si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Kapal Perang Yamato, Benteng Terakhir Bagi Jepang di Perang Dunia 2
Selama masa Perang Dunia 2, Jepang pernah membuat kapal perang terbesar dalam sejarah. Kapal tersebut dibangun untuk melawan dominasi Angakatan Laut Amerika di kawasan Pasifik, nama kapal tersebut adalah Yamato.Kali ini TS akan berdongeng soal masa lalu, tapi bukan soal mantan tapi tentang kapal perang. Mari kita mulai ceritanya gan sist.


SEJARAH

Pihak Kekaisaran Jepang mulai membangun proyek kapal perang ambisius ini pada tahun 1930-an, dengan menerapkan militansi ultranasionalis. Mereka berniat memperluas wilayah kekuasaan Kekaisaran Jepang, ultranasionalis merupakan paham dimana seseorang mempromosikan kepentingan orang atau negara diatas yang lain. Bisa disebut sebagai pengabdian yang ekstrim terhadap bangsa dan negaranya.

Namun pada waktu itu di dekade 1930-an, Jepang masih menjadi anggota Leageu of Nations (Liga Bangsa-Bangsa) yang dibentuk setelah usainya Perang Dunia 1. Menjadi anggota tersebut maka Jepang dan negara anggota League of Natoins terikat dua perjanjian, yaitu Washington Naval Treaty dan London Naval Treaty.

Isi kedua perjanjian tersebut adalah bahwa setiap negara anggota hanya boleh membuat kapal perang dengan tonase maksimal 10.000 ton saja, persenjataan kapal tersebut juga dibatasi. Pada tahun 1934 Jepang menarik diri dari Liga Bangsa-Bangsa tersebut, diikuti oleh Spanyol, Jerman dan Italia. Pada tahun 1936, perjanjian ini pun pada akhirnya tidak berlaku lagi.




Ilustrasi IJN Yamato.

Sumber Ilustrasi Gambar


Setelah keluar dari Liga Bangsa-Bangsa, Jepang mulai membangun kapal perangnya sendiri untuk menandingi kekuatan Angkatan Laut AS. Meskipun mencoba membuat kapal yang hebat, Jepang menyadari bahwa jika sewaktu-waktu perang pecah, mereka tidak akan bisa menandingi kekuatan laut milik AS.

Proyek gila sudah mulai direncanakan tahun 1934 dengan Keiji Fukuda menjabat sebagai kepala desainer. Baru pada bulan Maret tahun 1937, rencana membangun kapal dengan tonase mencapai 70.000 ton terealisasikan. Kapal ini dirancang untuk menghadapi berbagai jenis kapal sekaligus. Pada bulan November 1937 kapal mulai dibangun di Gudang Senjata Angkatan Laut Kure di Hiroshima.

Pada 4 November 1937, galangan kapal harus disesuaikan untuk bisa menampung lambung besarnya. Kemudian Dermaga diperdalam satu meter, dan dipasang derek gantry yang mampu mengangkat beban hingga 350 ton. Kerahasiaan dipertahankan selama konstruksi kapal, sebuah kanopi bahkan didirikan di atas bagian drydock untuk menghalangi kapal dari pandangan. Upaya ini dilakukan di Jepang untuk memastikan kapal-kapal dibangun dengan kerahasiaan tingkat tinggi untuk mencegah pejabat intelijen Amerika mengetahui keberadaan dan spesifikasinya.




Ilustrasi rancangan Yamato.

Sumber Ilustrasi Foto


Kapal perangYamato diluncurkan pertama kali pada tanggal 8 Agustus 1940, dengan Kapten (kemudian naik pangkat menjadi Wakil Laksamana) Miyazato Shutoku sebagai komandannya. Nama Yamato sendiri diambil dari salah satu provinsi di Jepang.

FYI gan sist, Yamato juga punya kembaran yang sama-sama bertonase 70.000 ton. Nama kembarannya adalah "Musashi", kapal ini dibangun di Galangan Kapal Mitsubishi di Nagasaki. Memiliki panjang 244 meter, kapal ini diawaki oleh 2.800 orang kru.




Ilustrasi Kapal Musashi.

Sumber Ilustrasi Foto


Musashi mulai dibangun pada 29 Maret 1938 dan diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 November 1940. Senjata utama Musashi terdiri dari sembilan meriam Tipe 94 kaliber 460 mm yang dipasang di tiga menara meriam. Senjata sekunder kapal terdiri dari dua belas meriam Tipe 3 yang dipasang di empat menara. Musashi juga membawa tiga puluh enam senjata ringan anti-pesawat (AA) tipe 96 berukuran 25 mm.

Namun Musashi akhirnya harus karam dalam pertempuran di Teluk Leyte. Ia dihantam 19 torpedo dan 17 serangan bom oleh pesawat kapal induk AS pada tanggal 24 Oktober 1944. Separuh krunya pun tewas dan separuhnya berhasil menyelamatkan diri, praktis hanya tersisa Yamato yang menjadi andalan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (IJN).


Spesifikasi Kapal Perang Yamato


Kapal perang Yamato sendiri memiliki panjang 256 meter dengan berat kosong mencapai 64.000 ton, serta dengan muatan penuh beratnya mencapai 72.800 ton. Kapal dapat melaju dengan kecepatan mencapai 27 knot (50 km/jam), kapal ini ditenagai oleh 4 turbin uap. Dengan mesin tersebut Yamato dapat menempuh jarak jelajah 13.300 km dengan kecepatan 16 knot (30 km/jam).

Sebagai kapal perang super, badan kapal Yamato kemudian dilapisi baja setebal 410 mm dan baja yang melapisi bagian deknya setebal 200 mm. Perlindungan ini sudah cukup tangguh untuk melindungi Yamato dari serangan torpedo musuh pada masanya.

Untuk senjata utama Yamato yakni 9 meriam Tipe 94 kaliber 460 mm . Menjadi salah satu meriam terbesar yang pernah dipasang pada kapal perang. Panjang meriam ini mencapai 21,13 meter dengan berat mencapai 147,3 metrikton. Peluru dari meriam ini mampu melesat sejauh 42 km.




Meriam Tipe 94 milik Yamato.

Sumber Ilustrasi Foto


Untuk senjata sekundernya, Yamato dibekali 12 meriam kaliber 155 mm yang dipasang diempat menaranya. Beberapa posisi meriam tersebut berada di depan dengan satu meriam, dua ditengah kapal, dan satu dibelakang. Selain itu ada tambahan 12 meriam 127 mm dipasang di menara meriam ganda.




Sumber Ilustrasi Foto


Untuk bagian senjata anti pesawatnya, Yamato dibekali 24 senapan anti pesawat 25 mm, dipasang pada bagian tengah. Setelah menjalani tugas di Pasifik selatan pada tahun 1944-1945, senjata sekundernya pun dirubah.

Senjata sekunder Yamato berubah menjadi 5 meriam 150 mm, 24 meriam 130 mm, serta 162 senjata amti pesawat 25 mm. Kapal ini juga mampu membawa 7 buah pesawat Nakajima E8N atau Nakajima E4N dengan 2 fasilitas ketapel untuk penerbangan.



Tugas yang Dilakukan Yamato

Kapal perang Yamato resmi bertugas pada 16 Desember 1941, seminggu setelah penyerangan Pearl Harbor. Di hari yang sama Yamato kemudian ditugaskan di Kure dibawah pimpinan Kapten (kemudian menjadi Wakil Laksamana) Gihachi Takayanagi, dia bergabung dengan sesama kapal perang  Nagato dan Mutsu di Divisi Kapal Perang ke-1.

Sepanjang tahun 1942, Yamato menjabat sebagai flagship dari Armada Gabungan. Armada ini bukan kelompok permanen, melainkan pasukan temporer yang dibentuk dari beberapa unit. Selama masa damai mereka dibawah komando yang terpisah.

Pada 12 Februari 1942, Yamato menjadi kapal pemimpin dari Armada Gabungan dibawah pimpinan Laksamana Isoroku Yamamoto. Setelah melaksanakan berbagai macam uji coba laut, Yamato pun dinyatakan siap beroperasi secara penuh dan siap beroperasi mulai tanggal 27 Mei 1942 dengan kelompok kapal perang utama Yamamoto.




Sumber Ilustrasi Foto


Berbagai pertempuran telah diikuti oleh Yamato beberapa diantaranya adalah Pertempuran Midway, Pertempuran Laut Filipina, Pertempuran Teluk Leyte, Pertempuran Samar, serta Pertempuran Laut Sibuyan.

Dalam pertempuran tersebut Kapal Perang Yamato mendapat berbagai serangan bom dan torpedo, namun serangan tersebut hanya menimbulkan kerusakan ringan. Bahkan Angkatan Laut Jepang melukiskan bahwa kapal ini tidak akan bisa ditenggelamkan. Keyakinan mereka bertambah kuat setelah kapal ini dipasangi radar pencari pesawat dan kapal perang.

Namun ternyata keberuntungan tidak memihak Jepang, selama Perang Dunia 2 mereka kehilangan banyak kapal, pesawat serta tentaranya. Mereka juga mengalami kekalahan berturut-turut selama perang tersebut. Setelah Armada Gabungan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang sudah dalam kondisi terdesak, Jepang hanya berharap bisa mempertahankan Okinawa. Lalu dimulai operasi Ten-Go pada 6 April 1945.


Operasi Ten-Go (Misi Bunuh Diri yang Disengaja)

Operasi ini bisa disebut juga sebagai operasi bunuh diri, merupakan cara terakhir Jepang untuk coba mempertahankan Okinawa. Yamato berangkat dari Kure dengan 9 kapal pengawalnya, mereka berencana mengandaskan Yamato dipantai Okinawa. Ia mengambil peran sebagai stasiun tempur yang tidak akan bisa ditenggelamkan.

Meriam milik Yamato direncanakan untuk membombardir pasukan AS yang ada di Okinawa, dalam perjalanan kali ini Yamato hanya membawa bahan bakar yang cukup untuk mengantarnya ke Okinawa. Bahan bakar itu tidak akan cukup untuk mengantarkannya kembali ke Kure.

Sebelum tiba di Okinawa, pihak Sekutu telah mencegat dan memecahkan kode transmisi radio mereka serta mempelajari rincian Operasi Ten-Go. Konfirmasi lebih lanjut dari niat Jepang datang sekitar pukul 20:00 tanggal 6 April 1945, ketika Yamato dan rombongannya berhasil ditemukan oleh kapal selam Amerika yaitu USS Threadfin dan USS Hackleback.

Kedua kapal kemudian melaporkan posisi Yamato kepada pasukan Gugus Tugas 58. Kedua kapal selam tersebut tidak bisa menyerang Yamato dan kapal pengawalnya, karena kecepatan kapal mencapai 22 knot (41 km/jam) dan mereka bergerak secara zig-zag.




Manuver zig-zag Yamato.

Foto: history.naval.mil


Keesokan harinya tanggal 7 April 1945, pasukan AS di sekitar Okinawa yang sudah mengetahui keberadaan Yamato pun bersiap untuk serangan. Laksamana Raymond Spruance memerintahkan enam kapal perang yang sudah terlibat dalam pemboman pantai di sektor itu untuk mempersiapkan aksi permukaan terhadap Yamato. Perintah ini dilakukan untuk mendukung serangan dari kapal induk Laksamana Marc Mitscher, 7 kapal penjelajah dan 21 kapal perusak dikirim untuk menghalangi pasukan Jepang.

Selain mengirim kapal, pihak AS juga mengirim beberapa pesawat pengintai untuk membayang-bayangi kapal Jepang. Pada pukul 08:23, Yamato menembakkan tembakan salfo kepada pesawat amfibi PBY Catalina. Tembakan tersebut berhasil dihindari, dan PBY Catalina tetap membayangi kapal Jepang.

Pukul 10:00 pesawat F6F Hellcat muncul untuk mengantisipasi serangan pesawat tempur Jepang, namun tak ada satu pun pesawat milik Jepang yang terlihat. Disaat yang bersamaan kapal-kapal Jepang berbelok ke arah barat agar terlihat ditarik mundur, namun pukul 11.30 mereka berbalik arah ke Okinawa.




Pesawat tempur milik AS bersiap terbang untuk menghadang Yamato.

Foto: history.naval.mil


Awalnya Laksamana Raymond Spruance, komandan Armada Ke-5 Amerika Serikat memerintahkan mengerahkan 7 kapal penjelajah dan 21 kapal perusak untuk menyerang Yamato. Namun, Laksamana Madya Marc A. Mitscher lebih memilih untuk mengerahkan serangan udara terlebih dahulu melalui kapal induk daripada mengerahkan kapal tempur. Kemudian 6 kapal tempur dipilih dan dikirim untuk menjadi back up jika serangan udara gagal.

Pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat yang terdiri dari F6F Hellcat, F4U Corsair, pengebom tukik SB2C Helldiver dan pengebom torpedo TBF Avenger mulai dikirim untuk menggempur Yamato beserta kapal pengawalnya. Total sekitar 400 pesawat dikirim dalam misi tersebut.

Menempuh perjalanan selama 2 jam dari Okinawa, pesawat-pesawat tersebut awalnya berputar mengelilingi kapal, mereka terbang diluar jarak efektif tembak senjata anti pesawat. Sekitar pukul 12.30, serangan pertama dimulai. Gelombang pertama yang terdiri dari 280 pesawat pembom dan pembom torpedo tiba di atas pasukan Jepang. Asashimo (kapal perusak) yang telah keluar dari formasi karena masalah mesin berhasil ditenggelamkan.




Manuver Yamato saat menghindari bom.

Foto: history.naval.mil


Mengahadapi serangan gelombang pertama berupa bom dan torpedo, Yamato melakuakn manuver yang cukup intensif. Sebagian besar bom yang dijatuhkan tidak mengenai sasaran, torpedo yang ditembakkan kapal perang AS pun juga berhasil dihindari.

Akan tetapi beberapa saat kemudian Yamato terkena sebuah bom dan dua torpedo. Gerak laju Yamato tidak terpengaruh, namun sebuah bom menyebabkan kebakaran yang tak bisa dipadamkan (tepat dibagian atas belakang kapal).

Pukul 13:20 serangan kedua dan ketiga dimulai dengan 100 pesawat, Yamato dihantam oleh 8 torpedo dan 15 bom menjadikannya sebagai bulan-bulanan. Ledakan bom menyebabkan kerusakan menyeluruh pada bagian atas kapal, termasuk memadamkan listrik yang digunakan untuk senjata otomatis. Akibatnya seluruh senjata anti pesawat harus ditembakkan dan diarahkan secara manual, menyebabkan senjata ini menjadi tidak efektif.




Foto: history.naval.mil


Torpedo berulang kali menghantam lambung kiri Yamato, akibat serangan ini sewaktu-waktu kapal bisa saja terbalik. Setelah laju Yamato semakin melambat, pesawat pembom Amerika mulai fokus menyerang buritan dan ruang kendali kapal. Mereka berhasil menyarangkan torpedo dan membuat kapal tidak lagi bisa dikendalikan.

Pukul 14:02 Laksamana Ito mendapat laporan bahwa kapal tidak lagi bisa dikendalikan dan segera karam, ia kemudian memberi perintah agar misi segera dibatalkan. Para awak kapal pun mulai meninggalkan kapal, sementara kapal yang tersisa mulai mengevakuasi kru Yamato yang berhasil selamat. Kru Yamato berkomunikasi dengan kapal yang selamat menggunakan sinyal bendera, karena radio yang ada sudah hancur.




Yamato sesaat sebelum terbalik.

Foto: Screen Shoot Youtube M2 Rifle


Pukul 14:05 Yamato sudah tidak bergerak lagi dan mulai terbalik, namun Laksamana Ito dan para Kapten Kapal menolak untuk meninggalkan Yamato. Pada pukul 14:20 Yamato sudah terbalik dan mulai tenggelam, pukul 14:23 kapal Yamato pun tiba-tiba meledak. Asap dari ledakan Yamato membentuk awan jamur setinggi 6 meter.




Ledakan dari kapal Yamato.

Foto: histroy.naval.mil


Menurut laporan waktu itu suara ledakan bisa didengar dan asapnya bisa dilihat dari Kyushu yang berjarak 160 km dari lokasi kejadian. Ledakan tersebut juga ikut menjatuhkan beberapa pesawat milik Amerika Serikat yang ikut menyaksikan tenggelamnya Yamato. Ledakan diduga akibat serangan bom yang menyebabkan kebakaran dan menjalar ke ruang amunisi.

Sebanyak 2.498 awak dari total 2.700 kru Yamato dinyatakan hilang, sedangkam 269 kru berhasil menyelamatkan diri menuju 4 kapal destroyer yang tersisa (Fuyutsuki, Hatsushimo, Suzutsuki dan Yukikaze). Mereka pun akhirnya mundur dan kembali ke markas. Kapal Yamato yang diklaim tidak bisa tenggelam pun pada akhirnya bisa ditenggelamkan juga. Sementara pihak AS kehilangan 10 pesawat dan 12 pilot dalam perang tersebut.

Sinar Jepang pun mulai redup seiring karamnya Yamato, Uwak Sam memang terlalu kuat bagi Kekaisaran Jepang waktu itu. Mereka pun pada akhirnya harus menelan pil pahit yang bernama kekalahan pada PD 2 waktu itu. Kekalahan Jepang tersebut juga akhirnya membuka jalan bagi Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.




Sumber Ilustrasi Foto


Pada bulan Oktober 1974, Leiji Matsumoto membuat serial televisi baru, Space Battleship Yamato. Bercerita tentang membangun kembali kapal perang sebagai kapal luar angkasa dan pencarian antarbintangnya untuk menyelamatkan Bumi. Serial ini sukses besar, menelurkan delapan film dan empat serial TV, yang terbaru dirilis pada 2017.

Sementara itu pada tahun 2005, Museum Yamato dibuka di dekat lokasi bekas galangan kapal Kure, dimaksudkan untuk mendidik tentang sejarah maritim Jepang pasca era Meiji. Disana juga dipajang replika kapal Yamato. Bagi agan sista yang ingin merasakan tegangnya peperangan tersebut bisa melihat film produksi Toei yang dirilis pada tahun yang sama.

Film itu berjudul Yamato, berdurasi 143 menit, berdasarkan sebuah buku karangan Jun Henmi untuk memperingati 60 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Tamiya juga merilis edisi khusus model skala kapal perang sehubungan dengan rilis film tersebut. Film ini ditayangkan di 290 bioskop diseluruh Jepang dan sukses secara komersial, mencatat rekor 5,11 miliar yen di box office domestik.

Spoiler for Cuplikan aksi Yamato dari filmnya:


Bertempur dan mati dengan rasa bangga karena telah berjuang sampai titik darah penghabisan, cara itulah yang akhirnya dipilih para tentara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada Pertempuran Okinawa. Tak akan ada penyesalan dan ketakutan, karena mereka sudah memutuskan mempertaruhkan nyawa untuk tanah air dan kaisarnya.

Demikian sejarah panjang dari kapal Yamato milik Kekaisaran Jepang, semoga bisa menambah infromasi dan wawasan baru untuk kita semua dibidang alutsista dan sejarah. TS pamit dulu, jangan lupa untuk tetap enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer



Referensi: 1.2.3.4.5
I'ustrasi: google image
Diubah oleh si.matamalaikat 10-11-2020 03:27
gembaladomba666indramamothferaldi2001
feraldi2001 dan 59 lainnya memberi reputasi
60
14.4K
176
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan