Pantai Akesahu

Hai, hai, hai!
Assalamualaikum semuanya ....

Jumpa lagi, ya, dengan Enya. Kali ini di thread jalan-jalan Coc Travellers, wisata di kota kita yang cocok saat pandemi.

Wah, kalau bicara soal cocok, sepertinya wisata pantai yang satu ini pas, deh, buat didatangi karena tempatnya yang sepi, lumayan jauh dari pemukiman, dan juga jauh dari pusat keramaian kota.

Kenapa?

Karena kalau kita ingin ke pantai ini, itu artinya kita memang menyengajakan diri untuk pergi ke sana. Tidak bisa sambil disambi. Jadi, kita betul-betul sudah pasang niat dari rumah, khusus untuk berwisata. Dan tidak banyak orang yang melakukannya, terutama di saat pandemi seperti ini.

Tentu akan berbeda dengan pantai atau tempat wisata lain yang ada di pusat kota atau yang dekat dengan keramaian. Niat orang yang tadinya hanya untuk berbelanja, bisa saja berubah ingin sekalian jalan-jalan, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, juga sesuai dengan suasana hati, dengan slogan mumpung pantai dan daerah wisatanya dekat, sayang kalau enggak mampir. So pasti, tempat wisata yang seperti ini bakal lumayan ramai dikunjungi. Apalagi selama hampir setahun sudah kita terkurung, tidak keluar rumah karena Covid-19 ini. Benar enggak, Gansis?

Dan karena alasan itulah makanya Pantai Akesahu ini ane ambil sebagai pilihan yang cocok untuk teman bersantai sambil menenangkan diri di saat wabah masih menghantui. Tak perlu terlalu khawatir dengan kerumunan, ya. Wong jauh, kok .... 😁😁😁

Namun walau begitu, tetap, sebagai warga negara yang baik, juga untuk menjaga diri sendiri, kita tidak boleh lupa dengan protokol kesehatan saat harus keluar rumah.


Yuk, ah, Gansis, langsung ke TKP, aja ....

💕💕💕

Pantai Akesahu

Pantai Akesahu ini berada di bagian timur Pulau Tidore, di Desa Dowora. Jika ingin segera ke tujuan, maka dari Pelabuhan Ferry Rum Tidore, kita bisa langsung belok kiri sejauh 14 kilometer atau sekitar 20 menit dengan kendaraan bermotor. Jalur ini meski lebih dekat, tetapi lumayan berat karena mendaki, menyusuri pegunungan dengan pemandangan pantainya.



Akan tetapi, jika ingin mampir terlebih dahulu melihat-lihat pusat Kota Tidore, maka jalur sebelah kananlah yang harus kita ambil. Jalan ini lebih banyak datarnya karena melewati jalur residensial. Jarak dari Pelabuhan Rum ke pusat Kota Tidore sekitar 25 kilometer dan dapat ditempuh sekitar 45 menit.

Dari pusat kota Tidore ini--Soa Sio--ke Pantai Akesahu sendiri hanya berjarak sekitar 10 kilometer saja atau lebih kurang 15 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Jadi, kita tinggal pilih, mau langsung ke TKP, atau mampir dulu ke pusat kota, semua tergantung selera hati Gansis saja. 👍👍👍

Oh ya, ane sengaja memberikan petunjuk perjalanan dari Pelabuhan Ferry Rum karena memang dari situlah pintu masuk kita jika ingin ke Kota Tidore Kepulauan ini. Tidak ada bandara di pulau ini. Jadi, semua pelancong harus turun di Kota Ternate, baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Tidore via ferry, speedboat, atau kapal kayu, sekitar 10-15 menit saja, insyaallah.

Nah, karena ane sendiri tinggalnya di Soa Sio, pusat Kota Tidore, maka hanya butuh 15 menit saja untuk sampai ke Pantai Akesahu ini.

Perjalanan ke pantai ini lumayan sepi. Mungkin hanya 5 kilometer pertama saja kita masih ditemani rumah-rumah penduduk di kiri-kanan jalan. Lima kilometer selanjutnya jalanan mulai sepi. Rumah penduduk pun akan jarang terlihat. Yang ada hanya pepohonan dan perbukitan.

Dua kilometer sebelum sampai ke Pantai Akesahu, kita bisa mampir dulu duduk mengaso menikmati pemandangan. Sepertinya lokasi ini sengaja dibuat untuk bersantai. Ada beberapa meja dan kursi yang disediakan langsung menghadap pemandangan laut nan indah. Lapar atau haus? Tidak usah khawatir, Gansis, ada kantin, kok.



🍀🍀🍀

Yuk, ah, ternyata kita belum sampai juga di tujuan. 😁😁😁

Tiba di lokasi, kita akan disambut gerbang yang bertuliskan, Wisata Pantai Akesahu. Pantainya sendiri sedikit menurun, ya, dari jalan raya.

Oh ya, apa sih, kelebihan Pantai Akesahu ini?

Selain pemandangan alam yang indah tentunya, di sini kita tidak hanya bisa mandi air laut saja, Gansis. Akan tetapi, kita juga bisa menikmati suasana alam dengan berendam air panas yang ada di pinggir pantai ini. Dua tiga pulau terlampaui bukan? Mandi air hangat? Bisa. Mandi di pantai? Apalagi, bisa banget .... ❤❤❤



Ada dua kolam air panas di pantai ini. Yang satu tepat berapa di bibir pantai. Hanya berbatas batu karang saja yang disusun melingkar seperti kolam. Sementara yang satunya sudah dibentuk permanen dengan beton.

Meski berada di bibir pantai, air panas ini rasanya tawar, lho. Dari cerita tetua dulu, sumber airnya berasal dari sela-sela akar pohon besar yang tumbuh di dekat kolam itu. Pohon besar ini bagi sebagian orang juga dianggap keramat.



Kabarnya, air panas di Pantai Akesahu ini berkhasiat untuk pengobatan, terutama mengobati penyakit kulit. Memang sih, dari dulu juga--sejak ane kecil--infonya masih sama seperti itu sampai sekarang, bahwa air panas alami bumi berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit kulit tertentu.

Capek berenang dan berendam air panas, jangan khawatir, ya, Gansis, ada beberapa gazebo yang bisa digunakan untuk berehat. Juga tersedia kantin untuk mengusir lapar di kampung tengah. 😁😁😁

Bagaimana Gansis ... tertarik mandi air panas ditemani pemandangan pantai yang indah? Yuk, ah, ke Pantai Akesahu dan jadikan Kota Tidore Kepulauan nan indah ini sebagai salah satu tujuan destinasi wisata kita di tanah air. Semoga ya, setelah pandemi ....



🍀🍀🍀

Catatan: Foto pribadi dan opini pribadi ditambah cerita dari orang-orang.