defiant X. Valor mampu terbang dengan kecepatan maksimal mencapai 520 km/jam. Namun, meski memiliki kecepatan yang lebih tinggi biaya operasionalnya pun kemungkinan akan tinggi juga. Masalah terkait biaya operasional dan harga beli juga jadi pertimbangan dari US. Army, mereka mematok harga US$ 43 juta untuk satu unit helikopter yang akan diproduksi nanti.

Bicara soal desain, kedua prototype ini mengusung rancangan yang modern. Defiant-X mengsung rancangan baru yang cukup menarik, sementara V-280 Valor coba mengembangkan prototype dari helikopter yang sudah pernah diproduksi sebelumnya.




Ilustrasi: Lockheed Martin/Instagram




Ilustrasi: Bell Helicopter


Sama seperti Defiant-X varian V-280 Valor juga belum dipublikasikan secara rinci spesifikasinya, saat ini kedua kompetitor baru membeberkan data kecepatan maksimal yang bisa diraih. Saat ini kedua prototype helikopter ini akan melanjutkan tes lanjutan agar bisa terpilih menjadi pemenang. Masih ada tes daya jelajah serta tes angkut muatan yang harus dilalui.

Kalau menurut agan sekalian, desain mana yang kalian suka ? Defiant-X atau V-280 Valor ? TS mengundang agan sekalian untuk mengikuti polling untuk mengetahui pendapat kaskuser mengenai desain helikopter di era modern ini, jangan lupa untuk isi vote dalam thread ini. Kalau kalian punya opini pribadi tentang salah satu atau salah dua dari helikopter ini, silakan nanti ikut berkomentar dibawah.

Demkian sedikit berita yang TS bisa sampaikan terkait update alutsista dari negerinya Paman Sam, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru buat kita semua. Jika kalian menyukai tulisan ini jangan lupa untuk rate 5, share, cendol dan komen. Sampai jumpa lagi di pembahasan alutsista selanjutnya, enjoy Kaskus








Referensi: 1.2.[URL=https://www.google.com/amp/s/www.military.com/daily-news/2020/09/16/futuristic-v-280-not-advanced-enough-replace-osprey-afsocS E N S O Rmander.html/amp]3[/URL].4
Ilustrasi: Lockheed Martin, Boeing, Bell Helicopter