singawallahAvatar border
TS
singawallah
Prancis Kembali Diteror, Seorang Pendeta Ortodoks Jadi Korban Penembakan



Seorang pendeta Ortodoks Yunani mengalami luka-luka setelah ditembak penyerang misterius di kota Lyon, Prancis. Pendeta bernama Nikolaos Kakavelaki diserang saat ia tengah menutup gerejanya pada Sabtu (31/10) waktu setempat.

Menurut sumber yang dekat dengan penyelidikan, Kakavelaki ditembak dua kali di dada dari jarak dekat. Para saksi mendengar suara tembakan itu kemudian melihat seseorang melarikan diri dan menemukan seorang pria dengan luka tembak di pintu belakang gereja. Disebutkan bahwa kini Kakavelaki dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Dilansir dari CNN, jaksa penuntut umum Lyon, Nicolas Jacquet, mengumumkan bahwa seorang tersangka telah ditangkap. "Seseorang yang bisa sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh saksi awal telah ditempatkan dalam tahanan polisi," kata Jacquet, seraya menambahkan bahwa tersangka tidak membawa senjata saat ditangkap.

Hingga saat ini, masih belum jelas motif serangan itu. Namun, serangan ini menambah panjang deretan tragedi yang terjadi di Prancis. Sebelumnya, tiga warga di dalam gereja Notre-Dame di Nice dibunuh oleh pria asal Tunisia. Selain itu, seorang guru yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas pun dipenggal kepalanya.

Kementerian Dalam Negeri Prancis menyebut telah mengerahkan petugas keamanan dan darurat di sekitar lokasi kejadian. Mereka juga memperingatkan orang-orang untuk "menghindari daerah" tempat serangan terjadi.

Majelis Uskup Ortodoks di Prancis (AEOF) mengatakan pihaknya mengutuk tindakan kekerasan yang mengancam kehidupan dan menyebarkan iklim ketidakamanan umum.

Di sisi lain, Prancis memang menjadi sorotan dunia karena Presiden Emmanuel Macron menyebut Islam tengah mengalami krisis. Dia juga menuding Islam bertekad mengubah nilai-nilai liberalisme dan sekularisme di Prancis.

Kisruh ini bermula setelah majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, mengumumkan menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad pada September lalu. Penerbitan ulang dilakukan untuk menandai dimulainya persidangan penyerangan kantor mereka terkait karikatur itu pada 7 Januari 2015 silam.


Ketika itu, 12 orang termasuk beberapa kartunis terkemuka, tewas dalam serangan yang dilakukan dua bersaudara, Said dan Cherif Kouachi, di kantor Charlie Hebdo, Paris.

Sejumlah politikus Prancis, terutama partai sayap kanan Front Nasional pimpinan Marine Le Pen, mendukung penerbitan karikatur itu serta menghubungkan aksi teror dengan ajaran Islam dan menyuarakan ujaran anti-Islam. Sementara, Presiden Macron menyatakan tidak bisa mencampuri keputusan redaksional majalah dengan dalih kebebasan berekspresi.

Setelah insiden itu Macron berpendapat tentang, "Dibunuh karena para umat muslim menginginkan masa depan kita". Sejak itu Macron mendapat kritik dari berbagai pihak


https://www.inews.id/news/internasio...ri-jarak-dekat

Terror...demi membela nabi...artinya org yg membela sesuai agama nabiemoticon-Angkat Beer

Mosok org yg sudah susah payah jihad begitu malah dibilang tdk seagama,kelean jahattemoticon-Blue Guy Bata (L)
general.maximus
juniorjack
jagad.ghaib
jagad.ghaib dan 4 lainnya memberi reputasi
3
2.5K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan