pcjames
TS
pcjames
Dari Ranking 30 Dikelas Hingga (Lika Liku) Diterima FTI ITB & Psikologi Brawijaya
Hai agan agan, balik lagi dengan ane PCJAMES. Hari ini ane kembali menulis thread gansist. Kali ini ane akan menuliskan pengalaman yang ane alami di masa liburan terpanjang ane. Liburan kelulusan + corona. Di thread ini, ane hanya membagikan pengalaman pribadi ane dari awal sampai diterima di 2 PTN TOP 10 di Indonesia ini.

[url=https://www.SENSOR 5420987429349452887/2440935226927238387?hl=id#][img]https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-u7ButG3bdcM/X1JSKH3KtsI/AAAAAAAAHTQ/PRFUlfswg4oP0Cefll2PlNxU7yB-vNt-gCNcBGAsYHQ/w625-h373/ZomboDroid%2B04092020213715.jpg[/img][/url]


Okey, beres soal latar belakang ane di SMA. Sekarang skip ke masa masa pemilihan PTN dan pengalaman mengikuti UTBK. 


Yap, sudah bertahun tahun bahkan sejak SD ane telah bercita cita untuk berkuliah di Universitas Indonesia (UI). Karena sejak SD ane sangat suka dengan materi Negara Negara di pelajaran IPS, maka dari itu sejak kelas 5 SD ane sudah bercita cita untuk menjadi Diplomat dan berkuliah di FISIP UI. Namun, orang tua ane sangat sangat menentang ane untuk berkuliah di jurusan itu karena mereka mau ane menjadi dokter. Sejak saat itu, ane tinggalkan cita cita ane untuk masuk FISIP. Namun tetap hati pada UI. Yap, UI menjadi satu satunya PTN yang ane pernah impikan seumur hidup.


Namun, makin lama ane di SMA dan makin lama ane gak peduli sama pelajaran, ane mulai goyah dan hopeless. Setiap tahunnya ane mengalami downgrade harapan. Ane pun banyak mencari pelarian harapan dari UI dan menargetkan kampus lain untuk SBMPTN nanti. Kelas 10 sempat UNPAD, lalu kelas 11 ane sempat menargetkan UNS, hingga kelas 12 ane menargetkan UNAIR dan downgrade lagi ke UPN Veteran Jakarta. Yap, secara natural UI masih menjadi satu satunya PTN yang ane impikan dan idamakan. Namun karena rasa enggak pantas, ane menargetkan 4 PTN lain itu sebagai pelarian.


Hingga akhirnya, masa masa persiapan UTBK di masa libur + corona ini datang. Di pertengahan bulan April. Ane yang masih belum belajar malah keasyikan ngulik ngulik soal PTN. Dan akhirnya, ane mendapat secarik harapan yang membuat ane berani untuk mengambil pilihan di kampus idaman ane, UI. Pada saat itu ane berpikir. Bagaimana caranya ane masuk UI tapi tetep diizinin ortu. Karena ane sadar FK UI itu sangat tinggi. Hingga muncul, ternyata passing grade FKG UI bisa dibilang tak setinggi FK di tahun 2019. Ada di angka 661. Dari sana ane berpikir, ane bisa tetep ambil kampus favorit ane tapi enggak dilarang ortu karena ambil jurusan yang mereka inginkan. Yap, bener bener masa UTBK ini pilihan ane hanya boleh sesuai sama yang ortu ane mau. Dan kira kira beginilah cara dan perjalanan belajar ane :

Spoiler for Cara Belajar Ane:


Lalu, tibalah hari pelaksanaan UTBK alias ane dapat jadwal di hari pertama. Bersyukur saat itu mental ane lagi tenang tenangnya dan siap ngerjain soal. Dan tibalah waktu memasuki ruangan dan melihat soal.

Ane terdiam, agak kesel, namun tetep berusaha tenang. Dari subtes pertama, soal yang keluar bener bener jauh dari hasil belajar ane. Rancu adalah kata yang paling pas untuk menggambarkan itu. Enggak susah tapi tricky. Namun karena waktu yang sangat cepat berjalan, ane berusaha mengerjakan setenang mungkin. Subtes pertama ane lalui dengan agak goyang. Namun bersyukurnya di 4 subtes berikutnya ane bisa mengerjakan dengan tenang dan teliti. Meskipun yang keluar tetap abstrak dan tricky. Usailah pelaksanaan UTBK.

1 bulan lebih ane lewati sambil menunggu pengumuman UTBK dengan dipenuhi overthinking. Akhirnya tiba tanggal 14 Agustus 2020. Saat itu ane sudah siap dengan apapun hasilnya, lagipula ane juga sudah diterima di Telkom University


Spoiler for UI dan Hasilnya:


Setelah itu, ane langsung mendaftar di Seleksi Mandiri 2 PTN yang seumur hidup ane enggak pikirkan bahkan rencanakan untuk ane kejar. Yap, ITB dan UB. Pertama soal ITB. Sejak ane kecil hingga mau lulus SMA, gak pernah sekalipun ane kepikiran untuk ngejar ITB karena ane pikir semua jurusan di sini terlalu saintek dan hitung2an. Namun, hanya dalam satu hari. Yap, cuma 1 hari ane mikirin tentang ITB karena ane menemukan jurusan yang ane minati yaitu Teknik Pangan di Fakultas Teknologi Industri (FTI). Dan saat itupun ane mendaftar di SM ITB dengan pilihan FTI dan SAPPK (Arsitektur).

[url=https://www.SENSOR 5420987429349452887/2440935226927238387?hl=id#][font=Times new roman][img]https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-OI8hk17-FcU/X03yovPhCvI/AAAAAAAAHRE/16nyPazE7PI5z5-l9gDAn2iKpMDBPJAXgCNcBGAsYHQ/w513-h269/20200901_135207.jpg[/img][/font][/url]

Kedua, Brawijaya. Sebelumnya ane juga gak pernah sekalipun mikirin kampus ini. Karena yang ane tahu kampus ini menjadi PTN dengan peminat terbanyak di Indonesia, bahkan hingga melewati UNPAD. Dan tahun ke tahun Brawijaya selalu mengalami peningkatan posisi di rank rank kampus di Indonesia. Lalu, ane juga akhirnya daftar di kampus ini hanya dengan satu hari berpikir. Pada saat itu ane langsung menemukan jurusan yang ane juga suka yaitu Psikologi. Kota Malang yang juga menjadi kota terfavorit ane di pulau Jawa juga menjadi salah satu faktor ane memilih UB.

Ane hanya daftar di 2 kampus itu karena takut mubazir uang untuk daftar mandiri lain. Ane pun menceritakannya ke ortu ane. Dan ortu ane tetap berpendirian untuk enggak boleh mengambil PTN itu even jika diterima karena jika diambil, uang kami di PTS akan total hangus. Dari situpun harapan ane mulai hilang, dan cuma pingin ngerasain keterima aja. Hari demi hari ane lalui dengan hampa dan lemes. Ane berpikir kalau ane harusnya bersyukur aja. Ane gak dapet SBMPTN juga bukan karena bego dan skor ane gede. Dan ane juga masih punya kampus yang termasuk swasta top class. Tapi tetep ada yang kerasa ganjel banget. Di masa masa itu ane seringin main sama temen temen dan mulai ngelupain soal PTN things ini.


Spoiler for Pengumuman dan Hasil:


Mungkin cara setiap orang belajar untuk meraih target atau sesuatu memang beda beda. Ada yang harus rajin banget atau sampai ambis banget tapi juga ada yang santai dan mungkin berantakan tapi gampang ngerti. Ane beruntung menjadi orang yang enggak perlu ambis untuk soal belajar karena ane juga bukan orang yang secara natural sangat concern sama pelajaran. Tapi yang ane tekankan disini adalah, ada dua hal yang harus setiap orang miliki jika ingin meraih target nya. Dalam hal ini, PTN. 

Pertama, konsistensi. Memang, waktu belajar ane dibandingin anak lain itu minim dan rendah banget. Tapi, meskipun begitu ane selalu mencoba untuk konsisten. Hanya dua jam sehari tapi ane selalu lakukan pembelajaran itu setiap hari. Apalagi kalau mood bagus, bakal non stop even hari minggu. Dan yang kedua adalah temukan cara belajar ternyaman untuk kalian. Seperti yang sudah ane mention diawal, cara orang belajar itu beda beda. Jadi, engga bisa serta merta ikutin cara belajar keras biar bisa mencapai target itu karena belum tentu cocok. Ane pribadi beruntung bisa menemukan cara belajar ternyaman untuk ane yaitu melalui video pembelajaran Bimbel Online dan pembahasan TO. Sehingga, dengan metode belajar ternyaman ini ane enggak perlu overstudy dan ambis.


Spoiler for Kesimpulan & Keadaan Hati Setelah Diterima:

Diubah oleh pcjames 04-09-2020 15:31
nirankaragoal481alifrian.
alifrian. dan 31 lainnya memberi reputasi
26
6.1K
123
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan