dompetjadipeciAvatar border
TS
dompetjadipeci
Wajib Tahu! Ini Dia Cara Charging Smartphone yang Paling Benar dan Perhitungannya


Selama ini kita selalu charging ponsel ketika hendak tidur kemudian ditinggalkan sampai pagi. Kita juga sering mengecas ketika baterai di bawah 10%. Tak lupa kita tidak memperhatikan kondisi suhu ruangan ketika melakukan charging. Biasanya langsung charging saja tanpa memperhatikan temperature.

Nah seiring berjalannya waktu, karena kita tidak memperhatikan cara charging yang paling benar, 1-2 tahun kedepan ponsel kita performanya melambat (tidak peduli spek gahar atau kentang). Seperti user interface yang tidak fluid lagi, performa game yang mulai patah-patah, loading beberapa aplikasi yang mulai lambat. Ternyata hal ini disebabkan kondisi baterai yang terdegradasi.

Terdegradasinya baterai merupakan hal yang umum di setiap perangkat elektronik namun yang jadi masalah adalah bila kita mengalami degradasi baterai yang buruk/tidak sesuai dengan ekspetasi. Maka artinya ada yang salah dengan cara kita mengisi daya atau kita tidak mengetahui perhitungan matematis dari baterai sehingga tiap tahunnya harus ganti ponsel.

Penasaran bagaimana cara charging smartphone yang paling benar dan perhitungan matematisnya, yuk check thread berikut!





Perhatikan suhu ruangan dan smartphone
Ketika charging smartphone pastikan dahulu kondisi ruangan tidak panas sebab ketika charging, smartphone biasanya menjadi panas. Maka ada baiknya agan charging di depan kipas ataupun letakkan di permukaan yang sejuk agar panas dari smartphone bisa keluar.

Baterai memiliki senyawa kimiawi yang rentan terhadap suhu. Bila agan terbiasa mengecas handphone tanpa memperhatikan suhu, kimiawi baterai akan sangat mudah terdegradasi menyebabkan kapasitas riil dari baterai berkurang karena terdegradasi. Akibatnya performa smartphone akan tidak seoptimal sebelumnya



Gunakan charger bawaan, original, ataupun third-party yang sudah bersertifikasi.
Penggunaan charger clone/kw/palsu akan sangat-sangat merusak baterai ketimbang faktor suhu. Karena charger kw tidak memiliki quality-control yang baik sehingga daya yang dihasilkan dari charger kerapkali tidak stabil. Menyebabkan arus listrik yang masuk tidak sesuai kemampuan smartphone.

Dalam hal ini kemungkinan terburuk bukan hanya baterai yang dirugikan tetapi seisi handphone seperti IC, logicboard, kamera dan berbagai sensor terkena arus pendek/short-circuit menyebabkan kerusakan yang fatal. Hindari penggunaan charger murah seharga 10 ribuan atau 20 ribuan.

Perhitungan Matematis
Ketika kedua hal diatas sudah agan lengkapi selanjutnya adalah perhitungannya supaya agan bisa menjaga kondisi baterai handphone lebih baik lagi. Jadi setiap baterai handphone rata-rata memiliki 500 cycle count. Lalu apa yang dimaksud dengan cycle count? Cycle count adalah kondisi pemakaian baterai dari 0-100%.

Setiap agan menggunakan baterai dari 100% sampai 0% agan melalui masa pakai 1 cycle count. Berarti kesehatan baterai berkurang 1 cycle count. 500 cycle count adalah kondisi berkurangnya kesehatan baterai sebanyak 20%. Kesehatan baterai 100% adalah kapasitas maksimal dari baterai.

Maka bila agan memiliki handphone dengan kapasitas baterai 3000 mAh dengan kesehatan baterai 80% maka kapasitas riil dari baterai tersebut adalah 3000 x 80% = 2400 mAh. Lalu bagaimana cara mengecek kesehatan baterai? Gunakan aplikasi AccuBattery/Antutu Benchmark untuk melihat kesehatan baterai ponsel agan.

Spoiler for contoh battery health via AccuBattery:

Spoiler for contoh battery health via Antutu:




Jadi bagaimana cara charging yang baik?
Jadi kita harus melihat rumus dibawah ini;


Quote:


Dari rumus di atas maka kondisi yang paling bagus untuk charging adalah charging setiap baterai sisa 30% karena dengan begitu kita mendapatkan 0,7 cycle count saja. Begitupula jika kita berhenti di 80% maka kita hanya mendapat 0,5 cycle count saja sehingga memperawet umur baterai. Jadi lakukan pengisian daya 30-80% saja.

Lalu bagaimana charging dari 0-50% bukan kah sama-sama mendapatkan cycle count 0,5? Jawabannya jangan. Biarpun sama-sama ber-cycle count 0,5 tetapi mengecas baterai dibawah 10% akan sangat berdampak karena suhu baterai akan melonjak drastis. Dengan begitu bila kebiasaan tersebut dilakukan terus menerus kimiawi baterai mudah terdegradasi sehingga kesehatan baterai mudah berkurang.

Oleh karena itu supaya aman dari panas berlebih lakukanlah pengisian daya ketika baterai sudah mencapai 30% dan hindari mengecas ponsel menunggu baterai habis dahulu. Lalu kapan kita harus berhenti melakukan pengisian daya? Apakah harus 80%. Sebenarnya 80%, 90%, atau 100% tidak masalah tetapi sebisa mungkin kita dapatkan 0,5 cycle count. Dengan membuat cycle count menjadi 0,5 saja, kita memperawet umur baterai menjadi dua kali lipat dari yang seharusnya terjadi (-20% battery health dalam 1 tahun menjadi -10% battery health).

Kemudian ada juga alasan di balik mengapa kita harus berhenti mengecas di 80%. Hal ini sebenarnya berhubungan dengan kondisi geografis. Bagi agan-agan yang tinggal di dataran tinggi atau hendak berpergian ke dataran tinggi, hindari mengecas baterai sampai 100% karena tekanan udara di dataran tinggi cukup rendah membuat kemungkinan baterai kembung menjadi eksponensial. Jadi mengecas baterai di tinggal tidur sebenarnya aman-aman saja tetapi perhatikan kondisi geografis agan tinggal di mana dan juga perhatikan cycle-countnya.




Oalah jadi begitu toh cara charging supaya handphone kita tidak lemot. Jadi harus jaga suhunya, pakai charger yang original dan mengecas 30-80%. Simpel sih tapi kadang susah dilakuin. Pantes aja performa hp ane nurun padahal belom genap setahun.


Sumber : Disinidan Disini
Diubah oleh dompetjadipeci 05-10-2020 09:58
duta73
ujellyjello
tien212700
tien212700 dan 56 lainnya memberi reputasi
57
12.3K
277
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan