Korupsi memang membawa masalah dalam sebuah negara, hukuman penjara tidak membuat para pelaku jera. Tiap bulan, tiap tahun di dunia para pejabat negara banyak sekali yang mengulangi kebiasaan buruk karena adanya kesempatan yaitu korupsi.

Tapi semenjak di China menerapkan hukuman mati pada pelaku tipikor, korupsi memang semakin menurun angkanya tapi tetap saja ada yang bandel dan kembali lagi ada kasus serupa hingga harus kembali terjadi hukuman mati, yang dilegalkan oleh negaranya.





Pengadilan di kota Tianjn, memutuskan Mantan Kepala Aset Manajemen China Huarong Co, Lai Xiaomin, akhirnya ditetapkan sebagai terpidana hukuman mati.

Ia terkena kasus suap dengan jumlah yang lumayan besar, sekitar 1.788 yuan bila dirupiahkan mencapai 3,8 triliun. Jumlah ini melebihi terpidana tipikor di Indonesia yang kabur dan kini entah dimana rimbanya yaitu Edy Tansil.

Melihat Indonesia banyak berkiblat ke China, baik masalah infrastruktur, bisnis dan berbagai macam produk China sangat mudah masuk ke Indonesia kenapa tidak langsung mengadopsi hukum yang diterapkan China terhadap kasus tipikor?





Seperti korupsi dana bansos yang bisa mengakibatkan hukuman mati seperti tak ada kepastian, justru yang tertembak mati adalah 6 laskar FPI yang hanya sebagai pion. Sedangkan penguasa FPI hanya berada di jeruji besi, ormas yang sudah diberhentikan pemerintah dan dilarang itu bisa saja berganti nama.

Sedangkan negara saat ini sedang krisis korupsi, musuh yang tetlihat nyata lebih mudah untuk dihabisi tinggal memberikan label makar selesai sudah. Tapi musuh yang berada di dalam pemerintahan sendiri itu musuh yang sulit di prediksi, memang tindakannya terlihat lebih soft namun bila keuangan negara terus digerogoti apa yang terjadi?





Negara akan hancur, hutang tak terbayar, dana kas negara habis dengan para tikus berdasi, rakyat akan dipaksa terus untuk membayar pajak tinggi hingga tujuh turunan akibat negara tak ada dana untuk dikelola.

Apalagi di rutan mereka sering mendapat remisi, bahkan tertangkap kamera sedang asyik jalan-jalan seperti Gayus Tambunan. Kalau sudah begini, untuk apa ditahan percuma saja kalau hanya gimmick.

Jadi adakah rencana Indonesia akan menerapkan hukuman mati terpidana kasus tipikor? Menembak mati pion yang mengawal HRS saja bisa, lantas mengapa terhadap kasus tipikor melempem!!

Duhai pemimpin istana, bertindak adilah agar rakyat semakin cinta. Janganlah lihat gorong-gorong, mereka yang korupsi tidak berada di dalam sana tapi di gedung-gedung tinggi dan penuh janji suci.





Semoga Indonesia semakin hebat dengan hukum yang jelas seperti sahabat karibnya yaitu China, see u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google