gitalubisAvatar border
TS
gitalubis
Ketika Dosen Ini Berjuang Agar Mahasiswanya Tetap Bisa Belajar Tapi Ini Yang Ia Dapat
Kalau kamu datang ke Medan
Jangan lupa singgah ke Langkat
Walau COVID-19 masih bertahan
Tapi tetap harus semangat



Halo Agan dan Sista! Gimana ni, masih tetap semangat melakukan aktivitas di tengah pandemi, ‘kan? Ya, walaupun membosankan, tapi tetap kita tak boleh patah semangat, ya GanSis.

Sepanjang tahun 2020 memang banyak sekali duka yang terjadi, akibat virus corona yang sedang mewabah. Hal ini bukan hanya dirasakan oleh sekelompok orang, atau pun satu negara saja, bahkan hampir seluruh negara yang ada di dunia ini pun merasakannya.

Virus ini memang menjadi ancaman mematikan, bagaimana tidak, kehadirannya yang mampu melumpuhkan pendapatan ekonomi dari berbagai bidang seketika membuat orang-orang kewalahan. Dan yang paling parah ialah, banyaknya nyawa yang melayang karena virus ini.

sumber gambar

Untuk melakukan pencegahan perkembangan virus ini, pemerintah pun sempat mengeluarkan peraturan untuk me-lockdown beberapa wilayah. Seketika orang-orang melakukan segala aktivitasnya dari rumah, baik itu bekerja, atau pun belajar.

Sampai sekarang, kebijakan tentang belajar dari rumah atau daring masih tetap berlangsung. Bagi mahasiswa atau pun mahasiswi, kemungkinan hal ini sedikit lebih menguntungkan, dan juga menyenangkan. Kenapa? Karena mereka yang rumahnya jauh dari kampus, pastinya pengeluaran lebih banyak ketika belajar bertatap muka dari pada via online. Namun, untuk mereka yang tinggal di perkampungan yang susah mendapatkan signal, di sinilah letak kelemahannya bila belajar online.

Belajar online bukan hanya berdampak pada kemudahan maupun kesulitan yang dialami para mahasiswa atau pun mahasiswi, tapi dosen pun ikut merasakannya. Mungkin, bagi sebagian dosen yang masih muda, mengajar via online bukanlah suatu hal yang sulit. Namun, bagaimana dengan dosen yang sudah renta?

Tak semua orang paham akan teknologi, apalagi orang yang usianya sudah di atas lima puluh tahun. Ya, bisa dibilang kebayakan dari merek gaptek, meskipun tak semuanya begitu. Tentunya mengajar via online, merupakan suatu tantangan baru bagi dosen yang sedikit berumur.



Meski begitu mereka tetap berusaha menjalankan kewajibannya sebagai pengajar.



Dalam sebuah video yang dibagikan oleh mahasiswaakhir.id lewat instagramnya, memperlihatkan seorang dosen yang sedang mengajar via online. Namun, yang menyedihkan ialah hanya empat orang yang hadir dalam meet tersebut. Biar lebih jelas lagi, cek vidionya di sini!



Entah suaranya memang begitu atau saya yang merasa, kalau suara dosen tersebut seperti serak hendak menangis karena kecewa.

Lah, gimana nggak kecewa, jumlah mahasiswa ataupun mahasiswinya ada 20, yang hadir di meet hanya empat orang GanSis.



Guru bagaikan orang tua untuk kita, jangan sampai karena hatinya terluka oleh kita, menyebabkan ilmu yang ada padanya sulit untuk kita resapi.

Siapa pun kamu, bagaimana pun kamu, yuk mulai belajar lagi sikap menghargai. Agar kita bisa berpikir berkali-kali lipat sebelum berbuat, kalau jika kita melakukan hal ini, kira-kira dampaknya seperti apa ya? Kira-kira dia bakal kecewa nggak ya? Dan lain sebagainya.
Sekian thread kali ini, semoga bermanfaat.

Sampai bertemu di thread selanjutnya.
Narasi pribadi
sumber di sini

Baca juga tanpa rasa rasa berdosa, pria ini berjalan dengan santuy di atas jalan yang sedang di cor




Diubah oleh gitalubis 10-12-2020 23:40
muyasy
tien212700
tien212700 dan muyasy memberi reputasi
2
370
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan