deathnote113Avatar border
TS
deathnote113
Polisi Ungkap Kematian Anak Tolong Ibunya Dirudapaksa di Aceh
Aceh Timur - Polisi mengungkap penyebab kematian R, 9 tahun, yang tewas usai dibacok saat menolong ibunya yang dirudapaksa oleh pelaku berinisial SBH, 46 tahun warga Desa Alue Gading, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Minggu, 11 Oktober 2020.



Kasat Reskrim Polres Langsa, Iptu Arief Sukmo Wibowo mengatakan, penyebab kematian korban akibat putusnya nadi besar di sebelah kiri.

"Itu merupakan hasil visum oleh tim medis di RSUD Langsa," kata Arief saat dikonfirmasi Tagar, Minggu, 11 Oktober 2020.

Selain karena putusnya urat nadi besar, dari hasil visum petugas medis korban R juga mengalami serangkaian luka akibat bacokan dan tusukan di sejumlah tubuh, seperti di pundak kiri, leher kiri, rahang kiri, tangan kanan, jari dan lengan kanan bagian bawah, luka tusuk di leher depan, bahu kiri, luka sayatan di leher kiri, luka kanan di bagian dada bawah.


"Pelaku secara membabi buta membunuh bocah tersebut agar bisa merudapaksa sang ibu," katanya.

Sebelumnya, polisi terpaksa menembak kaki SBH karena berupaya menyerang polisi menggunakan senjata tajam jenis samurai. Ia ditangkap karena terlibat dalam pemerkosa ibu muda dan pembunuh anak di bawah umur.

Informasinya, dia melakukan pembunuhan terhadap seorang bocah berinisial R, 9 tahun, karena berupaya melindungi ibunya saat dirudapaksa oleh pelaku.

"Dia merupakan pelaku pemerkosa seorang perempuan berinisial DA, 28 tahun. Tak hanya merudapaksa, dia juga membunuh anak korban yang berupaya menolong ibunya saat dirudapaksa," kata Iptu Arief Sukmo Wibowo.

Pelaku secara membabi buta membunuh bocah tersebut agar bisa menrudapaksa sang ibu.

Arief mengatakan, penangkapan pelaku cukup dramatis dan tidak mudah. Beberapa kali dia berupaya melarikan diri dan berupaya menyerang polisi menggunakan samurai yang ia bawa. Bahkan masyarakat setempat di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penangkapan harus ikut turun tangan membantu polisi menangkap SBH.

"Pelaku terpaksa kami tembak di kakinya saat kami melakukan pengembangan terhadap pencarian jenazah bocah malang itu, dia kami tembak di kakinya," kata Arief.

Saat ini, pelaku sudah ditahan oleh polisi di Polres Aceh Timur. Ia diduga kuat sebagai otak pelaku pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi di salah satu desa di Kabupaten Aceh Timur.

Seperti diketahui, salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial DA, 28 tahun, warga dari salah satu desa di Kabupaten Aceh Timur dirudapaksa oleh orang tak dikenal dan anaknya berinisial R, 9 tahun, dibacok oleh pelaku.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 10 Oktober 2020, sekitar pukul 00.00 WIB, ketika suaminya sedang keluar untuk mencari ikan di sungai, sehingga salah seorang pria masuk ke rumahnya.

Kemudian korban DA berteriak kencang, namun naasnya karena lokasi rumahnya itu berada di tengah kebuh sawit dan jauh dari permukiman warga, sehingga teriakannya yang lantang itu tidak didengar oleh orang lain.

Sedangkan anak korban yang terbangun dari tidurnya berupaya sekuat tenaga membantu ibunya yang ingin dirudapaksa oleh pelaku. Namun sayang usahanya itu kandas karena kalah kondisi fisik.

Saat mencoba menolong, bocah itu dibacok beberapa kali oleh pelaku, hingga jatuh dan dimasukkan ke dalam karung goni, bersama ibunya mereka diseret ke tepi sungai yang berada di sekitar kebun sawit oleh pelaku.

Setiba di sungai, kemudian DA dirudapaksa setelah itu pria yang melakukan perbuatan biadab melarikan diri. Dengan tertatih-tatih, korban bangkit untuk mencarikan pertolongan kepada warga lainnya.

Sumber:

https://www.tagar.id/polisi-ungkap-k...apaksa-di-aceh

https://waspada.id/waspadatv/jenazah...han-ditemukan/

Komen TS:

Ini kasus sangat serius. Pemerintah Aceh melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak wajib segera ke Aceh Timur memberi pendampingan psikososial terhadap korban rudapaksaan yang kini dirawat di rumah sakit.

Fase ini merupakan fase krisis bagi korban lantaran anaknya juga dihabisi oleh pelaku di depan matanya.

Begitu juga dengan suami korban yang saat kejadian sedang mencari ikan ke sungai, dan ketika kembali ke rumah harus berhadapan dengan peristiwa biadab tersebut.

Secara mental keluarga korban sangat terpukul. Pemerintah harus memberi pendampingan untuk pemulihan mental korban

Apakah nanti pemerintah membawa konselor atau meminta bantu ulama untuk memberi pencerahan rohaniah, sehingga korban lebih tenang secara kejiwaan. Ini sifatnya urgen. Pemerintah kabupaten maupun provinsi juga perlu mengupayakan tempat tinggal yang layak untuk korban.

Anak yang dibunuh oleh pelaku merupakan pahlawan yang mesti dikenang. Malaikat kecil itu meregang nyawa karena menjaga marwah ibundanya.

Adik Rangga adalah pahlawan dengan pahala syahid. Semoga ia mendapat tempat yang layak di sisi-Nya.emoticon-Frownemoticon-norose
Diubah oleh kaskus.infoforum 12-10-2020 05:37
ekatse
balineseryuu
tien212700
tien212700 dan 73 lainnya memberi reputasi
74
16.1K
229
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan